Part .21

31 3 0
                                    

"Sebentar tuan, kami akan berunding," Leon mempersilahkan lalu mereka berdua kembali dengan yang lain.

*****

"Bagaimana? Dengan jumlah kita yang mencapai 35 orang, apa cukup jika hanya meminta 1.500.000 euro?"

"Tentu saja tidak, biaya di negara ini lumayan mahal, bahkan orang itu mengatakan kalau uang sejumlah itu terlalu murah,"

"Lalu, apa kita meminta 5.000.000 euro?"

"Aku tak yakin itu akan cukup,"

"Sudahlah, yang penting kita bisa makan, lagi pula, kita bisa membuka usaha, kalian bertiga kan juru masak,"

"Benar juga, kalau begitu, aku akan meminta padanya untuk memberikan 5.000.000 euro, semua setuju?"

"Ya!" Jawab mereka serentak, setelah itu kedua orang yang tadi maju, maju kembali.

"Bagaimana?" Tanya Leon.

"5.000.000 euro,"

"Kalian yakin?"

"Apa maksudmu, tuan?"

"Kuberi kalian dua pilihan, mendapatkan uang 5 juta itu, atau bekerja denganku?"

"Apa jaminannya, jika kami bekerja denganmu, maka kami akan hidup enak?"

"Kalian tidak lihat bentuk anak buah ku di belakang?"

Mereka berdua menoleh ke belakang Leon, memang, semua anak buahnya memiliki penampilan yang bisa dibilang... Mahal. Wajah mereka bahkan meyakinkan, juga tubuh mereka yang bagus.

"Bagaimana?"

"Kau membuat kami bingung, tuan,"

"Berunding lah terlebih dahulu dengan teman temanmu, sore ini, pukul 15.00, datanglah ke hotel ***** lalu temui aku di kamar nomor 1273," ucap Leon, sembari memberi kartu namanya.

"Sial! Kalian bahkan memesan kamar di samping kamar ku?!" Maki Andreas tiba-tiba.

"Tutup mulutmu, tuan," ucap Kyle lalu membius Andreas dan membawa pria itu ke dalam mobil.

Leon membawa Lornz ke mobil box yang berada tepat di depan gedung, memasukkan harimau itu kedalamnya, awalnya Lornz menolak, namun dengan perlahan Leon menutup pintu mobil, lalu menguncinya.

Setelah memastikan kalau pintu mobil sudah terkunci rapat, ia memasuki mobilnya sendiri, yang didalamnya sudah ada Arvid, Matias, dan Rico. Sungguh, ini tidak sesuai dengan rencananya.

Tadinya, ia hanya ingin menyekap Andreas di gedung itu, lalu saat sudah mendapatkan jawaban yang ia inginkan, ia akan melepaskan Andreas saat sudah menghilangkan ingatan pria itu.

Tapi karena pria itu memanggil anak buahnya, ia terpaksa harus menjalani rencana B.

Sudahlah, lagi pula, ia justru mendapat Andreas sepenuhnya karena rencana B nya itu.

*****

"Bisa kau menyetir lebih cepat?" Ujar Rico tiba-tiba.

"Memangnya kenapa?" Tanya Arvid.

"Argh, kau banyak tanya, perutku sakit, cepat! Aku tidak tahan!" Sial, di situasi seperti ini perutnya malah sakit.

"Sialan kau!" Bentak Matias saat Rico memiringkan posisi duduknya lalu buang angin tepat di samping Matias.

"Sorry, aku tak tahan!" Lalu Leon memarkirkan mobilnya di salah satu cafe.

"Kenapa ke cafe Le?"

"Sekalian, aku mau minum kopi, lagi pula, kau mau kalau dia keluar di dalam mobil?"

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang