AMY 64

96 5 0
                                    

TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!

CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.

AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN PIHAK MANAPUN.
"

Prince Mateen?"ucap Larissa terkejut, karena yang ternyata yang memberikan jaket Larissa adalah Prince Mateen.

"Sedang apa Prince disini?"tanya Larissa.

"I follow you.  I'm worried for you,"jawab Prince Mateen dengan wajah yang nampak khawatir.

"it's not Prince's business anymore,"ucap Larissa dan perlahan air mata Larissa mulai jatuh. Prince Mateen yang melihat itu langsung memeluk Larissa.

Pelukan yang sangat Larissa rindukan, akhirnya Larissa rasakan lagi. Kemudian Larissa sadar, dan dengan cepat melepas pelukan Prince Mateen. Dan hendak pergi, tapi Prince Mateen menahannya.

Lalu suara perut lapar Larissa membuat suasana jadi awkward.

"Sepertinya cacing diperutmu sedang demo yah,"ucap Prince Mateen sambil tersenyum jail.

Prince Mateen pun memasan makanan lewat ponselnya.

Tidak butuh waktu lama akhirnya pesanan pun datang.

Mereka pun mencari tempat duduk untuk makan.

"Assa! Sudah lama aku tidak makan ayam,"ucap Larissa bahagia, karena sudah lama dia tidak makan ayam, dikarenakan jadwalnya yang padat.

Sebelum ayam itu Larissa makan, Prince Mateen menahannya, lalu memberikan obat penghilang mabuk kepada Larissa terlebih dahulu.

"Prince bisakah saya makan dengan nyaman, anda selalu mengganggu saya makan,"ucap Larissa, Prince Mateen hanya tersenyum, melihat tingkah Larissa. Dia sangat merindukan sifat Larissa itu.

"Kenapa kamu bicara Formal? Awak dah cakap dulu,"protes Prince Mateen.

"how can you drink without eating  what if you get sick,"tambah Prince Mateen dengan Nada khawatir

"Saya sudah biasa, jadi Prince Mateen tidak perlu khawatir. Saya tidak bisa Prince Mateen, karena saya bukan siapa-siapa anda,"jawab Larissa lalu memakan lagi ayamnya dengan Lahap. Mendengar itu Hati Prince Mateen sakit seperti luka yang diberi air garam.

Prince Mateen tersenyum kecut. Dengan cepat Prince Mateen tersenyum hangat lagi, sambil menatap Larissa dalam. Prince Mateen juga memberikan coklat panas kesukaan Larissa.

"Anda tidak makan Prince?"tanya Larissa disela makannnya. Sebelum Prince Mateen menjawab pertanyaan Larissa Ia mengikis jarak di antara mereka. Larissa sedikit salah tingkah dibuatnya. Prince Mateen membersihkan sisa makanan yang berada disudah bibir Larissa, kemudian menjauh.

Larissa pun menghela nafas lega.

"Awak dah makan tadi, kamu saja yang makan, Inikan makanan kesukaanmu,"jawab Prince Mateen, Larissa hanya mengangguk dan melanjutkan makanannya. Tanpa Larissa sadari Prince Mateen merekam, dan memotret Larissa diam diam.

"Forgive me,"ucap Prince Mateen tanpa sadar. Larissa yang  tidak terlalu jelas mendengar  ucapan Prince Mateen

"Ada apa Prince Mateen,"

Prince Mateen segera sadar dengan cepat mematikan ponselnya. Lalu berkata.

"Nothing,"

AFTER MET YOU [END]Where stories live. Discover now