Bagian 19: My Wife

712 35 0
                                    

Eunhyuk membuka pintu kamarnya perlahan takut takut akan membangunkan istri tercintanya yang sangat ia rindukan. Ia berjalan perlahan masuk melihat istri dan anaknya tertidur lelap di ranjang mereka. Lalu kembali keluar, ia tak ingin langsung bergabung. Tentu dia harus mandi dulu karena seharian diluar, apa lagi ia akan tidur dengan anaknya yang masih bayi. Ia gak mau membawa penyakit baru untuk malaikat kecil cantiknya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian tidur yang nyaman, ia kembali lagi ke kamar. Namun saat sudah membuka pintu ia melihat istrinya duduk sembari mengecek suhu badan putrinya.

"Kamu bangun.." intrupsi Eunhyuk dengan suara pelan yang bisa di dengar Maiya. Ia berjalan menuju istrinya dan mengecup puncak kepala Maiya.

Maiya yang awalnya terkejut ingin langsung berdiri dan memeluk suaminya ini, langsung ia urungkan mengingat jam berapa ini.

"Baru saja sampai?"

"Eum. Kyuhyun setan itu bersi keras ingin segera sampai Jepang untuk memberi kejutan pada Gyowoo."

"Oppa tidurlah... Masih capek kan.." ucap Maiya mendongakkan kepalanya menghadap wajah Eunhyuk. Eunhyuk mengelus lengan istrinya dan tersenyum.

"Baiklah.. aku akan tidur disamping Hanabi."ucapnya langsung beralih ke sisi kasur yang lain. Ia membaringkan badannya di sebelah Hanabi. Memperhatikan wajah tidur Hanabi. Mengelus pipi Gembul Hanabi yang mengemaskan tanpa mengganggu tidurnya.

"Apa Hanabi mengenaliku?" Ucap Eunhyuk. Maiya tersenyum, ia meraih wajah Eunhyuk memaksa untuk melihat kearahnya.

"Dia pasti mengenalimu yeobo" Eunhyuk tersenyum senang saat mendengar Maiya memanggilnya dengan sebutan yeobo.

"Aku jadi ingin kau memangil ku yeobo tapi bahasa Jepang. Sayangnya aku tidak tahu kalau tau aku ingin memaksamu memanggilku dengan sebutan itu." Ucap Eunhyuk. Tapi Maiya hanya senyum senyum kala ia membayangkan ia memangil Eunhyuk dengan.. omg.. ia belum siap entah kenapa.

"Oh ayolah.. kau tau? Kata kata oppa itu sudah biasa, tidak special lagi sekarang di telinga dan hatiku." 

"Belum saat nya oppa ku panggil dengan sebutan itu.." ujar Maiya. Eunhyuk mencebik saat mendengarnya. Ia langsung menjatuhkan kepalanya ke bantal.

Maiya berdiri dan memulai harinya pagi subuh ini, ya sudah rutinitasnya sih. Membersihkan rumah dan lain sebagainya.

"Oppa tidurlah.." tapi sebelum itu ia menghampiri suaminya memberi sebuah kecupan singkat. Dan memulai rutinitasnya. Tapi Eunhyuk menahan pergelangan tangan nya.

"Rumah ini selalu rapi, tidak bisa kah kita tidur bertiga sampai nanti? Aku merindukanmu juga.." ucapnya sedikit bernada manja.

"Oppa, jika tak di bersihkan sekarang nanti debunya menumpuk."

"Aku akan membersihkannya nanti. Sekarang tidurlah bersama ku.."

"Tidak bisa, nanti oppa gak bersih"

"Apa perlu aku membeli robot pembersih?"

"Oppa.. kau tau aku selalu melakukan ini. Baiklah.. Aku hanya akan menyedot debu, lalu kembali kesini secepatnya." Ucap Maiya kemudian. Eunhyuk tersenyum puas dengan jawaban Maiya.

Ia memakai ancaman robot kecil itu karena Maiya tidak menyukainya. Karena ia lebih suka mengerjakannya sendiri. Kata Maiya, itu buang buang uang.

"Cepat kembali.."Eunhyuk melepaskan tangan Maiya. Maiya menganggukan kepalanya dengan senyum manisnya.

*_*_*_*_*_*_*

Maiya mematikan mesin vacum cleaner nya. Ia sudah selesai membersihkan rumahnya.  Ia segera kembali ke kamarnya.

My Husband [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon