12. Kebencian Seorang Aletha

131 14 1
                                    

Hai friend b💙
maaf ya kalau author
update-nya lama banget :(

alasannya adalah, karena kemarin² lagi ada kesibukan magang. Dan pas malam nya juga pasti capek, jadi lebih milih istirahat :)

tapi hari ini aku update guys💙
jangan lupa di vote dan
comment ya!

----

"Aletha... apa-apaan ini?!"

Aletha berjalan mendekat, "Astha. Astha please ini gak seperti yang kamu lihat kok!"

"Kamu pikir aku buta?!" sentak Astha, "Alesha sampai jatuh kayak gini kamu bilang gak seperti yang aku lihat? apa sih yang ada dalam otak kamu?"

Alesha diam, ia memilih tak ikut campur perdebatan antara Astha dan Aletha. Sementara Aletha terlihat sangat ketakutan, baru kali ini ia melihat Astha- kekasihnya. Terlihat sangat marah padanya.

"A-aku aku cuma mau belain sepupu aku Astha, yang kamu lihat tadi itu bener-bener karena aku gak sengaja!"

Ekspresi wajah Astha tak berubah, lelaki itu memalingkan wajahnya. Sorot matanya menatap tajam ke arah lain, Aletha yang sudah gemetaran sedari tadi berusaha meraih tangan kekasihnya itu.

"Jangan marah ya Astha, aku minta maaf ya? kamu kan udah janji gak akan pernah marah sama aku," rayu Aletha.

"Aletha! aku juga manusia biasa, aku punya batas kesabaran. Dari dulu aku selalu diem, buat gak bantah sama apa yang jadi kemauan kamu."

"Tapi sekarang, kamu udah makin kelewatan! kamu malah berbuat seenaknya kayak gini, terus kamu pikir aku bakalan diem dan bela kamu?"

Astha menatap Aletha seraya tersenyum miring, di lepasnya genggaman tangan Aletha. Langsung pada saat itu juga, Aletha menitikkan air matanya. Astha nya berubah, bukan Astha yang dulu selalu menuruti perkataannya.

"Kok ka-kamu ngomong nya gitu Tha? ini cuma gertakan aja kan Tha?" ucap Aletha lirih.

"Sayangnya, batas kesabaran aku cukup sampai di sini. Lebih baik kita sendiri-sendiri aja, kamu boleh cari lelaki yang lebih sabar lagi Aletha. Maaf, aku gak bisa lanjutin hubungan kita..."

Deg!

Bagai tubuh yang tertusuk ribuan jarum, begitulah rasa sakit yang Aletha rasakan. Kata-kata yang Astha lontarkan benar-benar menyayat hatinya, dadanya ikut merasakan sesak. Bagaimana bisa ini terjadi? apa karena sikap Aletha pada Alesha? spontan Alesha mendekat ke arah Astha dan Aletha.

"Kak Astha! kenapa ngomong kayak gitu? Kak Aletha kan gak salah apa-apa, kenapa kalian harus putus?"

Astha menoleh, pandangannya berubah tenang. "Lo gak tau Les, gue minta putus bukan karena masalah ini. Tapi emang hubungan gue sama Aletha, udah gak bisa di perbaiki lagi."

Air mata Aletha luruh dengan derasnya, membasahi pipi mulus milik gadis itu. Kedua tangannya menggenggam erat jemari-jemari milik Astha.

"Astha! kita gak boleh putus! kita udah janji buat sama-sama terus, sampai kapanpun itu!" tampik Aletha tak terima.

Lelaki itu tersenyum, "Kita udah dua kali nyoba buat perbaiki semuanya biar kayak dulu. Tapi sekarang, kesempatan itu udah habis Aletha. Dan ya... emang udah gak bisa di perbaiki,"

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Where stories live. Discover now