AMY 15

127 7 0
                                    

Larissa membagikan satu pelayan satu tas, pemberian Nathan. "Terima kasih. Nona kau sangat baik,"ucap Salah satu pelayan. Larissa tersenyum lembut menanggapinya.

Waktu menunjukkan pukul 10 A.M, Larrissa menyiapkan makan siang, lalu mengantarkan makanan tersebut kekantor Nathan. Saat sampai dikantor Nathan. Nathan keluar dari ruangannya, tak lama kemudian ia menyambut kedatangan trkan bisnisnya, tapi ia terkejut melihat Larissa datang kekantornya.

Ia dengan cepat menutupi keterkejutannya dan menyambut si rekan bisnis terlebih dulu.Setelah Zayn mengantarkan rekan bisnis ke ruang rapat, Nathan langsung membawa Larissa masuk kedalam ruangannya.

Larissa sedih melihat reaksi Nathan yang dinginpadahal saat di Mansion ia manjanya seperti anak kecil, Nathan berjalan cepat sekali seperti orang yang tak sabaran ingin segera mengurusnya secapat mungkin agar dia bisa segera menemui tamunya.

Tapi begitu pintu menutup, Nathan langsung menyudutkannya ke dinding dan menciumnya, melepas semua kerinduan yang Nathan rasakan, padahal baru beberapa jam ia tidak melihat Larissa.

Larissa kaget dengan ciuman tiba tiba Nathan, apalagi terdengar suara Zayn memanggil Nathan. Dia berusaha melepaskan ciuman Nathan tapi Nathan malah memperdalam ciumannya.

Saat Nathan mengakhiri ciumannya tidak lama kemudian, Larissa jadi sangat gugup dan malu sampai-sampai dia ngomong ngelantur.

"Tunggu aku di sini," perintah Nathan sambil mengecup tangan Larissa.

Larissa masih membeku di sana sambil memandangi tangannya yang barusan dicium Nathan selama beberapa saat, sebelum akhirnya dia sadar kalau dia sudah terlalu patuh dengan berdiam diri di sana menunggu Nathan.

Setelah berusaha menenangkan dirinya sambil bergaya aneh-aneh, dia langsung pergi dari sini. Setelah rapat dengan rekan bisnis selesai, Nathan malah mendapati ruangannya sudah kosong dan cuma ada pesan dari Larissa agar tidak lupa memakan makan, yang Larissa buatkan.

"Dasar Kimmy. Kau semakin membuatku ingin cepat pulang,"gerutu Nathan. lalu menelepon Larissa dan bertanya dimana Larissa sekarang. Larissa berkata kalau dia sedang berbelanja di super market.

Nathan langsung minta mengiriminya lokasinya sekarang. Tapi Larissa yang masih malu, menolak menjawabnya dan berusaha meyakinkan Nathan untuk tidak usah datang.

"Larissa, apa kau malu?"

Dengan gengsinya yang besar Larissa langsung menyangkal dengan mengirim lokasinya sekarang. Nathan datang tak lama kemudian, lalu menghampiri Larissa yang masih berbelanja.

"Kau sedang belanja apa?"tanya Nathan, melihat Larissa masih sibuk memilih.

"Aku hanya belanja apa yang ingin aku makan selama ini. Kaukan menyuruhku untuk menghabiskan uangmu,"jawab Larissa, lalu pergi meninggalkan Nathan saat melihat Ice Cream kesukaan Larissa.

"Kalau begitu belanjalah sepuasnya, akan aku belikan semuanya,"ucap Nathan, setelah berhasil menyusul Larissa.

"Serius?"Larissa tidak percaya saking senangnya, ia tampa sadar mencium sekilas bibir Nathan, dan langsung memborong Ice Cream.

Nathan terkejut, dengan perlakuan Larissa tadi. Tapi Nathan ikut senang, Larissa senang.

---

Sorenya Nathan membawa Larissa ke salah satu tempat di kota manhattan.

"Kita mau kemana?"tanya Larissa pada Nathan, yang masih fokus mengemudi mobil Lamborgininya.

"Kita mau kemana?"tanya Larissa pada Nathan, yang masih fokus mengemudi mobil Lamborgininya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nathan diam tidak menjawab pertanyaan Larissa, itu yang membuat Larissa kesal. Nathan selalu bertingkah semaunya.

Dengan sengaja Nathan membuka atap mobilnya, membuat rambut Larissa tertiup angin, Larissa sangat tidak suka itu.

Nathan berhenti entah dimana, jalanannya cukup sepi. Lalu menyuruh Larissa turun, dan menawarkan, ingin mengendarai mobilnya.

Saat larissa menyalakan mobilnya, ia sangat menyukai suaranya.

"Woah,"takjub Larissa.

"You want?"tanya Nathan, dengan cepat Larissa mengangguk. Ini salah satu mobil impiannya.

"Really? Oh my gosh,"ucap Larissa tidak percaya.

"Dengan satu syarat. Kau begitu kemudikan. Aku ingin lihat seberapa hebatnya kau mengendarai mobil ini,"tantang Nathan.

"Apa itu?". "Nanti saja, saat aku ingin,"

Lalu larissa membela jalanan yang sepi dengan kecepatan 100km/jam. Ia sangat senang hari ini, ia juga sangat dimanjakan oleh Nathan, sampai ia lupa tentang misi sebelumnya, dan keluarganya.

Larissa menikmati sensasi dan Euforia balap menggunakan mobil impiannya. Baru pertama kalinya Nathan melihat, Larissa tersenyum selebar itu.

"Aku mencintaimu My Little girls,"batin Nathan, menatap Larissa.

---

Sore berganti malam, Larissa dan Nathan baru sampai Di Mansionnya. Badan Larissa terasa lengket, lalu bergegas naik kemudian membersihkan tubuhnya yang terasa lengket.

Selesai mandi Larissa keluar dengan pakaian mandi. Pandangannya tertuju pada Nathan yang sedang tenjang dada. Ototnya yang kekar, dan perutnya yang kotak, seperti roti sobek.

Larissa segera menipis pikiran anehnya, berjalan menuju lemari. Saat sedang mencari pakaian, seketika Nathan memeluknya dari belakang, membuatnya terkesiap, lalu mencium teku lehernya kemudian pindah kepundak Larissa.

"Larissa aku tidak bisa menahanya lagi,"ucap Nathan setelah membuat Larissa menghadapnya. Dan langsung mencium, dan melumat bibir pink Larissa.

"Nathan wait,"ucap Larissa sambil mendorong dada Nathan memberi mereka jarak.

"Aku baru selesai mandi,"sambung Larissa.

Nathan tidak memperdulikan perkataan Larissa, dan melanjutkan mencium Larissa dengan nafsu.

"I want you,"bisik Nathan yang begitu menggoda. Lalu Nathan menggendong Larissa dan berjalan menuju Ranjang, tanpa melepas lumutan Nathan.

To Be Countied...

AFTER MET YOU [END]Where stories live. Discover now