54. Harus bagaimana?

24 5 0
                                    

HAPPY READING FRIEND B 🤍
TERIMA KASIH BUAT KALIAN YANG MASIH SETIA MEMBACA CERITA ARLEAN 🙌🏻

*****

"Iya bu, selain Kak Dixon ada lagi bahkan dia lebih parah sebelumnya." Ujar Bima, berusaha membeberkan apa yang selama ini terjadi dengan kakaknya.

Alesha mendelik ke arah Bima, namun Bima malah tersenyum miring. "Lo gak bisa tutupin ini terlalu lama kak,"

"Aksara bu,  yang pernah datang ke rumah kita."

Deg.

"Dia itu mantan Kak Alesha, tapi dia anak berandal, ketua geng motor! beberapa kali selalu meneror kakak!"

Bima menoleh menatap Alesha, "Kak Alesha pernah sampai masuk rumah sakit gara-gara ketua geng itu."

Plak!

"Keterlaluan kamu Alesha!" murka Reno.

Alesha langsung memegang pipinya yang baru saja mendapat tamparan keras. Bima dan Dara terkejut.

"Ayah! kenapa Alesha harus ditampar??" Dara menggoyangkan lengan Reno.

Reno menatap Alesha dengan tatapan marah, "Dia pantas mendapatkannya! sudah berapa kali aku bilang, jangan pacaran sebelum aku yang mengizinkan,"

"Tetap saja dia melanggarnya!"

"Besok, bawa laki-laki bernama Aksara itu kemari! ayah mau tahu, seperti apa dia. Dan bagaimana kalau dia berhadapan dengan ayah!" titah Reno pada Bima.

Reno beralih menatap putrinya, "Selama seminggu ke depan ayah akan menghukum mu Alesha!"

"Sekarang kamu bawa Alesha masuk ke kamar Bim, jangan lupa kunci pintunya!" perintah Dara dan langsung diangguki oleh Bima.

Alesha sempat memberontak, berusaha melepaskan tangannya dari cekalan Bima. Dara yang tidak tega hanya bisa menangis melihat anak gadisnya harus dihukum karena perbuatannya.

"Nurut kak! gue gak mau ya bikin lo sakit!"

Alesha menangis, "Gue nggak salah Bima! kenapa ayah harus ngurung gue?? lo juga jahat! harusnya lo bela gue, bukan makin mojokin gue!"

"Semua demi kebaikan lo kak." Jawab Bima dengan singkat dan padat.

******

Dua hari kemudian

Pagi itu Arya datang ke sekolah dengan Awan. Seantero sekolah pun melihat ke arah mereka berdua, dengan raut wajah yang terkejut.

Bagaimana tidak? ternyata mereka tidak hanya berdua, ada Dixon di belakang mereka. Dan hal yang semakin membuat tercengang adalah, Dixon yang berbicara akrab dengan Awan dan Arya.

"Lah? kok malah akur ya?"

"Eh iya, harusnya kan si Dixon masih dendam."

"Gila-gila, bisa gempar nih satu sekolah!"

"Gawat, musuh bebuyutan udah damai!"

Seruan mereka membuat Samuel, Daniel, Astha dan Danu kebingungan. Mereka berusaha mencari sumber dari ricuhnya satu sekolah.

"Sam! itu di sana, Si Dixon sama si kembar jalan bareng!" Niel menepuk pundak Samuel, menunjuk ke arah dimana ketiga cowok itu berada.

"Mimpi apa kita semalam, ngelihat musuh bebuyutan bertahun-tahun jadi akur gini?"

Danu pun menarik ketiga temannya, "Samperin-samperin! kita harus jadi yang pertama denger cerita mereka!"

Astha pun menjadi yang pertama mendekati ketiga orang itu, menyalami dengan gaya anak remaja jaman sekarang.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ