31. Pacar?

51 8 2
                                    

happy reading friend b 💗
semangatt buat kalian yang menjalankan ibadah puasa 💓

******

"Kak please, jangan bunuh gue!"

Alesha menunjukkan raut wajahnya yang sangat ketakutan, ia menutup matanya rapat-rapat. Kedua tangannya bertautan memohon-mohon pada Dixon, agar laki-laki itu tidak melakukan hal yang dapat menghilangkan nyawanya.

Dixon tertawa kencang, "Siapa juga yang mau bunuh lo Les? HAHAHA! gue mau nyelamatin lo kok!"

Gadis itu terduduk lemas, ia bernapas lega ternyata Dixon tidak sejahat yang dia kira. Alesha sebelumnya berpikir apakah Dixon seorang psikopat? sehingga berniat membunuhnya yang jelas-jelas tidak punya salah apa-apa pada lelaki di hadapannya ini.

"Eh lo nggak papa kan Les? kok tiba-tiba duduk?" tanya Dixon sedikit panik.

"Gu-gue cuma syok aja, gue kira hari ini gue bakal mati di tangan lo..." ucap Alesha dengan lirih, Dixon yang paham kondisi Alesha pun langsung memeluk gadis itu.

Dixon mengusap rambut Alesha, "Sorry Les. Gue gak ada maksud buat niat jahat ke lo. Gue cuma bercanda kok tadi,"

"Bercanda lo gak lucu kak! gue sampai ngira lo yang udah culik gue!"

Dixon meminta Alesha untuk menunggunya sebentar, dengan penuh kecurigaan lelaki itu keluar dari ruangan Alesha dan menyalakan ponselnya. Senyum licik nya tercetak jelas, kala melihat nama Arya terpampang di layar panggilan tak terjawab.

"Ini dia yang gue tunggu, tapi sebelum itu gue harus buat seolah-olah Aksara adalah dalangnya." Monolognya tak lupa ia memunculkan seringai jahatnya.

To Arya :
send location

Awan mencengkram kuat ponsel Arya, ia semakin yakin jika ternyata memang Dixon lah yang menculik Alesha.

"GILA! DI BOGOR?!" seru Daniel saat melihat alamat yang dikirim Dixon lewat ponsel Arya.

"Fix sih, ini si Dixon yang udah culik Alesha." Putus Samuel yakin.

Danu merasa aneh dengan sikap Dixon, kalau benar lelaki itu yang menculik Alesha mengapa dengan mudahnya ia memberi tahu tempat dimana Alesha berada? apa itu memang tujuannya?

"Eh bentar deh, gue kayak kenal nama villa ini. Bukannya ini villa punya keluarga Aksara?" ujar Danu, membuat yang lain memicingkan matanya. Dan menatap lelaki itu dengan terheran-heran.

Samuel mengangkat jari telunjuknya, "Jangan-jangan bener lagi si Aksara yang udah culik Alesha?! secara dulu kan dia obsesi banget sama Alesha!"

"Setuju! Alesha juga beberapa kali di teror kan sama Aksara, Wan? terus juga pernah di culik kan??" imbuh Daniel.

Arya menyudahi dugaan teman-temannya, "Udah-udah kita bahas itu nanti! sekarang kita harus jemput Alesha di Bogor! sebelum sesuatu terjadi sama dia!"

Kelima laki-laki itu bersiap dengan motornya masing-masing, di tengah dinginnya udara malam ini, mereka membelah jalanan kota  bergegas menuju bogor sebelum malam semakin larut.

"Kak kita nunggu apa di sini? gue mau pulang, ibu pasti khawatir sama gue yang tiba-tiba ilang."

Mereka sudah 1 jam lamanya berdiam diri di kamar, Dixon sibuk dengan ponselnya sementara Alesha hanya diam tak berbuat apa-apa.

"Kita lagi nunggu seseorang, dia super hero lo." Ucap Dixon datar.

Alesha menautkan alisnya, "Super hero? siapa?"

"Gue."

Tiba-tiba suara khas seseorang yang Alesha kenal, menggema memenuhi seisi villa. Dixon dan Alesha pun menoleh, mereka melihat kelima laki-laki yang berdiri di depan ruangan tempat keduanya berada.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Where stories live. Discover now