Part .23

28 3 0
                                    

"Siap kan baju ku," Roseanne masih diam mematung dengan mulut yang sedikit terbuka, lalu beberapa saat kemudian ia tersadar dan segera melakukan apa yang diminta Leon.

*****

Roseanne dan Leon turun secara bersamaan, membuat banyak mata menatap ke arah mereka berdua, namun seakan itu adalah hal yang wajar, sedetik kemudian para pemilik mata itu mulai melakukan aktivitas 'kurang berguna' yang sebelumnya sedang dilakukan.

"Mom," panggil Leon.

"Ada apa?"

"Kenapa Rose terlihat agak..."

"Kurus?"

"Ya,"

"Entah lah, beberapa hari belakangan ini, ia suka melewati jam makan, jam nya sarapan, juga makan malam, ia hanya makan saat siang hari," jelas Veronica.

"Kenapa? Apa ada masalah?" Tanya Leon penasaran.

"Leon, sejak kapan kau peduli padanya, hem?"

"Tidak, ia terlihat lebih jelek dengan tubuh seperti itu," lihatlah, gengsi mengalahkan segalanya. Sedangkan Veronica hanya melakukan roll eyes.

Dan entah sejak kapan, pembicaraan tentang tahun baru di mulai, sekarang mereka semua sibuk memikirkan apa yang akan mereka lakukan besok.

*****

"Leon..." Panggil Roseanne, saat ini mereka berdua sedang berada didalam kamar.

"Hmm?"

"Ehm... M-mana... Grey?" Tanya nya hati hati, setidaknya, jika Grey yang berada di sampingnya, semuanya tidak akan menjadi canggung.

Leon sedikit tersinggung mendengar hal itu, seakan akan ia tidak di inginkan, "maksudmu?" Lalu ia kembali membaca bukunya.

"Ehm... Aku rindu padanya," ucapnya pelan.

"Lalu, kau tidak rindu padaku?" Tanya Leon. 'rindu padamu? Kau bahkan bersikap ketus padaku,' batin Roseanne.

"Eh, ehmm,"

"Grey sedang istirahat," lihatlah, betapa canggung nya kedua insan ini.

"K-kau, tidak istirahat?" Tanya Roseanne mencoba membuka pembicaraan.

"Kau sendiri?" Roseanne kalah telak sekarang, semua pembicaraan yang ia coba mulai, selalu dengan mudah di matikan oleh Leon.

"Aku belum bisa tidur," cicit Roseanne

Leon melihat ke arah jam dinding yang menunjuk pukul 23.47 "ini sudah larut, tidurlah," Roseanne yang ingin menolak pun sungkan, akhirnya hanya terdiam, ia sungguh tidak bisa memejamkan matanya saat ini.

Lalu ia menyalakan televisi, mencoba mencari acara yang seru, namun... Nihil, ia tidak menemukan acara tv yang menarik perhatiannya sedikit pun. Dengan lesu ia menghela nafas, lalu terdiam.

"Tidurlah..." Ucap Leon kesekian kalinya. Namun lagi lagi Roseanne menjawab, "tidak bisa, aku tidak bisa tidur..." lalu Leon menutup bukunya, memeluk Roseanne dan membuat gadis itu berada dalam dekapannya dengan posisi berbaring.

"Tidurlah, atau kau ku buat benar benar tidak bisa tidur, bahkan berjalan besok pagi," ancam Leon dengan nada serius, sembari menyelimuti tubuh mereka berdua.

Roseanne dengan degup kencang nya hanya menuruti dan mencoba menutup matanya, beberapa menit, ia masih belum bisa tertidur, dan ia sadar, posisinya saat ini tidak nyaman, lalu ia mencari posisi nyamannya.

Leon yang menyadari kalau nafas Roseanne mulai teratur, mencoba melihat wajah gadis itu,"tidak bisa tidur ya?" Ucap nya lalu terkekeh. Tentu saja, belum ada 13 menit, sejak Roseanne mengatakan kalau ia tidak bisa tidur, tapi sekarang? Ia sudah terlelap dengan nyenyak di pelukan Leon.

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang