Part .31

31 2 0
                                    

"Hei... Kau lelah? Hm?" Pertengkaran sudah berakhir, pesan Kyle saat dirinya meminta untuk dikirimi anggota Exam's pun segera dilakukan.

Sembari mengusap Lornz, Grey pun memeluknya, kesayangannya...

"Grey..." Panggil seseorang.

"Hm?"

"Kau- Aku... Minta maaf," ucapnya.

"Untuk?"

"Keluargaku, karena mereka..."

"Sudah, ini semua karena Rocky,"

"Tidak Grey! Raisa pun jahat! Itu kenapa aku memilih kabur ke Indonesia, berharap bisa hidup tenang." Roseanne... Ia mengeluarkan semua kekesalan yang selama ini ia pendam.

"Jadi... namanya Raisa?" Tanya Grey membuat Roseanne mengangguk semangat.

"He'em,"

"Dia sempat menggoda ku, lumayan... Tapi menjijikkan," jujurnya.

"Berbeda dengan kau, kau tidak menggoda ku pun aku tergoda, mau coba?" Lanjut Grey sembari melingkari tangannya di pinggang Tessa.

"Berikan aku sejumlah uang dengan nominal besar, tuan." Balas gadis itu sembari membuat pola pada dada bidang Grey.

"Sshhh."

"Tapi tuan... Uang saja tidak cukup,"

"Lalu? Kau mau apa? Permata?"

"Bukan... Aku mau... Satu pasang cincin pernikahan, bagaimana?"

"Aku setuju, namun setelah itu, kau harus membiarkan ku memilikimu seutuhnya, tubuhmu, hatimu, pikiranmu, langkahmu, cintamu, juga 'mahkota' mu."

"Tentu... Tentu saja kau akan mendapatkan kan nya, ini penawaran besar tuan, aku hanya butuh sepasang cincin, dan kau akan mendapat sepasang bayi yang lucu."

*****

"Keputusan yang bagus!" Seru Thomas mendengar keputusan Grey yang akan menikahi Roseanne

Reaksi bahagia di tunjukkan oleh kedua belah pihak.
_

"Gaun ini bagus, akan terlihat cantik pada mu-"

_

"Tidak, dekorasi nya yang ini saja, pilihanmu jelek sekali!"

"Hey, semua orang punya selera!"

"Varo! Dekorasi yang kau pilih bertemakan mayat, apa kau gila?!"

"Itu bagus Ashley!"

"Tidak! Lebih baik kalau temanya adalah uang."

_

"Kau suka? Baik, model cincinnya yang ini."

_

"Tidak tidak, bunga itu... Tempatkan di... Sana! Ya, sana saja."

_

"Bagaimana kalau kita berikan mereka lingerie?" -Veronica

_

"Karpet merah atau biru?"

_

"Lagu pernikahan nya apa?"

_

"Gotcha, obat yang kucari cari."

_

"No no no, ini adalah MUA kepercayaan mom, tidak bisa diganggu gugat."

_

"Bang, Jaz nya warna apa?"

_

"Gaun Bridesmaids nya model apa mom?"

_

"Apa kita akan kembaran?"

_

"Beige, warna itu saja mom,"

_

"Kau ingin undangan nya akrilik? Akan sangat indah."

_

"Orang orang terdekat saja."

"Tidak, semua orang harus tau tentang pernikahan ini."

_

"Akan ada makanan apa saja?"

_

Dan lain sebagainya, mereka sibuk mengurus ini itu.

*****

Pernikahan...

Resepsi sedang berjalan, raut bahagia dari seluruh wajah yang ada di sana nampak tulus, walau bahagia karena alasan yang berbeda.

Acara telah berakhir, semua berjalan lancar, tanpa kendala, hanya saja... Veronica yang tidak pernah berhenti bicara.

Contohnya,"Rose, nanti kau akan menggoda Grey dengan cara bla bla bla," atau,"Grey, nanti kau harus bekerja keras,"

Atau juga,"kalian ini suami istri, jangan ragu untuk buat kan mom cucu." Ada juga,"ingat! Se.pa.sang."

Muak? Sangat - Grey

*****

Tidak ada cerita malam pertama, kita langsung ke hari pertama.

"Bagaimana? Bagus kan obat kuat yang dad berikan semalam?"

"Bang, apa kau melakukan tips yang ku berikan?"

"Bagaimana? Posisi yang ku rekomendasikan? Kau ku jadikan bahan percobaan, apa nikmat?"

"Perempuan, atau laki laki?"

"Tessa pasti tidak bisa berjalan sekarang."

"Dia tersiksa dalam kenikmatan,"

Masih banyak lagi perkataan perkataan yang Grey terima pagi ini, ia memang tidak pulang ke rumahnya, selain karena resepsi yang ia gelar berlangsung di kediaman Alterio, ada juga seseorang yang memasukan sesuatu pada minumannya.

"Huft, mengambil sarapan saja seperti habis keluar penjara," keluh nya lalu membuka pintu kamar.

"Grey..." Gumam seorang 'wanita' dengan suara parau nya, berteriak semalaman tentu mampu membuat suaranya habis.

"Minum dulu." Ucap Grey menyodorkan minumnya, setelah itu mengusap surai wanita itu lembut.

"Lapar," ucap wanita itu lagi.

"Makan, mau ku suapi? Lewat sendok, atau mulut?" Roseanne yang mendengar hanya mendelik lalu memukul ringan pria di hadapannya.

Makan sudah beres, bersih bersih juga sudah, waktunya menghirup udara pagi, dan menyapa orang-orang rumah.

"Pagi..." Sapa Roseanne masih dengan suara parau nya.

Sedikit flashback

"Kau ingin turun? Hm? Tapi kau harus menyiapkan mental."

"Mental ku lumayan kuat Grey, tapi aku harus latihan jalan."

"Ayo, biar ku bantu." Dengan tatapan yang penuh ketulusan, Grey mengulurkan tangannya pada Roseanne yang di terima oleh wanita itu dengan senyuman yang membuat Grey terkejut karena serangan tiba tiba yang terjadi pada jantungnya.

Dengan tertatih Roseanne mencoba berjalan dengan normal, ringisan ringisan kecil juga raut wajah kesakitan menghiasi acara belajar berjalan itu.

Kira kira sekitar 2 jam Roseanne melakukannya, dengan Grey yang siaga karna takut Roseanne sewaktu-waktu akan jatuh.

Flashback off

"Pagi... Cantiknya..." Tentunya setelah itu yang terjadi adalah senda gurau.

*****

Entahlah, ini terlalu cepat, semua terlalu cepat, belum ada satu tahun mereka saling mengenal, namun dengan yakin mengambil keputusan besar.

Tamat?

Belum

#MSTKSR

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang