Part .19

29 3 0
                                    

Leon menemukan alamat si pemesan kalung, beruntung nya, si pemesan meminta agar kalung tersebut diantarkan, jadi, di layar persegi itu menunjukkan alamat lengkap si pemesan, yang bernama Andreas Collin Titaley.

*****

Hal yang membuat Leon bingung adalah, pernyataan yang diberikan oleh Xavier dengan yang ia lihat saat ini.

Ia ingat dengan jelas Xavier mengatakan kalau Tessa berasal dari Pert, Australia, tapi kalung ini dipesan juga diterima di Valencia, Spanyol, dan ia menemukan wanita itu di Bali, Indonesia?

"It's confusing," gumam Leon pelan.

Tak menyerah, ia menyelidiki lebih dalam, mencatat dengan ringkas tempat, tanggal, dan alamatnya, tekad yang kuat untuk membuktikan siapa Roseanne yang sebenarnya, membuat ia semakin tidak sabar untuk membongkar semua ini.

"Aku akan tau siapa kau sebenarnya Rose..." Setelah mencatat semua hal yang menurut nya penting, ia segera menghapus riwayat riwayat yang akan tercantum di laptop itu, agar tidak ada yang mengetahui rencananya.

*****

Valencia, Spanyol.

Jujur, Leon serasa tak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya yang kaku akibat duduk berjam-jam lamanya di pesawat.

Delapan hari setelah ia menemukan alamat itu, ia memutuskan untuk terbang siang kemarin jam satu, dimana orang orang rumah sedang tertidur, tentunya setelah menyiapkan segala hal, ia meminta bantuan kepada dua orang kenalannya yang sedang berada di sana.

Ia mengecek handphone nya untuk melihat jam berapa saat itu, ia bingung, handphone menunjukkan pukul 12.13 tapi udara di sana masih sejuk.

"Apa jam dua belas siang masih pagi, disini?" Gumamnya bingung.

Tak lama, ia menyadari, kalau settingan jam di handphone nya masih dalam waktu Bali, waktu yang sebenarnya adalah pukul 06.13. Bisa bodoh ternyata.

Leon membawa Arvid kesana, tentunya tidak memberi tau pria itu apa tujuan mereka datang ke tempat indah tersebut. Ia beralibi kalau mereka memiliki klien di sana, dan bodohnya Arvid percaya, padahal dia sebagai sekretaris yang mengatur jadwal Leon, tak pernah menemukan atau membaca jadwal Leon meeting di Spanyol.

"Le, kemana kita sekarang?" Tanya Arvid yang baru datang sehabis dari toilet.

"Ikuti ku saja," lalu Leon melangkahkan kakinya menuju Selatan.

Mereka menuju salah satu tempat sekarang, Leon sudah memiliki janji dengan dua orang temannya yang lain untuk bertemu di tempat tersebut, tentunya dengan ketidaktahuan Arvid.

"Cih, tidak kau, tidak Grey, sama sama irit bicara, huh! Tapi setidaknya Grey ramah, walau sedikit," cicit Arvid pelan ketika Leon sudah menjauh.

Setelah hampir setengah jam mereka berjalan, akhirnya sampai di tempat yang dituju.

"Wah... Parque de Cabecera," gumam Arvid tanpa sadar sembari mengedarkan pandangannya, yang tanpa disadari juga, kalau Leon sudah berjalan menjauh darinya.

"Dimana mereka," gumam Leon.

"Hola mejor amigo," teriak pria dari jarak 150 meter dari Leon, sembari melambaikan tangannya.

Leon langsung mengenali kedua pria itu, mereka adalah orang yang sedari tadi dicarinya.

"Matias, Rico!" Sapa nya.

"Hola... ¿Dónde está Arvid?" (Hai... dimana Arvid?) Tanya salah satu pria.

"Detrás de mí," (di belakangku) jawab Leon.

"Leon! Kau tega sekali meninggalkan ku..." Ucap Arvid dengan nafas yang tersengal-sengal karena berlari. Setelah mengatur nafasnya ia mendongakkan kepalanya, dan mendapati kedua pria yang tak dikenalnya namun tidak asing baginya.

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang