FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!
( Jadwal UPDATE setiap Malam Kamis dan Malam Minggu)
Bataknesse Series #1
Cabul, cerewet dan menyebalkan! Begitulah sosok seorang Reyhan Kaisar Siregar dimata Vanylla Ayudia Prameswari. Cita-cita nya untuk menikah dengan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sudah menjadi hal lumrah bagi Vanylla untuk bangun kesiangan di hari minggu yang berbahagia. Apalagi saat ini sedang tidak ada Rossmary yang akan mengawasi gerak-geriknya dan memarahi Vanylla akan hal tersebut. Seharusnya saat ini Vanylla masih bergelung dibawah selimutnya yang hangat. Setelah itu pada tengah hari Vanylla akan bangun dan menonton drama favoritm nya seharian.
Akan tetapi Vanylla terpaksa turun kelantai bawah, walau bagaimanapun perutnya yang kelaparan terpaksa harus diisi. Sebelum Vanylla benar-benar melaksanakan tugas mulia dihari liburnya.
"Cepat kali kau bangun, Van!" suara teguran itu menghilangkan senyuman diwajah Vanylla.
Mata Vanylla sudah terbuka lebar begitu melihat Rossmary sudah menata berbagai menu sarapan pagi diatas nampan. Bukankah seharusnya bundanya itu sedang berada di luar Kota, kenapa ia malah berada dirumah lengkap dengan celemek dan wajah garangnya.
"Baru mau naik Bunda keatas bawa air se ember!" ketusnya lagi.
Vanylla langsung memberengut tak suka, khayalan untuk ber santai di hari minggu yang menyenangkan mendadak sirna. Rossmary tentu tidak akan memberi Vanylla waktu bersantai sedikitpun. Pasti ada saja pekerjaan yang akan ia limpahkan pada Vanylla entah dalam jenis atau hal apapun itu.
"Nah, antar ke meja belakang!" katanya seraya memberikan nampan yang sudah berisi berbagai jenis makanan pada Vanylla.
"Kok Bunda udah pulang sih, katanya mau keluar Kota." lirih Vanylla sambil melangkah keluar dari area dapur.
Angin sepoi-sepoi langsung menerpa wajah Vanylla begitu ia memasuki area halaman belakang rumahnya yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman hias dan bunga-bunga anggrek yang tak terhitung jumlahnya. Tak lupa ada sebuah kolam ikan yang cukup lebar yang menghadap langsung ke area meja makan, dilengkapi dengan berbagai jenis ikan hias yang berenang kesana kemari didalam kolam itu. Benar-benar jenis pekarangan yang indah untuk dipandang, siapa saja pasti betah berada disana selama berjam-jam.
"Kenapa, gak senang kau Bunda pulang?" Rossmary bertanya sarkas, tepat saat Vanylla baru meletakkan nampan yang ia bawa diatas meja.
"Bukan gitu.," kata Vanylla dengan wajah masam.
"Kau mau pigi kemana sama Reyhan?" Rossmary bertanya tanpa sempat membiarkan Vanylla melanjutkan aksi protesnya.
"Gak mau kemana-mana," Vanylla berucap pelan, tangannya sudah bergerak mencicipi puding coklat yang berada disebuah cup kecil.