Bagian 14: We'll meet again

679 40 0
                                    

2015-

Hari pengumuman, kira-kira Gyowoo akan di terima di kampus mana. Ia benar benar tidak tenang. Ia menggigit kukunya di depan komputer dengan menempelkan plester kompres penurun panas di dahinya. Ia sedikit demam hari ini.

"Panasmu belum turun juga?" Tanya Reina menghampiri. Ia menyentuh pipi dan leher Gyowoo dan menyamakannya dengan suhu tubuhnya.

"Masih belum. Aku kenapa ya?" Tanya Gyowoo. Ia sekilas melirik jam, pukul 13.48. ugh.. lama sekali.

"Kenapa kamu gak pulang saja?" Gyowoo menggelengkan kepalanya.

"Ahjussi masih di Canada." Reina mengangguk paham. Kalau Gyowoo pulang dan pingsan dirumah juga gak bakal ada yang nolong.

"Mungkin karena kau setress menunggu hasil penerimaannya, jadi kau demam begini. Sudah sana tidur dulu. Pengumumannya jam 3 sore Gyowoo.." ujar Reina.

"Baiklah baiklah.... Aku tidur." Gyowoo berjalan pasrah menuju tempat tidurnya. Reina keluar mengambil segelas air putih dan meletakannya di meja lampu tidur. Siapa tau Gyowoo bangun dan haus.

Inha masuk kedalam kamar mereka dengan membawa beberapa obat yang ia ambil dari UKS. Meletakannya di meja belajar Gyowoo. Lalu menghampiri Gyowoo yang sudah tertempel plester kompres penurun panas, ia meringis. Jarang-jarang Gyowoo demam.

"Belom turun. Apa otaknya kaget karena dipaksa belajar dalam waktu singkat? Dari SMP dia gak pernah belajar sekeras itu." Ucap Inha pada Reina. Mengingat Gyowoo belajar sungguhan supaya bisa kuliah dengan jurusan yang ia suka.

"Mungkin. Kita biarkan saja dia istirahat."

"Keluar saja yuk... Hyowoo memasak Ramyun pedas."

"Woah kajja.." ucap Reina pelan.

Mereka keluar dari kamar dan menuju dapur asrama. Benar saja sudah ada teman mereka yang lainnya. Reina dan Inha langsung mengambil tempat mereka.

"Gyowoo neun?" Tanya Gyowoo sembari meletakan sepanci Ramyun besar berkuah merah itu di tengah meja.

"Dia tidur dikamar. Demam."jawab Reina. Hari, Hyowoo dan Sanghee mengangguk.

"Yah padahal aku membut sepanci Ramyun spesial buat yang gak doyan pedas" ujar Hyowoo sedikit kecewa tapi berhubung temannya sakit, ya mau bagaimana lagi...

"Ya sudah yang Sanghee saja yang memakannya" usul Hari.

"Jalmokeseumnida..." Ucap mereka.

_skip_

Ramyeon mereka sudah kandas. Sanghee masih menyeruput kuah ramyeon. Yang lain sudah menyandarkan diri mereka satu sama lain.

"Aku kenyang." Ucap Sanghee.

"Ini makan bersama kita yang terakhir?" Celetuk Hari.

"Tentu saja tidak... Kita pasti akan berkumpul lagi walau berpencar kemanapun. Dan pastinya ini akan sangat kita rindukan..." Cecar Inha.

"Kalau ini beneran terakhirnya kita bisa makan bareng saat SMA, berarti kurang legkap tanpa Gyowoo." Ujar Hyowoo.

"Tapi kesehatan Gyowoo lebih penting untuk hari ini." Sambung Reina. Yang lain mengangguk setuju.

"Berjanjilah kita akan kumpul seperti ini lagi suatu hari nanti.."

*******"""""******

Incheon airport..

Gyowoo keluar dari mobil Kyuhyun. Ribuan orang berlalu lalang di depannya. Pintu bagasi Kyuhyun terbuka menampilkan 4 koper beraneka warna dengan ukuran besar. Gyowoo hampir membawa seluruh bajunya sebelum Kyuhyun memeriksanya malam tadi. Jadi hanya tersisa 2 koper berisi pakaian dan satu lagi barang penting milik Gyowoo dan satu lagi milik Kyuhyun. Kyuhyun akan menemani Gyowoo sebentar selama di Jepang.

My Husband [END]Where stories live. Discover now