Part .24

33 3 0
                                    

"Kau, Rico, juga Arvid, masing masing bawa satu mobil, ambil di garasi rumah ku, ingat! Rumah ku, bukan kediaman Alterio, di garasi ada sebelas mobil dengan plat yang dibaliknya terdapat nama Mernz, masing masing mobil terdapat senjata senjata yang berbeda, kalian pilih lah, sesuai dengan keahlian kalian, satu mobil ada padaku, cepat lah, aku tunggu," ucap Leon panjang lebar, lalu telfon di matikan secara sepihak.

*****

Seketika tombol di tekan, terdengar suara bagasi yang sudah lama tidak terbuka, membuat orang di sekitar yang mendengarnya meringis.

"Aku lebih baik mendengar jeritan seseorang," ucap Rico.

"Ya, terutama seorang wanita yang berada di bawah Kungkungan ku," lanjut Matias.

"Ralat bro, seorang gadis." balas Rico, lalu kedua pria itu tertawa.

Sedangkan Arvid...

"Dasar pria pria gila!" Pertanyaan untuk kalian, Rico dan Matias yang memang benar benar gila, atau... Arvid yang salah pergaulan?

Pintu garasi terbuka, mereka bertiga bergegas masuk ke dalamnya dan mencari sebelas mobil yang dimaksud oleh Leon.

Namun ketika ingin melewati pintu garasi, mereka terpental 4 meter jauhnya.

*****

Terdengar suara alarm dari jam tangan yang sedang di kenakan oleh Leon, lalu ia membuka akses garasinya melalui laptop yang sedari tadi di tatapnya.

Di telinganya terdapat suatu barang canggih berwarna biru, ia menekan salah satu tombol di barang itu, lalu berbicara.

"Masuklah, akses sudah ku buka, mobil yang ku maksud berada di samping kanan, ruang bawah, aku baru bisa membuka akses nya jika ada salah satu dari kalian yang mencoba masuk lalu terpental," jelas Leon.

*****

"Masuklah, akses sudah ku buka, mobil yang ku maksud berada di samping kanan, ruang bawah, aku baru bisa membuka akses nya jika ada salah satu dari kalian yang mencoba masuk lalu terpental," Ya, benda itu terhubung langsung ke garasi miliknya.

Rico dan Matias saling menatap penuh arti, lalu mereka berdua segera bangkit dan membopong Arvid untuk di jadikan tumbal.

Mereka melempar Arvid, dan benar saja, akses segera Leon buka, mereka masuk ke ruang bawah itu dan menemukan sebelas mobil hitam yang cantik, sangat cantik.

"Le, bagaimana kami bisa tau senjata apa yang ada di masing masing mobil ini?" Tanya Matias.

"Sabar," lalu Leon menekan beberapa tombol di laptopnya, setelah itu masing masing mobil terbuka layaknya robot, dan terpampang berbagai senjata di sebelas mobil itu.

"Wah!" Seru ketiga pria itu, mereka segera mencoba senjata itu satu persatu, memilih yang paling mereka suka, juga yang paling bisa mereka kuasai.

"Sudah dapat?" Tanya Leon.

"Ya!" Lihatlah, bagai anak kecil yang mendapat mainan baru, ketiga lelaki itu menjawab dengan serempak.

"Taruh kembali senjata itu dengan benar," perintah Leon, lalu menutup mobil seperti semula,"kalian masuk ke mobil yang kalian inginkan," mereka bertiga menurut.

Lalu, atap yang tadinya menutupi, perlahan terbuka dan menampilkan tanjakan untuk mengeluarkan mobil itu.

"Oh... Begini cara kerjanya, ku kira kita harus mengangkut mobil mobil ini lewat tangga bawah tanah itu," ucap Arvid yang membuat Rico juga Matias menepuk dahi, Leon? Ia sudah biasa.

"Le, mobil ini tidak memiliki stir," teriak Rico.

"Wait, punya ku juga!" panik Arvid.

Lalu Rico juga Matias tertawa terbahak-bahak setelah berhasil mengerjai sahabatnya itu, "Mobil mobil disini autonomous, bodoh!" Sahut Matias.

ConfusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang