AMY 73

95 5 0
                                    

TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!

CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.

AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN PIHAK MANAPUN.

"Kenapa kamu menanyakan itu?"tanya Larissa balik.

Princess Azemah yang habis dari dapur, langkahnya langsung terhenti ketika mendengar pertanyaan Larissa yang sepertinya cukup serius.

Dibalik pilar istana Nurul Izzah yang megah sangat jahilnya Princess Azemah kakak perempuan Prince Matee menguping apa yang mereka bicarakan.

Tidak lama itu Princess Fadzilah lewat, hendak menuju ketempat LArissa dan Anisha berada, langsung ditarik oleh Princess Azemah kakaknya. Agar tidak mengganggu pembicaraan mereka.

"Tidak. Aku hanya ingin tahu,"jawab Anisha bohong, sebenarnya dia sangat ingin tahu. Dan sangat tidak suka jika Larissa dan Prince Mateen balikan lagi.

"Perasaanku tidak begitu penting,"ucap Larissa, walau jauh didalam lubuk hatinya Larissa masih bimbang dengan perasaannya sendiri.

"But I love Mateen. Even though I know you are his first love, please leave Mateen like 8 years ago,"ucap Anisha dengan wajah memohon.

Princess Azemah ingin menghampiri, Larissa dan Anisha dicegat oleh Princess Fadzilah. Dan mengisyaratkan tunggu sampai mereka selesai.

Larissa tidak pernah memikirkan tentang perasaanya sendiri. Dia seperti tidak tega dan selalu memikirikan perasaan orang Lain.

"Mateen juga belum pernahkan menyatakan cintanya padamu,"tambah Anisha.

Kalau Prince Mateen belum menyatakan perasaannya kepadaku kita tidak akan jad, Bambang.Batin Larissa

"Don't worry. Besok lusa aku akan pergi, tanpa kak Anisha suruh,"balas Larissa dengan senyuman lembut ciri khasnya.

Kim, kenapa kamu begitu baik. Aku tahu kamu pasti mencintai Mateen.Batin Princess Azemah.

Sepertinya pembicaraan Larissa dan Anisha sudah selesai, barulah mereka keluar dari persembunyiannya.

Princess Azemah langsung duduk disamping Larissa, dan menyandarkan kepalanya dibahu Larissa. Larissa hanya tersenyum, ketika Princess Azemah yang tiba tiba begitu.

Mereka yang mendengar pembicaraan Larissa dan Anisha seolah-olah tidak mendengarnya. Princess Fadzilahlah yang berpesan seperti itu.

Ketika Prince Mateen baru bergabung karena urusan yang dia urus tadi sudah selesai, Princess Azemah menarik Larissa ketaman yang ada kolam renangnya dan duduk disana.

Prince Mateen, yang melihat itu seketika wajahnya berubah. Bagaimana tidak dia baru saja bergabung, dan Kakaknya Princess Azemah entah membawa Larissa kemana.

Larissa sepertinya peka, atas sikap Princess Azemah langsung berkata.

"Akak ada yang mau dibicarakan?"tanya Larissa.

"Apa kamu sungguh-sungguh melakukan itu seperti yang kamu bilang tadi?"tanya Princess Azemah.

Larissa tersenyum. Ia tidak terkejut bahwa Princess Azemah mendengar pembicaraannya.

Ia bisa membaca ekspersi semua orang yang bersamaan Princess Azemah keluar dari dapur.

"Iya kak,"jawab Larissa.

"Why? Kim. Aku tahu kamu juga mencintai Mateen, kenapa kamu dengan gampangnya melepas Mateen,"kata Princess Azemah.

"Aku tidak mau egois kak,"balas Larissa.

"Please biarkan aku pergi kak. Aku juga tidak pantas bersanding dengan Prince Mateen, Kak anishalah yang lebih cocok,"tambah Larissa, air matanya jatuh, dan Princess Azemah langsung memeluknya.

"Kamu juga cocok,"

"Akak please biarkan Kimmy pergi. Biarkan ini menjadi hadiah terakhir dariku Liburan bersaman Prince Mateen karena kalah waktu main polo dulu,"

Larissa menikmati bintang-bintang diteras. Prince Mateen datang dan duduk disampingnya. Dada Larissa sesak seketika.

Princess Azemah yang melihat mereka dari kejauhan, menangis sambil membekap mulutnya agar suara isakannya tidak menggangu mereka.

Larissa dan Prince Mateen, bercerita tentang masa kecil mereka masing- masing, sampai tidak terasa sudah larut dan Prince Mateen sudah tertidur. Larissa memandangi wajah Prince Mateen yang tengah tertidur lelap sambil mengusap wajahnya.

Ini akan menjadi terakhir kali aku bisa mengusap dan memandang wajahnya. Semoga kau mendapat cinta sejatimu Prince.Batin Larissa.

Sangat berat melepas seseorang yang kita cintai. Tapi Larissa harus. Larissa mengecup kening Prince Mateen. sesekali ia tersenyum pahit.

Terima kasih Prince kamu sudah menjadi seseorang yang sangat berarti bagiku. Maafkan aku, aku harus pergi lagi. Terima kasih sudah membuatku melupakan semua bebanku.Batin Larissa.

Larissa membekap mulutnya agar isakannya tidak membangunkan Prince Mateen. Lalu ia melepas selimut yang tadi ia gunakan, lalu menyelimuti Prince Mateen.

Paginya Prince Mateen terbangun, ada selimut yang menyelimutinya. Dan ia teringat Larissa, kemudian ia berlalu masuk kedalam.

Ia bertanya kepada Danial, Faiq tapi tidak ada yang mengetahuinya. Lalu ia bertanya ke Princess Azemah, Ia hanya diam dan tiba tiba menangis. Itu membuat Prince Mateen, tidak bisa mencernah apa yang terjadi.

Prince Mateen menarik nafas dalam-dalam dan mencoba mencernah. Ia mulai mengingat kenangannya bersama Larissa, seperti mereka jalan-jalan ke candi borobudur, dan ke Candi Prambanan.

Dan Liburan baru baru ini.

"akak kau harus memberitahunya,"ucap Princess Fadzilah, Prince Mateen yang tengah mondar mandir mendengar itu langsung berkata.

"memberitahu apa?"

"Larissa sudah pergi. Ia merelakanmu bersama Anisha,"ucap Princess Azemah, sambil memberikan sebuah surat kepada Prince Mateen.

To Be Continued..
Jangan lupa 😊❤

AFTER MET YOU [END]Where stories live. Discover now