35. Dermaga (2)

33 5 0
                                    

happy reading friend b 🤍

***

"Lo nyewa kapal kak? gak usah sampai segitunya kali, pasti biaya sewa nya mahal." Alesha merasa tidak enak hati.

"Ini punya gue."

"What?!"

"Biasa aja kali, lebay lo ah!" Awan pun segera naik dan membiarkan Alesha yang masih tercengang di tempat nya.

"Woy Les!"

"Eh lo masih mau diam disana sampai lumutan atau gue tinggal?" tanyanya mulai geram.

"Iya iya! Jahat bener jadi orang, ish!" Tapi Alesha tetap melangkah menaiki kapal, memang dasar gadis satu ini.

"Biarin, suka-suka gue. Ini kan kapal punya gue!" ucap Awan semakin membuat Alesha kesal.

"Dih, sombongnya gak ketulungan!"

Awan mengabaikan cemoohan Alesha, "Ck! udah buruan sini lama amat jalannya!"

"Suka-suka kaki gue lah, kok lo yang sewot kak?" Alesha menampilkan mimik wajah judes nya, namun bukannya takut Awan yang melihatnya justru semakin gemas.

"Iya deh iya. Mana siniin tangan lo, gue bantuin." Awan menengadahkan tangan nya untuk membantu Alesha naik menuju tempatnya saat ini.

"Pegang yang bener kak!" Alesha memfokuskan pandangannya ke arah kakinya melangkah.

"Baik tuan putri..." Jawab Awan sembari memutar bola matanya jengah.

Ketika mereka berdua sudah sama-sama berada di atas kapal, Awan menyuruh ahlinya untuk menjalankan kapal. Di bawanya Alesha untuk duduk di ujung kapal, sembari melihat pemandangan laut yang sangat memanjakan mata bagi siapapun pengunjung yang melihatnya.

"Wihh berasa jadi pemeran utama film Titanic gue!" takjub gadis itu,  ia tersenyum sembari merentangkan kedua tangan nya menikmati hembusan angin yang menerpa kulit nya.

"Kebanyakan halu lo! lo tuh cocoknya jadi pemeran cadangan!" hardik Awan yang duduk di belakang tempat Alesha berdiri saat ini.

"Yeee biarin lah yang penting gue happy, emang nya hidup Lo kak? Suram!" Sepertinya berdebat merupakan rutinitas mereka sekarang.

"Terserah!" Awan membuka sebuah box kecil dibawah tempat duduk nya.

"Eh lo mau minum apa?" Tanya Awan setelah nya.

Ternyata isi di dalam box itu ada banyak macam varian minuman kaleng.

"Emm, gue mau dong yang kalengnya merah!" Jawab Alesha antusias setelah melihat isi box itu.

"Nggak! Itu minuman soda, gak baik buat kesehatan Lo!" Awan beralih mengambil kaleng berwarna putih dan langsung menutup box itu kembali.

Alesha menatap Awan datar "Tadi di suruh milih, tapi ujung-ujungnya di suruh minum susu!" Mengambil alih kaleng susu itu kasar.

"Dikiranya gue bocil apa? dasar mas-mas muka tua!" gerutu Alesha, dan Awan pun mendengar itu.

"Udah minum aja sih, Lo makin hari makin cerewet ya les? pusing gue!" Awan menyadari tingkah Alesha yang mulai berubah padanya, tapi! tidak dapat dipungkiri dia suka itu.

"Yaudah putusin aja, gampang kan?"

Damn!

Awan memasang raut wajah kesalnya, hampir saja ia akan menerkam Alesha karena mulut licin gadis itu.

"Mulut lo ngomong kayak gitu sekali lagi gue cium!"

Alesha membeku sesaat, "Ogah! najis! kalo lo sampai nyium gue... gue bakal basuh mulut ini pakek kembang tujuh rupa!"

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang