Part .27

30 2 0
                                    

'kak' duduk dengan santai di mobil samping kemudi, bersama Kyle, Arvid, Matias, juga Rico, dimana Kyle yang menyetir mobil tersebut.

Erlau? Kalian pasti tau jawabannya, tentu ia sibuk mengurus 'gadisnya' itu. Entah masih gadis atau tidak.

"Em... Kak," ucap Matias ragu. Bahkan saat 'kak' menoleh pun, lelaki dengan tampang 'macho' itu terlihat ketar ketir.

"Em..."

"Sampai" beritahu Kyle pada yang lain.

Hal yang ingin ditanyakan Matias harus ditunda untuk beberapa saat.

Mereka semua keluar lalu mengambil barang masing masing yang ada di mobil, lalu berjalan beberapa saat untuk mencapai pintu masuk kediaman Alterio.

"Kak" panggil Kyle, saat melihat sekeliling, ia tidak mendapati 'kak' berada didekat nya, karena 'kak' sudah berada di depan pintu putih besar itu.

"Apa dia punya kekuatan teleportasi?" Heran Rico.

"Silahkan masuk," ucap Kyle mempersilahkan.

"Tuan, kami bersama 'kak' sudah sampai," ucap Kyle pada earpiece.

"Ruang tengah."

"Mari kak, ikuti aku,"

"Pergilah, aku akan melihat lihat terlebih dahulu,"

"Apa ia tidak akan tersesat nanti?" Tanya Arvid khawatir, karena dari pintu masuk menuju ruang keluarga, terdapat dua jalan, jika 'kak' memilih jalan kiri, maka ia akan jatuh terjerembab ke ruang bawah tanah.

"Tentu tidak, semua jebakan disini keluarganya yang mengusulkan,"

"Wow," gumam tiga curut itu bersamaan.

*****

"Halo semuanya..." Sapa Arvid pada anggota keluarga.

"Pergi! Bersuci dulu! Kalian habis membunuh kan?!" Teriak Veronica sembari menunjuk keempat lelaki itu.

"Mom, sudahlah. Orang yang telah membunuh orang lain, mana bisa bersuci?"

"Bisa! Taubat," Leon menggelengkan pelan kepalanya tidak habis pikir.

"Mana?"

"Depan, sedang melihat-lihat."

"Siapa?" Tanya Thomas.

"Kak,"

"Jadi kau tidak berbohong?"

Flashback

"Percaya atau tidak, kalian harus mendengarkan penjelasanku, dan mengikuti alur yang sudah ku persiapkan,"

"Apa maksudmu son?"

"Dad, jika kita menunggu Rose untuk pulih secara perlahan, akan sangat memakan waktu,"

"Jadi itu mengapa kau tadi seakan melarang dad untuk memutar arah?"

"Ya, aku sengaja,"

"Itu artinya ucapan mu tadi itu tidak benar kan?" Tanya Thomas.

"Tentu tidak, ini aku dad! Leo,"

"Sejak kapan?" Tentu semua yang ada di ruangan terkejut akan hal itu.

"Tidak penting sejak kapan, yang penting, aku ingin kalian semua untuk bersikap seakan akan menjauhi ku, buat media menyebarkan berita ini, aku ingin kita di kenal sedang bermusuhan oleh dunia. Aku akan membayar beberapa media untuk mewawancarai diantara kalian, bilang saja kalau permasalahan kita tentang perebutan ahli waris,"

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang