AMY 92

199 8 1
                                    

TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!

CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.

AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN PIHAK MANAPUN.

"Laki gw cakep bener dah.. make seragam,"puji Larissa melihat Prince Mateen berdiri diantara para tentara yang kenaikan pangkat.

Prince Mateen melihat tamu undangan, dan melihat Istrinya tengah duduk dikursi keluarga kerajaan. Prince Mateen tersenyum, ia bahagia Istrinya datang tapi khawatir jika ia memaksakan untuk hadir, mual mualnya kambuh.

 Prince Mateen tersenyum, ia bahagia Istrinya datang tapi khawatir jika ia memaksakan untuk hadir, mual mualnya kambuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Style Larissa

Larissa tersenyum ketika Prince Mateen melihatnya, Larissa berkata Aku baik baik saja. Jangan khawatirkan aku, disini ada Natasha juga dengan Prince Mateen tanpa suara. Prince Mateen mengangguk paham sambil tersenyum kemudian kembali fokus.

Tidak lama giliran Prince Mateen yang namanya disebut. Larissa ingin rasanya bersorak ketika Nama suaminya disebut tapi ia harus jaga sikap karena ia istri dari seorang Prince dan akan menjadi pusat perhatian.

 Larissa ingin rasanya bersorak ketika Nama suaminya disebut tapi ia harus jaga sikap karena ia istri dari seorang Prince dan akan menjadi pusat perhatian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keluarga Larissa hanya Ketiga kakaknya yang bisa datang, Lowry sibuk dengan LK phoniex JNP Group menggantikan sementara Larissa dikantor pusat. Jika ada berkas yang harus ditanda tangani Natasha akan membawanya ke Brunei.

Larissa sebenarnya sangat berharap Kedua orangtuanya bisa datang tapi karena ada suatu hal di Maxwell Group Kedua Orang tuanya tidak bisa datang, padahal Larissa sangat merindukan mereka.

Jika Larissa mengingat mereka, pasti Larissa sedih, seperti sekarang Larissa tidak bisa mengontrol emosinya dan tanpa sadar ia menangis, mungkin hormon hamil. Dengan cepat Larissa menghapus air matanya.

***

Selesai acara kenaikan pangkat Natasha dan Larissa menghampiri Prince Mateen, dan memberikannya sebuket bunga atas pelantikannya.

Setelah menerima buket bunga dari Istrinya, Prince Mateen menarik pinggang Larissa, dan menciumnya.

"Prince kamu sudah gila, ini tempat umum banyak yang lihat. Malu tau,"protes Larissa setelah Prince Mateen melepas ciumannya.

"I'm sorry Sayang. Today you are so beautiful, I can't help but want to kiss you,"jawab Prince Mateen memuji kecantikan Larissa.

Semasa hamil, aura kecantikan Larissa benar benar terpancarkan.

"Oh God My eyes,"Natasha tidak kuat melihat kemesraan mereka berdua.

Prince Mateen dan Larissa hanya tertawa kecil.

"Hey Bro. congrats on your promotion,"Faiq memberikan selamat kepada Prince Mateen.

"your wife is very beautiful today Prince,"puji Faiq Bolkiah mengedipkan sebelah matanya kepada Larissa. Larissa tersenyum.

"Thanks Faiq,"

Sedangkan Prince Mateen memberi Faiq tatapan tajam.

***

Larissa terbangun dari tidurnya, ia jadi ingin makan seblak. Larissa membangunkan Prince Mateen.

"what's wrong beb? your stomach hurts?"tanya Prince Mateen dengan suara khas bangun tidur.

"Aku ngidam seblak,"

"Anak kita mau makan seblak Prince,"

"where is anyone selling it at night like this. that food only exists in Indonesia,"

"Siapa tahu di Brunei ada restoran indonesia gitu. Ya sudah kalau tidak mau,"Larissa kembali berbaring membelakangi Prince Mateen menarik selimut sampai kepalanya.

Prince Mateen tahu Larissa sedang ngambek dengannya jika seperti itu. Ia sudah hafal, dimasa kehamilan Larissa, setiap ia ngidam jika permintaannya tidak bisa Prince Mateen penuhi ia akan menarik selimut dan berbaring seharian dikasur.

Prince Mateen pun menghubungi Leo.

"Halo? ada apa adik ipar malam mala seperti ini menghubungiku. Apa Larissa ngidam lagi?"tanya Leo.

"Yap. Dan sekareng ia merajuk, permintaannya tak' saya penuhi,"Prince Mateen menghela nafas kasar.

"Kali ini adek gw ngidam apa?"tanya Leo

"Seblak,"

"Untung saja gw belum balik ke Indo. Kalau sudah di Indo bisa berabe gw bolak balik bawa makanan buat keponakan gw. Oke tunggu aku. Aku akan kesana,"Leo.

"Thank you. Brother in law, you saved me from Kimmy's sulking,"Prince Mateen.

20 menit kemudian Leo pun datang membawa bahan bahan Seblak. Ia pun membuat seblak untuk Larissa pukul 02.00 dini hari. Sekitar satu jam setengah akhir, dibantu oleh Prince Mateen juga. Leo dan Prince Mateen tos tangan saat mereka berhasil membuat Seblak.

Prince Mateen kekamar diikuti Leo dibelakang. Prince Mateen membangunkan Larissa yang masih menutupi seluruh badannya dengan selimut.

"Sayang. Wake up. this is seblak your order,"

Mendengar seblak Larissa pun dengan cepat bangun, matanya berbinar melihat semangkuk seblak ditangan Prince Mateen.

"kamu beli dimana Prince?"tanya Larissa yang belum menyadari kehadiran kakaknya.

"your brother,"Prince Mateen menunjuk kearah Leo yang berdiri disamping Pintu.

"Eh bang lu yang buat ini. makasih loh,"Larissa lalu memakan seblak buatan Leo.

***

6 bulan kemudian..

Larissa tengah duduk dipinggir kolam sambil mengecek laporan yang Lowry kirim lewat Emailnya. Princess Fadzilah dan Princess Azemah tengah berenang.

Prince Mateen sedang ada tugas negara yang tidak bisa ia tinggalkan, padahal ia sudah mengajukan cuti hamil untuk Istrinya karena mendekati hari melahirkannya.

Sesekali Larissa mengubah posis duduknya, kandungannya yang semakin besar membuat Larissa sedikit kesulitan bernafas.

Awalnya Larissa merasa kram diperutnya, ia pikir itu hanya kontraksi palsu.

"Kim? your thighs are bleeding,"ujar Princess Azemah.

Mereka bertiga panik. Princess Azemah dan Prince Fadzilah segera keluar dari kolam renang, lalu memakai pakai Bathrobe. Princess Azemah menghubungi Prince Mateen, Princess Fadzilah memanggil Maid.

Princess Ameerah datang, saat Princess Fadzilah kakaknya panik memanggil Maid untuk membantunya.

Setelah menghubungi Prince Mateen, Princess Azemah membantu Larissa untuk berdiri. Larissa meminta tolong kepada adik iparnya Princess Ameerah untuk menghubungi Keluarganya di Indonesia sambil menyerahkan ponselnya.

Mobil sudah siap, Princess Fadzilah sudah mengambil koper Larissa dan tas yang berisi perlengkapan bayi, mereka pun segera membawa Larissa ke rumah sakit Raja Isteri pangiran Anak Saleha.

To Be Contiuned..

menjelang tamat

Spesial besok akan ada trailer dari After Met You, silahkan cek di Instagram, linknya ada dibio

jangan Lupa Vote dan Comment

AFTER MET YOU [END]Where stories live. Discover now