AMY 83

121 5 0
                                    

TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!

CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.

AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN PIHAK MANAPUN


Larissa pun berlari masuk kekamar dan melihart kearah cermin. Prince Mateen mengikutinya dari belakang.

Larissa terkejut dilehernya ada kissmark. Dengan wajah panik Larissa melihat Prince Mateen dari pantungan cermin.

"Prince Mateen! ada Kissmark dilsini,"ucap Larissa sambil menuju kearah lehernya. Dengan sikap santai Prince Mateen melihat kearah yang Larissa tunjuk lalu berkata.

"apakah kamu mau dibagian lainnya juga?"tanya Prince Mateen tersenyum menggoda.

"Jangan! Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau keluar nanti?"ucap Larissa.

"Apa Kissmarknya akan hilang cepat? Bagaimana menyembunyikannya?"lanjutnya.

Karena kesal dan frustasi Larissa memukul Prince Mateen. Prince Mateen membiarkan Larissa memukulnya, dan tangan Prince Mateen memeluk pinggang Larissa.

Dan hendak mencium leher Larissa lagi.

"Hentikan!"kesal Larissa.

Prince Mateen hanya tertawa kecil, melihat betapa lucunya Larissa ketika kesal.

Lalu tiba tiba ada yang mengetuk pintu kamar hotel mereka. Larissa pun mengintip dilobang pintu. Ternyata Kakaknya Leo. Ia membuka pintu sambil menghela nafas kasar.

"Ada apa bang?'tanya Larissa judes.

"Idih judes banget panganten baru,"goda Leo.

"Lu dicari ama mama tuh dibawah buruan turun. Maaf ya aku mengganggu kegiatan kalian,"ujar Leo melihat kissmark dileher Larissa.

Larissa baru sadar ia lupa menutupi kissmark dilehernya.

"Pantesan ga turun turun,"goda Leo tersenyum jail.

"tidak seperti yang lu pikir bang,"jelas Larissa.

Leo mengangguk paham sambil menepuk pundak Larissa.

"It's okay gw ngerti kenapa lu judes ama gw tadi,"ucap Leo lalu pergi.

 Larissa memijit pelipisnya, Leo salah paham.

"What's wrong sayang?"tanya Prince Mateen.

"Mama menyuruh kita turun,"jawab Larissa melewati Prince Mateen.

"tapi berbanding terbalik dengan ekspresimu?"

Tidak ada jawab dari Larissa. Prince Mateen langsung memeluk Larissa dari belakang.

"why not answer my question? You are mad? Forgive me,"ucap Prince Mateen mencium pundak Larissa.

***

"Loh sayang mukanya cemberut gitu? Terus itu lehernya kenapa ditutup gitu? Kamu sakit?"tanya Ana khawatir.

"Biasalah mama. Mama mah ga tau aja penganten baru,"sela Leo.

"Eh diem ya lu!"kesal Larissa.

"Eh kenapa jadi berantem gini sih. Yaudah kalau tidak mau jawab mama tidak paksa,"ucap Ana.

"Jadi rencana honeymoon kalian kemana?"tanya Ana mengahlika  pembicaraan.

"Saya ikut Larissa saja ma,"jawab Prince Mateen.

"Kalau mama cuma manggil aku hanya karena itu aku kekamar saja,"ujar Larissa pergi meninggalkan mereka.

"Ada apa prince? Kenapa sikap Larissa seperti itu?"tanya Ana merasa ada yang tidak beres dengan Larissa.

"Apa kau menjailin adikmu lagi Leo? Kamu ini tidak bisa liat adiknya senang "tanya Ana.

"Ihh kok leo sih ma,"jawab Leo.

"Siapa lagi yang sering jailin Kimmy kalau bukan kamu,"ucap Ana.

"Mungkin Larissa marah sama saya ma,"ujar Prince Mateen lalu menceritakan kejadian tadi.

"Ma. Saya pamit kekamar dulu,"pamit Prince Mateen. Ana mengangguk paham. Melihat kepergian Prince Mateen Ana geleng geleng kepala.

***

"Assalamualaikum. Sayang?"panggil Prince Mateen.

"Walaikumsalam,"

Prince Mateen mendapati Larissa tengah berdiri didepan jendela sambil memandangi pemandanga diluar, tanpa menoleh melihat kedatangan Prince Mateen.

Prince Mateen berjalan kearah Larissa lalu memeluknya dari belakang.

"Are you angry?"tanya Prince Mateen.

"I'm so sorry. Maaf telah membuatmu marah dan tidak nyaman,"ujar Prince Mateen.

Larissa menyingkirkan tangan Prince Mateen yang memeluknya lalu berbalik memeluk Prince Mateen.

"No. Aku yang salah,"

To be Continued..

Jangan lupa like dan komen, agar author semangat nulisnya. Percayalah vote dan komen kalian itu mood banget bagi author. Bener bener bikin semangat untuk nulis next chapther, walau terkadang mood nulis tiba tiba down.

(Instagram : kth_winterbear)

Terimakasih

AFTER MET YOU [END]Where stories live. Discover now