Bagian 39: Surprise 2

295 26 4
                                    

Sanghyuk sudah mendapatkan giliran untuk duduk di pemotongan rambut. Ia melihat lihat kembali hasil potret-an dirinya yang ia ambil kemarin saat jalan jalan mencari hadiah untuknya yang ternyata hanya paket perjalanan, yang bahkan orangnya pun tak menampakan diri sama sekali.

"Oh.. tempat itu bukannya stadion Jamsil?" Ucap seorang yang bertugas mencukur rambutnya saat ini.

"Ne, anda benar."
"Itu tempat kencan yang lumayan populer sekarang.."

"Benarkah?"
"Benar. Aku pernah kesana dengan kekasih ku. Dan sensasinya berbeda. Apa kau kesana dengan kekasihmu?"

"Tidak, aku kesana sendirian melihat pertandingan baseball club' Busan lawan club' Seoul. Itu seru sekali. Busan kalah tipis satu poin." Ucap Sanghyuk mulai terbawa suasana.

Tak lama layar phonselnya berubah menjadi nama id penelpon. Sanghyuk tersenyum senang melihat siapa id si penelfon. Ia bahkan berdehem dulu sebelum benar-benar mengangkatnya.

"Halo?"

"Selamat sudah menyelesaikan serangkaian hadiah mu."

Sanghyuk tersenyum mendengarnya. Entahlah... Bisa dibilang Ia menunggu orang ini menelponnya lebih dulu.

"Ku pikir kau akan menampakan dirimu. Ternyata tidak."

"Aku selalu ada bersamamu. Di belakang mu lebih tepatnya. " Sanghyuk mengerutkan dahinya.

"Benarkah? Aku sama sekali tak tahu."

"Karena kau tak akan pernah menyangka kalau orang yang kau lihat adalah aku ."

"Ah begitu ya? maaf maaf. Hari ini... Mari kita bertemu. Aku harus berterimakasih karena sudah mengajak aku kencan seharian kemarin." Ucap Hyuk memainkan ujung kemejanya dari dalam jubah berwarna abu abu yang ia kenakan. (mohon maap namanya gatau aku..😭) ia bahkan senyum senyum sendiri menyembunyikan rasa geroginyabercampur senang.

"K-kencan?! Aku tak mengajakmu kencan!"

"Eeey... Paman yang memotong rambut ku hari ini bilang, tempat-tempat yang kau suguhkan dengan ku itu, tempat-tempat yang populer buat kencan belakangan ini. Kau tidak bisa mengelak lagi saat kau bilang kau ada disana bersamaku." Jelas Sanghyuk dengan senyum senyum geli saat menangkap pesan yang tersirat dari perjalanan nya kemarin.

Tidak ada jawaban dari gadis itu, ia hanya diam saja di sebrang sana.

"Jadi kau mau bertemu dengan ku atau tidak? Kalau tidak sih tidak papa juga..." Sanghyuk berharap gadis ini mau bertemu dengannya. Karena ia sungguh penasaran dengan sosok gadis ini.

"Tidak, terimakasih" jawab gadis itu membuat senyuman Sanghyuk luntur.

"Oke..., yang pasti aku senang kamu mau ajak aku kencan. Aku sangat menikmatinya. Lain kali jika kau ingin bertemu dengan ku, bilang saja. Aku pasti akan datang dengan senang hati untuk datang dan bertemu dengan mu."

"Terimakasih.." bip..

"Paman.. aku ditolak.." paman yang mencukur hanya bisa tersenyum sembari memberi nasihat dengan tetap mencukur rambut Sanghyuk tentu saja...

.
.
.
.
.

Kyuhyun keluar dari mobil disusul dengan Gyowoo yang keluar dari kursi belakang dengan menggendong Rion. Kyuhyun membuka kereta bayinya agar bisa di naiki Rion. Gyowoo meletakan Rion bersama dengan mainannya. Tak lupa ia memasang sabuk pengaman di badan Rion.

Kyuhyun melihat sekelilingnya yang berjejer rapi dengan gundukan tanah. Ia sedikit menghela nafasnya. Akhirnya ia sampai juga ke tempat ini setelah beberapakali rencananya tertunda hingga masuk bulan ke 3 dari rencana awal. Dan kebetulan hari ini hari peringatan kematian ibunya.

My Husband [END]Where stories live. Discover now