My Husband [END]

Bagian 36: D-Day

Gyowoo terbangun subuh hari dengan mengerutkan dahinya menahan sakit akibat kontraksi yang ia rasakan.ini kontraksi pertamanya, Tapi ia tak begitu panik menghadapinya, kata dokter yang mengawasinya ia akan mengalami kontraksi saat waktu melahirkannya sudah dekat (koreksi ya kalau salah..). Ia duduk membelakangi Kyuhyun, dan mengelus perutnya siapa tau sakitnya bisa sedikit berkurang sembari tangannya satu lagi meremas guling.

Ia sengaja tak membangunkan Kyuhyun, karena ia tak begitu yakin ia akan melahirkan sekarang. Kehamilannya masih 38 Minggu, jadi ia merasa tidak akan melahirkan sekarang, Begitu pikir Gyowoo.

Dan tak berapa lama sakitnya berkurang hingga hilang. Ia menghapus keringat di sekitar wajahnya sembari mengatur nafasnya. Ia lalu ke dapur untuk minum. Ia melihat jam dinding yang tergantung di area dapur.

"Jam stengah lima... Masih pagi banget ternyata.." ucap Gyowoo.

"Nyonya sudah bangun.." sapa bibi Yoon.

"Iya.. " Gyowoo tersenyum ramah.

"Ada yang bisa saya bantu nyonya?"

"Tidak ada bi, Gyowoo mau nonton tv aja," ucap Gyowoo lalu berjalan menuju ruang keluarga menyetel tv. Tapi setelah muter muter tidak ada tontonan yang di rasa Gyowoo menarik, ia pun kembali mematikan tvnya, dan kembali ke kamar.

Ia kembali membaringkan tubuhnya dan memeluk Kyuhyun yang masih tertidur tanpa mengganggunya. Sampai akhirnya Gyowoo ikut kembali ke alam mimpi.
.
.
.
.
.

Hyowoo keluar dari rumahnya dengan pakaian rapi hendak berangkat kerja. Namun ia di kejutkan dengan kehadiran sosok Minho yang sudah berdiri menunggu di depan rumahnya.

Disela keterkejutannya, Hyowoo memandang malas Minho yang tengah meminum ice americano nya. Ia bukannya tak suka dengan kehadiran Minho, hanya saja ia teringat saat pertemuan mereka beberapa Minggu lalu.

Dan ia belum memiliki jawaban untuk Minho. Dan lagi... Apa-apaan anting anting itu... Melihatnya membuatnya pusing kenapa Minho jadi seperti sekarang..

"Kamu ngapain? Pagi pagi udah di depan rumah orang."

"Bogosipda." Ucap Minho. Hyowoo mengerjapkan matanya lalu tersenyum. Ia lalu berjalan pergi di ikuti Minho di sampingnya. Ia tak ingin terlambat kerja!