Bagian 6 Ujian

1K 59 0
                                    

Reina dan Gyowoo berjalan kesekolah bersamaan. Hari ini hari pertama ujian semester akan di adakan. Sahabat-sahabat Gyowoo sudah duluankarena mereka ingin memeriksa tempat duduk mereka. Dan jadilah hanya tinggal mereka ber dua. Dan Mereka sedikit kesiangan.

Gyowoo dan Reina itu saling melengkapi sebagai roommate. Reina yang memiliki masalah bangun pagi, dan Gyowoo yang mempunya masalah atas kerapihan kamar. Jadi mereka membagi tugas. Bagian kerapihan di serahkan pada Reina, sementara bagian bangun pagi Itu menjadi tugas Gyowoo yang lebih bisa di andalkan.

Mengenai pernikahan Reina dengan mudah menerima kenyataan tentang teman sekamarnya ini. Gyowoo juga tak mengganggunya dengan hal-hal yang berbau pernikahan. Gyowoo bahkan tak banyak bercerita masalah rumah tangga dengan Reina sekalipun sahabatnya. Karena ia tak tahu apa yang harus ia ceritakan, dan ia rasa itu tak penting. Mereka kan masih sekolah.

Gyowoo sampai lebih dulu di kelasnya sedangkan Reina masih harus berjalan beberapa langkah lagi untuk sampai ke kelasnya. Mereka berada di kelas yang berbeda.

"Han Gyowoo himne..."

"Neodoo himne Park Reina.."

Setelah mengucapkannya Gyowoo duduk di bangkunya yang ternyata di belakang Inha.

"Eomma, aku rasa aku akan mati saat ujian metematika nanti." Curhat Gyowoo pada Inha. Inha hanya tersenyum menanggapi.

"Mau ku ajarkan sebentar sebelum masuk? Tapi kau harus mengingatnya." Tawar Inha yang langsung mendapat anggukan antusias dari Gyowoo.

"Karena ini mepet, aku akan mengajarkn cara singkatnya saja. dan ini rahasia.. arraseo" bisik Inha Gyowoo mengerjapkan matanya setelahnya ia menggangguk mengerti.

Inha mulai mengajarkan Gyowoo dengan ajarannya yang singkat dan mudah untuk dipahami. Dan itu membuat Gyowoo senang karena bisaanya ia harus berpusing-pusing ria dan harus menulis cara menjawab soalnya bisa 1 halaman, kini ia bisa dengan mudah mendapatkannya dan tak memakai cara yang Panjang dan membuatnya menyerah dengan matematika.

"Hanya ini? Ini hasilnya? Sudah selesai?" Inha tersenyum lebar saat mendapat respon tak percaya dari sahabatnya ini.

"Heol..... eomma kau hebat sekali." Gyowoo mengacungkan kedua jempol nya takjub.

********

Inha, Hyowoo, Hari, Sanghee, dan Reina duduk melingkar menyisakan 1 bangku kosonguntuk Gyowoo yang belum juga datang. Mereka janjian di atap sekolah untuk melihat nilai rapor hasil ujian semester mereka.

"Aish... dimana dia, kenapa lama sekali" ujar Hyowoo yang mulai tak sabar.

"Sebentar lagi dia sampai, tenang saja..."Hari menenangkan

Braakk..

Pintu yang menghubungkan atap terbuka kencang. Bukan karena orang yang membuka sengaja, tapi karena angin yang bertiup sangat kencang makanya pintu itu terhempas ke tembok. Gyowoo yang di depan pintu saja juga kaget darena debuman pintu tersebut.

"Palli Gyowoo ya...." Sanghe melambaikan tangannya kearah Gyowoo agar gadis itu mendekat. Gyowoo berlari kecil kearah kursi kosong yang sudah disediakan. Ia lalu mengeluarkan kertas persegi Panjang dari saku jas sekolahnya.

"Caah.... Mari kita lihat bersama..."

Mereka saling melirik satu sama lain sebelum memperlihatkan rapor mereka masing masing di atas meja bundar yang berada di tengah-tengah mereka.

"Aku 6" Hyowoo memulai dengan wajah sedikit kesal tak pecaya.

"Mwo? Jinjayo hyung?" Gyowoo memekik tak percaya, bisaannya ia yang menduduki peringkat itu. Wajah Gyowoo melemas seketika 'apa aku turun lagi' batinnya kecewa.

My Husband [END]Where stories live. Discover now