Part .3

161 13 0
                                    


"Baik, kalian sudah berkenalan bukan? Mari kita menyiapkan makanan ini," ucap Veronica setelah itu mereka ber enam pergi ke dapur, dan menyiapkan sup buatan Roseanne itu.

*****

Mereka berjalan bersama tanpa ada canggung sedikit pun, Veronica, Dasha, Ashley, Arabel, dan Audrey yang Wellcome, juga Tessa yang mudah berbaur.

Baru beberapa menit mereka sudah terlihat akrab, saat sudah sampai di dapur, mereka mulai menyiapkan peralatan makan.

Dasha yang mengambil piring, Arabel yang mengambil mangkuk, Audrey yang menata piring dan mangkuk tersebut, Tessa yang menyiapkan sendok makan dan pisau, Ashley yang menata sendok dan pisau tersebut, sedangkan Veronika yang menyiapkan sup kaldu ayam yang dibawa Tessa dalam tiga wadah besar, juga dua wadah besar yang berisikan nasi putih, Veronica juga membuat satu menu lagi.

Namun karena meja makan di dapur tidak cukup untuk mereka semua yang berjumlah enam belas orang, sedang kan di meja makan hanya untuk 12 orang.

Veronica pun memutuskan untuk menyiapkan makanan nya di outdoor samping dapur, di sana terdapat meja makan yang sangat sangat besar, yang biasa nya di pakai untuk kumpul keluarga besar.

"Baiklah, mom akan beri tahu kalian tentang posisi duduk di keluarga ini, pertama, kursi ini, tidak ada yang boleh duduk di sini selain Seseorang bernama Meiro Eabaristo Alterio..." Dan menjelaskan yang lainnya, dimana posisi tempat duduk mereka nantinya, apa yang akan mereka lakukan nanti, dan sebagainya.

Sedangkan di sisi lain, para kaum laki laki sedang mempertanyakan tentang Tessa kepada Leo, yang hanya di jawab beberapa kata oleh nya.

"Bagaimana ceritanya bang?" Tanya Darren.

"Cerita apa?" Tanya Leo balik.

"Ck, kau menemukan gadis cantik itu! Apalagi?" Ucap Darrel sebal.

"Oh," jawab Leo.

"Argh, ingin ku berkata kasar!" Ucap Steven, sedangkan Leo hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Aku ingin menangis rasanya," ucap Veron men drama.

"Ck, ceritakan Le," ucap Xavier berusaha bersabar.

"Aku menemukan nya,"

"Di mana?," Ucap Varo.

"Jl. Mawar hitam" ucap Leo dengan santainya.

"Oooh, mawar hitam..... Lalu, bagaimana?" Ucap Kevin.

"Ak-" ucapan Leo terpotong oleh Kevin yang tiba tiba berbicara.

"WAIT.... MAWAR HITAM?!" Seru Kevin, dan membuat yang lain menyadari sesuatu.

"Mawar hitam? Apa yang dilakukan gadis itu di sana? Semua orang tahu kalau itu adalah jalan yang sangat berbahaya bagi seorang gadis," ucap Thomas yang sedari tadi, hanya menyimak.

"Entahlah, namun pakaiannya seperti sehabis kerja," ucap Leo tak mempedulikan.

"Kau sudah mencari tahu tentang nya son?" Tanya Thomas.

"Sudah, namun..."

Flashback on

Di gedung besar bernuansa elegan dengan warna hitam dan abu tua yang melingkupi gedung tersebut, bertuliskan dengan besar Alterio Property yang berwarna emas.

Gedung yang didominasi dengan warna hitam itu terlihat sangat megah dan berkelas, dengan kaca-kaca besar yang berada di setiap lantai gedung itu, dan tinggi yang sangat tentunya.

Di dalam gedung tersebut terdapat satu ruangan besar yang dikhususkan untuk pemilik gedung tersebut, di ruangan itu terdapat seorang lelaki tampan muda yang sedang mengurus kertas kertas penting di atas meja kerjanya.

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang