Chapter 30 - Sad Boy

2.6K 327 43
                                    

Tinggalin Jejaknya yaa🤗
Jangan Lupa Jejaknya...
Bintang-Bintang🌟🌟🌟+Comment Nya Juga Yaa!!
Happy Reading

Sweet and SHIT!!
©2020
Chapter 30

*~*~*~*~*~*~*~*

Sesuap nasi goreng masuk kedalam mulut Vanylla yang sudah belepotan oleh saus dari beberapa buah burger cheese yang beberapa menit yang lalu ia lahap dengan penuh semangat. Reyhan juga sedang menyendok makanan nya dengan sendok yang satu nya. Ia duduk tepat disamping Vanylla disebuah sofa.

“Nasi gorengnya enak dokter!” gumam Vanylla dengan mulut penuh makanan.

Reyhan menggeleng pelan menyaksikan hal tersebut, “Baru kali ini kamu bersyukur.” celetuk Reyhan sembari mengelap mulut nya dengan tissue dan meletakkan sendok yang semula ia genggam diatas meja.

“Dokter udah kenyang?” tanya Vanylla keheranan.

Reyhan mengangguk sembari meraih sebuah botol hand sanitizer dan membersihkan tangann nya dengan cairan pembersih tersebut. Vanylla memperhatikan setiap hal yang Reyhan lakukan tanpa terkecuali. Bahkan hingga pria itu kembali duduk disisinya dan mulai mengecek handphone nya yang semula tergeletak diatas meja.

Vanylla menggigit sendok nya pelan dengan pandangan terpaku kearah wajah rupawan Reyhan. Pandangan Vanylla kemudian beralih kearah piring nasi gorengnya, menatap dua buah telur ceplok yang digoreng setengah matang dan nasi goring yang sudah tinggal setengah piring. Dalam hati Vanylla bermonolog, mungkin saja Reyhan menghentikan makannya karna mengira kalau Vanylla sangat lapar dan dapat menghabiskan sisa nasi goreng itu sendiri.

“Dokter!” panggil Vanylla pelan.

Dahi Reyhan mengerut selama beberapa saat, “Hm.”

“Aku udah kenyang.” Vanylla mengatakan tiga kata itu sembari mendorong piringnya kedepan. Menjauhkannya dan membersihkan bibir nya dengan tissue kemudian menyesap teh hangat yang berada disisi kanan nya.

“Kebiasaan!”

Vanylla diam saja masih dengan gelas teh yang berada didepan bibirnya, menyesapnya pelan sambil memperhatikan gerakan Reyhan yang mulai meraih piring nasi goreng itu kembali dan mulai memakannya.

“Vanny!” panggilan Reyhan mengalihkan
perhatian Vanylla yang sebenarnya sudah tenggelam dalam lamunannya.

Dengan segera Vanylla mengangkat wajahnya bertatapan langsung dengan mata hitam Reyhan yang tampak berkilauan diterpa sinar lampu.

“Ya!” respon Vanylla refleks tanpa dapat mengatur detak jantungnya terlebih dahulu.

Reyhan menghela nafas pelan dan meletakkan sendok nya diatas piring. Tanpa terasa nasi goreng tadi sudah habis tanpa sisa, “Aku mau tau cerita tentang kamu sama Angga?”tanya Reyhan setengah berbisik.

“Kenapa?”tanya Vanylla dengan gelenyar aneh memenuhi rongga dadanya. Nama Angga terasa asing jika diucapkan oleh Reyhan dengan nada suaranya yang terdengar dingin.

“Aku mau tau masa lalu kamu." tutur Reyhan dengan mata tak lepas memperhatikan mata coklat Vanylla yang diliputi kegelisahan.

“Berarti aku juga harus tau masa lalu dokter dong!” Vanylla tiba-tiba berujar riang, berusaha menutupi perasaan hatinya yang sebenarnya. Ia tidak ingin menjadi buku terbuka yang bisa dengan mudah dibaca oleh siapa saja.

“Masa lalu yang mana?” balas Reyhan dengan pertanyaan, ekspresi nya tak berubah sama sekali bahkan semakin datar dan dingin.

Serangan rasa gugup langsung menyerang hati Vanylla, ia memperbaiki posisi duduknya. Mulai menyampirkan rambutnya yang tergerai kesatu sisi, “Misalnya..,” kata yang hendak Vanylla ucapkan terjeda selama beberapa saat, “Mantan pacar dokter?” tanya Vanylla sambil nyengir kuda.

Sweet and SHIT!!  (END)Where stories live. Discover now