8. Kepedulian Abian

152 19 1
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)



Awan mengendarai motornya melewati SMA Lentera, tak sengaja kedua matanya menangkap aksi adu jotos di samping gedung SMA Lentera.

"Arya?!"

Lelaki itu pun membelokkan stang motornya menuju SMA Lentera, dengan terburu-buru Awan memarkirkan motornya di sembarang tempat dan langsung menarik seragam Arya agar laki-laki itu menjauh dari Aksara.

"LO UDAH GILA YAK?! ngapain lo berantem lagi sama geng brengsek kayak mereka?!"

Arya mengusap darah di sudut bibirnya, napas nya tidak teratur. Baju nya juga sudah tidak karuan, rambutnya juga basah karena keringat yang terus mengucur.

"Dia itu udah bohongin Alesha Wan! gue gak terima kalau sampai Alesha balikan sama cowok BANGSAT kayak Aksara!!"

Awan mengguncangkan kedua bahu Arya, "ALESHA BUKAN SIAPA-SIAPA YAK! LO GAK PERLU SEGITUNYA!"

Arya menatap tajam manik mata Awan, "Meskipun Alesha bukan siapa-siapa gue... tapi gue gak akan bisa liat cewek sebaik dia di sakitin sama cowok BRENGSEK!"

Setelah mengatakan itu Arya hendak kembali menyerang Aksara, namun Awan menahan nya.

"Biar gue aja," Awan pun melangkah mendekati Aksara dan anak-anak buah nya.

"Apa kita perlu serang dia juga Sar?" Tanya salah satu dari teman Aksara.

"Gak perlu, nanti kalau Arya bantuin Awan baru kalian maju."

Awan melepas jaket yang ia kenakan, kedua matanya menatap tajam Aksara yang berada di depannya.

"Ekhem! lo gak ada kapok-kapoknya ya hampir mati di tangan gue sama Arya?"

Aksara berdecih, "Gue ketua geng di sini. Gak akan pernah ada kata kapok dalam kamus hidup gue! ngerti lo?!"

Awan memegang pundak Aksara, ia usap-usap bahu lelaki itu. Aksara melirik ke arah bahunya, merasakan keanehan pada sikap Awan. Karena biasanya lelaki itu akan langsung menghajarnya tanpa ampun, tapi kali ini mengambil sikap yang berbeda.

"Emang di sekolah lo, seorang Aksara ini gak laku? sampai- sampai lo harus ngelakuin segala cara buat dapetin hatinya Alesha lagi. Hm??"

Aksara merasakan panas di telinganya, rahangnya pun mengeras. Ia tidak terima dengan perkataan Awan yang terdengar meremehkan dirinya.

"BANGSAT LO YA!!"

Bugh!

Aksara melayangkan satu pukulan nya mengenai pipi Awan, tak tinggal diam Awan membalas pukulan Aksara. Dengan melayangkan bogeman mentah ke arah rahang bagian atas milik Aksara.

"LO YANG BANGSAT, ANJING!!"

Awan yang melihat Aksara tersungkur langsung kembali memberinya pukulan bertubi-tubi di bagian dada dan juga perut.

Bugh! bugh!

Teman-teman Aksara yang melihat itu pun tak tinggal diam, mereka menarik Aksara menjauh dari Awan. Dan begitu juga Awan di tarik oleh dua orang teman Aksara.

"Berani-beraninya lo nge hajar ketua kita, kalau lo merasa hebat ayo lawan kita berlima! ajak kembaran lo sekalian!"

Arya mendengar itu pun tanpa basa-basi langsung berlari mendekati Awan dan kelima anggota geng Dark Prince.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Where stories live. Discover now