Bagian 22: Donghae's Love?

524 34 5
                                    

London, Spring 2017.

"Terjadi pembantaian di rumah pengusaha kaya pemilik perusahaan xxx. Tepatnya di perumahan elite xxxx....."

Donghae menghentikan minumnya saat mendengar berita dari televisi yang ia setel. Lalu mendekati jendela besar di ruangan itu melihat keluar.

Hujan. Dan ia juga melihat kilatan cahaya biru dan merah di depan sana tak jauh dari gang rumahnya. Kenapa ia bisa melihatnya? Karena ia memilih rumah yang di dataran tinggi.

"Selamat jalan paman..." Ucapnya. Ia mengetahui siapa yang dimaksud oleh televisi itu. Karena sesekali ikut joging dengannya di pagi maupun malam hari setelah ia pulang kerja. Mereka bertetangga.

Donghae memakai sweater Hoodie abu abunya, berjalan ke pintu. Tidak lupa membawa payung. Ia ingin mendatangi rumah itu. Menonton apa yang terjadi di sana. Dan... Siapa tau ia bisa membantu arwah paman Fredric lebih tenang.

Donghae tidak punya Indra ke enam atau semacamnya.. ia hanya percaya jika paman Fredric masih di sekitar rumahnya sebelum benar benar pergi.

Donghae menghentikan langkahnya di gang rumah paman Fredric. Beberapa mobil polisi dan ambulan sudah disana. Banyak wartawan yang mencari kebenaran dengan apa yang terjadi dengan pengusaha terkenal itu . Ia mendekati kerumunan itu.

"Permisi.." brug..

Dohnghae tertabrak dari belakang, tak sampai jatuh sih. Tapi membuat orang yang menabrak itu berbalik untuk meminta maaf.

"Maaf." Ucap orang berseragam putih menunduk. Donghae hanya menganggukan kepalanya. Ia sempat memperhatikan wajah orang yang menabraknya. Orang itu berlari ke masuk kedalam rumah itu.

Wajah Asia yang mungkin akan ia ingat saat kembali berpapasan, walau lama tak bertemu lagi.
.
.
.
.
.
.

London,  Winter 2017.

Donghae selesai makan dengan kolega bisnisnya. Ia keluar dari caffe itu.

Brugh..

Seseorang yang tengah fokus dengan tabletnya menabrak lengan Donghae.

Seseorang yang tengah fokus dengan tabletnya menabrak lengan Donghae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf.."kata orang itu. Donghae menganggukan kepalanya.

"Tidak papa.." orang itu melanjutkan jalannya ingin masuk kedalam caffe yang baru saja ia singgahi.

"Ternyata Dia perempuan." Ucap Donghae. Lalu pergi menuju mobilnya.
.
.
.
.
.

October, Autumn 2018.

Donghae joging di sebuah taman di pagi hari.saat putaran kelima ia memutuskan untuk kembali pulang kerumahnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Husband [END]Where stories live. Discover now