Part .14

43 4 0
                                    

"Maka, jangan samakan aku dengan lelaki manapun, nona, karena aku lelaki langka," balas Leo sembari mengedipkan sebelah matanya.

*****

"Langka, karena dingin dan menyebalkan," balas Tessa tak ingin kalah.

"Salah sendiri, kau yang mengeluarkan sifat baruku ini,"

"Apa maksudmu?"

"Aku malas berdebat dengan orang yang tidak penting, aku juga malas berbicara dengan orang cerewet,"

"Kau sedari tadi berdebat denganku, berarti aku... Penting?!"

"Tidak! Aku akan segera mengakhiri perdebatan ini, karena kau ada dalam poin ke-dua," Lalu Leo pergi, meninggalkan Tessa sendirian.

"Leo!" Setelah berfikir cukup lama, Tessa akhirnya mengerti dan mulai mengejar Leo, lalu jadilah acara kejar kejaran, diiringi dengan tawa Leo.

*****

"Akh!" Erang Tessa sembari memegangi kepalanya setelah 6 menit mengejar Leo.

Karena erangan Tessa yang cukup terdengar oleh Leo, Leo pun menolehkan kepalanya dan mendapati Tessa yang sedang membungkuk sembari memegangi kepalanya.

Leo segera menghampiri Tessa lalu menggendongnya ala bridal, ia pun membawa Tessa duduk di salah satu kursi taman, mendudukkan Tessa dengan perlahan lalu mulai menanyainya.

"Kau baik baik saja?"

"Aku... Baik, hanya saja... Kepalaku masih terasa sakit. Saat itu terjadi, aku melihat tempat yang gelap, sepi, dan menyeramkan, juga... sepertinya aku sedang berlari," ucap Tessa menjelaskan.

Apa mungkin itu ingatan Tessa? Gumam Leo dalam hati.

"Yasudah, jangan di pikirkan, sekarang kita ke mommy, oke?"

Tessa menganggukkan kepalanya.

"Genggam tanganku,"

*****

Dengan masih memegangi kepalanya, Tessa menghampiri Veronica.

"Mom..."

"Kalian! Kemana saja?!" Niat ingin mendapat perhatian, malah pelototan yang ia dapat.

"Mom, biarkan Tessa duduk sebentar," ucap Leo terlebih dahulu sebelum Tessa.

"Ada apa?" Panik Veronica, sembari menuntun Tessa untuk duduk.

"Tadi kita sempat kejar kejaran, lalu tiba tiba Tessa mengerang kesakitan sembari memegangi kepalanya," jelas Leo.

"Dia juga bilang kalau saat kepalanya sakit, dia melihat tempat yang sepi, gelap, dan menyeramkan," lanjut Leo, namun setelah ia mengatakan hal itu, mereka semua saling pandang, membuat Tessa bingung.

Berbeda dengan Veronica yang refleks memukul Leo, "kau ini bagaimana?! Sudah tau Tessa belum sepenuhnya pulih, malah kau ajak kejar kejaran,"

"Aku yang mengejar Leo, mom, Leo tidak salah," Leo mengangguk setuju dengan pernyataan Tessa.

"Yasudah, sekarang kita kembali ke villa, oke? Sini, mommy bantu,"

"Biar aku saja mom," lalu Leo mengambil alih Tessa.

"Apa kau sudah menaruh barang ku di kamar?" tanya Tessa pada Leo di tengah jalan nya ke villa.

"Sudah," ucap Leo, tapi di kamar ku, lanjutnya dalam hati, Tessa yang tidak mengetahui itu hanya menganggukkan kepalanya, Leo pun tertawa dalam hati.

Saat Leo sudah mengantar Tessa ke kamar, ia segera meninggalkannya karena Tessa bilang ia ingin mandi, lalu Leo turun ke lantai bawah, untuk menghampiri Xavier di kamarnya.

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang