Part .20

28 3 0
                                    

"Sí, tomaremos este auto para llegar allí, mi conductor está esperando," (ya, kita akan memakai mobil ini untuk kesana, supirku sudah menunggu) Arvid mengganti kan peran Rico sebagai supir, karena Rico sedang berada ditempat proyek palsu itu direncanakan.

*****

"Proyek," ucap Leon pada si supir alias Arvid.

"Baik tuan," lalu mobil melaju dengan kecepatan rata rata, menuju proyek tersebut, Leon sungguh sudah tidak sabar untuk mengungkap semua ini.

Ia menelfon Rico menanyakan bagaimana keadaan di sana, tentunya menggunakan bahasa Indonesia, selesai menelfon, Andreas mengajak untuk berbicara yang hanya ditanggapi beberapa kata oleh Leon.

*****

"Apakah ini proyek kita, tuan? Mengapa sepi disini, tidak ada orang proyek sama sekali," ucap Andreas bingung, tentu saja sepi, itu bangunan terbangkalai bodoh.

"Ini bagian belakang, orang orang berada di depan gedung, karena kita akan membicarakan hal ini dengan serius, kita harus mencari tempat sunyi agar pembicaraan kita tak terganggu, kebetulan, ruangan ku belum selesai dibuat," alibi Leon sungguh beralasan dan ber logika, sampai Andreas tidak menyadari kejanggalan yang ada.

Mulai dari Matias yang sudah menghilang entah kemana, lalu ada bangunan yang rubuh, cat-cat yang mengelupas, bau bau anyir seperti darah bahkan bercak darahnya pun ada, tapi mungkin yang sekarang ada di pikirannya adalah uang, uang, dan uang, sampai-sampai dia tidak menyadari semua hal itu.

"mari tuan, kita ke dalam," lalu Leon juga Andreas masuk ke dalam salah satu bangunan, dengan bau anyir yang semakin menyengat, posisinya Andreas berjalan di depan Leon, dan Leon mengikutinya dari belakang dengan senyum miring yang tercetak dengan jelas.

Semakin masuk ke dalam bangunan itu, maka semakin redup pencahayaan yang ada, selagi Andreas berjalan ke depan, Leon memasuki salah satu ruangan untuk menelfon Rico.

"bagaimana, apa semuanya sudah siap? pastikan tidak ada yang tertinggal satupun pastikan semuanya beres," lalu Leon mematikan telepon sepihak.

Dan menghampiri Andreas yang sedang memutar pandangannya ke sekeliling ruangan memintanya untuk menduduki salah satu kursi yang sudah disiapkan oleh dirinya.

Dan saat Andreas duduk tidak ada hal apapun yang menurutnya aneh, ia memang merasakan perasaan yang tidak enak, tapi ia percaya sepenuhnya pada Leon.

"Tuan, mengapa ada bau Anyir di sini? apakah ada orang proyek yang terluka, atau bagaimana? bangunan di sini juga sudah ada yang rubuh,"

Leon tersenyum sejenak, lalu mengeluarkan remote kecil dari saku celananya, sembari berkata,"Kau ini bodoh, atau tidak tahu?" lalu Leon menekan salah satu tombol di remote tersebut, dan muncul tali di kursi yang diduduki oleh Andreas, lalu tali tersebut mengikat dengan erat tangan dan kaki Andreas.

Andreas yang masih belum mencerna apa yang terjadi, hanya bisa membuka mulutnya sembari diam kaku.

"Apa-apaan ini?! Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku," teriak Andreas panik.

"Masuk!" Perintah Leon, lalu Matias, Rico dan Arvid memasuki ruangan dengan senyum merekah puas.

"K-kalian, kalian bersekongkol dengan nya?! Sialan!" Andreas masih berusaha untuk melepaskan dirinya dari ikatan tersebut, tapi sayangnya, semakin ia berusaha, semakin tali itu melilitnya.

"Tentu saja, kami bersahabat, sahabat harus saling membantu, bukan?" Ujar Matias, sembari merangkul sahabat nya itu.

"Apa mereka semua sudah menjaga di depan?" Tanya Leon, pada Rico, 'mereka' yang dimaksudkan adalah anak buah Leon di dunia gelap, ya, Kyle dan yang lainnya.

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang