10. Arlean dan Kolam

164 19 4
                                    

happy reading friend b!
i hope you enjoy this part :)

Awan mengusap wajahnya kasar, ia pun berteriak sangat keras-berusaha meredam emosi yang ada dalam dirinya.

"Ngapain sih lo masih ngeladenin cowok brengsek? berantem sama dia itu gak akan ada habisnya! jadi gue mohon lo stop berurusan sama Aksara!"

Arya berjalan mendekati Awan, dengan wajah penuh luka dan lebam serta tangan kanannya yang memar akibat pukulan Aksara.

"Lo minta gue stop berurusan sama Aksara? terus gue tega gitu biarin Alesha selalu dalam bahaya?? Alesha itu cewek Wan! dia perlu perlindungan!"

"Gue tau Yak, tapi gak harus lo orangnya!" Jawab Awan menaikkan nada bicaranya.

"Kenapa? apa yang salah?! gue malah seneng kalau Alesha aman karena ada gue! lo kenapa jadi ngatur-ngatur gini?"

Awan semakin geram, "YA KARENA DIA BUKAN SIAPA-SIAPA LO! DIA BUKAN ORANG SPESIAL ARYA! LO NGERTI GAK SIH?!"

Arya membelalakkan matanya mendengar itu, rahangnya tiba-tiba mengeras, tangannya mengepal kuat. Matanya memerah, emosinya sedang meluap-luap saat ini.

"LO YANG GAK NGERTI WAN! mungkin elo yang anggep Alesha gadis biasa, bukan gue!Karena apa? bagi gue dia itu spesial dan yang paling penting dia apa adanya!"

Setelah mengatakan itu, Alesha muncul di samping mereka berdua. Air mata gadis itu masih terus menetes, di tambah harus melihat perdebatan saudara kembar di hadapannya ini.

Arya menolehkan kepalanya, Awan pun mengikuti nya. Mereka berdua sama-sama melihat kehadiran Alesha, bedanya Arya menerbitkan senyum tipisnya. Sedangkan Awan memberikan tatapan dingin dan menusuk.

"Kak Arya gue-"

Belum usai Alesha berucap, Awan mencengkram kuat lengannya. Tubuh Alesha mendadak mematung, ia takut sesuatu akan terjadi pada dirinya. Arya yang melihat pergerakan Awan yang tiba-tiba itu juga sangat terkejut.

"Lo cewek pembawa masalah tau gak?! gue harus kasih lo pelajaran!" Ujar Awan sembari menunjuk-nunjuk wajah Alesha.

"Kak lo mau bawa gue kemana? jangan hukum gue Kak, gue mohon!!"

Awan menarik paksa lengan Alesha, membawa gadis itu kembali masuk ke dalam sekolah. Arya mengikuti langkah Awan yang sangat cepat, lelaki itu merasa kasihan pada Alesha yang harus mendapat perlakuan kasar dari Awan.

"Kak Awan gue mohon ja-"

"DIEM! ATAU GUE BAKAL NGELAKUIN HAL YANG LEBIH BURUK SAMA LO!"

Seketika Alesha membungkam.

Awan menghempaskan kasar lengan Alesha, mereka berhenti tepat di pinggir kolam renang milik SMK Magma. Gadis itu melihat ke sekitarnya dengan badan yang gemetar.

"Kenapa? sekarang lo takut?" Tanya Awan sembari tersenyum miring.

Alesha menggeleng keras. Namun dalam hati, sebenarnya ia merasa sangat takut. Mereka terdiam sesaat, netra keduanya pun saling bertemu. Alesha berusaha untuk tetap bersikap netral, ia tidak boleh berpikiran negatif tentang Awan. Namun entah kenapa tiba-tiba, Awan perlahan memajukan langkahnya. Spontan Alesha memundurkan langkahnya ke belakang.

"Awan jangan!"

Suara Arya menggema seisi ruangan indoor yang cukup luas itu. Awan menoleh ke belakang, menatap saudara kembarnya.

"Lo jangan nekat Wan! gue gak akan biarin lo berbuat hal buruk sama Alesha!"

Awan melirik Arya tajam, "Gue gak ada urusan sama lo Yak. Jadi mending lo diem!"

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Where stories live. Discover now