AMY 58

105 6 0
                                    

TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!

CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.

AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN PIHAK MANAPUN.

---

Larissa menatap mata Prince Mateen, Ia masih belum bisa mencerna perkataan Prince Mateen barusan.

"Maukah kamu menemaniku hari ini? Saya akan segera kembali ke Brunei sebentar malam,"tambah Prince Mateen, membalas tatapan Larissa. Dan sekarang mereka saling beradu tatapan.

Ya Tuhan.. Aku tidak mau perasaan ini semakin dalam.Batin Larissa

"Kamu dari mana Kimmy?"tanya Nathan, khawatir. Yeah Larissa pergi tanpa memberita tahu seisi rumah, eh kecuali Faiq.

Faiq tahu tapi tidak memberitahu Seisi rumah karena itu permintaan Larissa. Kalau sampai Nathan atau Xavier tahu, mereka pasti akan menyusul Larissa.

Larissa hanya ingin sehari tanpa mereka berdua, yang terus mengikuti Larissa kemana pun dia pergi.

"Kenapa? Memangnya kau siapa?"Larissa berucap Sinis. Hari ini dia bisa melupakan sejenak beban pikirannya.

Larissa langsung berjalan naik kekamarnya. Hari ini dia tidak mau merusak moodnya yang sedang bagus. Dia juga lelah habis latihan. Tapi perkataan Nathan menghentikan langkah Larissa.

"Sampai kapan kau akan mengabaikanku seperti ini Little Girl?"Nathan berucap dengan suara yang bergetar.

"Tidak ada yang perlu dibicarakan.,"

"Aku tidak tahu, kamu tahu masalah itu dari mana, tapi aku mohon beri aku kesempatan kedua Kimmy sayang,"Nathan berjalan menuju kearah Larissa.

"Jangan mendekat. Dengan mudahnya kau berucap seperti itu Nathan, kamu tahu aku sangat kecewa denganmu. Dulu aku memang ada rasa denganmu, bahkan aku tidak bisa melupakan kejadian malam itu, tapi itu dulu sebelum aku tahu siapa kamu sebenarnya Mr. Park,"ucap Larissa dan lagi-lagi dia menangis, sudah dua kali Larissa menangis hari ini.

Sekarang Mood Larissa benar-benar hancur.

"Maaf aku tidak bisa memberimu kesempatan yang kedua kalinya,"lanjut Larissa setelah itu dia masuk kedalam kamarnya dan menguncinya.

Larissa bersandar dipintu sambil memegang kepalanya yang mulai pening. Larissa seketika kepikiran Prince Mateen.

"Aku merindukanmu Abdul Mateen,"Larissa berucap Lirih.

Larissa kemudian berjalan kearah kulkas yang berada dikamarnya, lalu mengambil Miras, yang sengaja dia simpan dikamarnya karena jika Leo menemukannya, Leo pasti akan mengambilnya.

Larissa langsung meneguk Miras tersebut tanpa menuangkannya di Gelas. Sudah sejak lama Larissa setiap sedih ingin minum, tapi dia tidak bisa, hanya bisa melampiaskannya dengan menangis. Dan baru sekaranglah dia bisa minum sepuasnya.

Sambil meminum terus Miras tersebut Larissa, memandang fotonya bersama Prince Mateen, yang tadi pagi mereka foto.

Larissa sangat ingin menghubungi Prince Mateen, tapi dia tidak bisa karena mungkin sekarang Prince Mateen sedang dipesawat dan sibuk.

Baru juga Larissa memikirkannya, panggilan dari Prince Mateen masuk. Buru-buru Larissa menghapus air matanya, dan mengcek suaranya agar tidak terdengar seperti habis menangis.

"Hai Prince?"sapa Larissa.

"are you okay Kim?"

"Yeah.. I'm okay. What's Wrong?"

AFTER MET YOU [END]Where stories live. Discover now