Part .7

82 5 0
                                    

Dan tinggalah mereka berdua di sini, dengan suasana canggung yang melingkupi, di tambah tidak ada yang ingin membuka suara nya.

*****

"Tuan, maaf mengganggu, itu ada telfon untuk tuan," bibi datang memberi tahu lalu Leo mengangkat telfon itu meninggal kan Tessa di ruang tamu.

Akhirnya aku bisa bernafas lega, ucap Roseanne dalam hati, nafasnya seakan terhenti saat berdua bersama Leo tanpa ada pembicaraan, lalu Roseanne memainkan handphone yang tadi di belikan oleh Leo.

Saat sedang mengunduh aplikasi aplikasi, Tessa melihat Leo yang sedang turun di tangga dari lantai atas dengan pakaian yang rapih, entahlah mau kemana lagi dia di hari libur seperti ini.

"Kau mau kemana? Mengapa rapih sekali?"

"Aku ada urusan, kau tetaplah di rumah, kunci semua pintu, dan jendela, jangan biarkan siapapun masuk, suruh bibi juga Joko untuk diam di dalam rumah, nanti aku akan mengunci pagar, dan buat keadaan rumah seakan tak berpenghuni, mengerti?" Entah harus senang atau sedih, ini pertama kalinya Leo berbicara panjang seperti tadi, namun apa yang terjadi sehingga Leo menyuruhnya untuk melakukan semua hal itu.

"Roseanne?" Leo kembali memanggil Roseanne.

"Ah, iya iya, akan ku lakukan," setelah itu  mencari bibi yang ternyata sedang di kamar mandi.

"Huh huh, bi... Aku sudah mencari ternyata bibi di sini, itu bi, itu,"

"Ada apa non?" Bibi yang bingung dibuat khawatir juga oleh Roseanne.

"Nona, mari kunci seluruh pintu dan jendela terlebih dahulu," sebelum Roseanne menjawab, Joko sudah memotong nya yang seperti nya baru masuk.

"Ya, ayo," bibi seakan mengerti apa yang terjadi, ia segera mengunci jendela, di bantu oleh Tessa dan juga Joko yang mengunci pintu.

"Tuan ada bilang sesuatu non?"

"Ya, dia bilang selain kunci pintu dan jendela, juga buat seakan akan rumah ini tak berpenghuni,"

"Garasi! Kita belum menutup garasi," ucap Roseanne khawatir.

"Sudah non, saya sudah menutup nya tadi sebelum masuk ke sini," ucap Joko.

"Huh... Syukurlah, ada apa ini sebenarnya?"

"Akan kita jelaskan, namun tidak di sini non, mari ikuti saya," ucap Joko lagi dan mulai berjalan menuju suatu ruangan, di ikuti oleh Roseanne dan bibi.

Lalu mereka masuk kedalam suatu ruangan yang Roseanne tidak tahu keberadaan ruangan itu, lalu Joko membuka sekotak lantai yang ternyata menyambung dengan tiga kotak lantai lainnya, dan terlihat tangga yang sepertinya akan membawa mereka ke ruang bawah tanah.

"Apa ini?" Tanya Roseanne.

"Masuk dulu non," lalu Roseanne masuk terlebih dahulu di ikuti oleh bibi, kemudian Joko, lalu Joko membawa mereka mendekat ke dinding.

"Ayo bi, hanya bibi yang tau," ucap Joko. Roseanne semakin tidak mengerti apa yang terjadi di sini.

Lalu bibi mengangguk dan menempel kan telapak tangan nya di tembok itu lalu muncul pintu rahasia, yang menampilkan sandi.

Dengan cepat bibi membuka pintu itu dan masuk, betapa terkejutnya Roseanne saat masuk, ternyata itu adalah ruangan rahasia yang penuh dengan monitor monitor, alat alat modern lainnya, dan senjata senjata yang di tempatkan khusus dalam kotak kaca dengan sandi sandi yang sepertinya berbeda beda. Roseanne kagum melihat ini.

"Waaaahhh, aku suka ini, apa kita akan bermain perang perangan bi?" Ucap Roseanne.

"Tidak non,"

"Lalu, ceritakan, apa yang terjadi?"

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang