36. Pengakuan Aksara

30 6 0
                                    


happy reading friend b 💕
gak mau banyak bicara, semoga kalian peka :)

***

From Aksara :
Kita perlu bicara, ini penting. Gue tunggu lo...
Sherlock...

Arya menggenggam erat ponsel nya, usai mendapat pesan dari Aksara. Arya langsung menghubungi Awan, tak lupa mengirim lokasi yang harus lelaki itu datangi.

Alesha yang melihat Awan seperti terburu-buru pun mengikuti langkah kekasihnya itu.

"Kak! lo kenapa? ada masalah? kok lo panik?"

Awan memegang kedua bahu Alesha, "Gue ada perlu sama Arya dan ini penting. Lo gapapa kan balik sendiri? atau mau gue hubungi Samuel buat jemput lo?"

Alesha melepas pegangan tangan Awan di bahu nya, "Nggak usah kak. Gue gapapa kok balik sendiri, lo hati-hati ya!"

"Oke, lo juga!" Awan pun berlari meninggalkan Alesha sendiri di dermaga. Padahal tadi lelaki itu berencana mengajaknya makan sore.

Gadis itu kini sedang menunggu taksi online nya datang, namun tiba-tiba suara khas seseorang menelisik ke telinganya.

"Sendirian Les? di tinggal sama Awan?" Alesha spontan menoleh.

"Kak Dixon? kok lo bisa di sini kak? ada perlu apa?"

Dixon tersenyum miring, "Bukan urusan lo! mau gue anter balik gak?" Alesha sedikit ragu dengan sosok Dixon yang kini ada di hadapan nya.

"Gak perlu! gue udah pesen taksi online, Kak Dixon pulang aja!" jawab Alesha cepat.

"Lo kenapa? takut sama gue? lo pasti udah terhasut sama omongannya Awan kan?" tebak Dixon sembari terkekeh kecil.

Alesha menggeleng keras, "Mulai sekarang kita jangan dekat-dekat lagi! jauhi gue atau gue yang bakal ngejauh dari lo kak!"

Dixon melangkah semakin mendekat ke arah Alesha, gadis itu melangkahkan kakinya mundur ke belakang. Jika saja Dixon tidak segera menarik tangan Alesha, pasti gadis itu sudah jatuh ke sisi jurang kecil di belakangnya.

"Lo gak bisa ngatur-ngatur gue Alesha, lo pikir itu ngaruh buat gue?" Dixon menyeringai. "Gue akan terus tarik lo ke dalam permainan gue, gak akan ada satupun yang bisa bebasin lo dari genggaman gue! ngerti?"

"Gue gak takut! dan gue yakin, gue bisa lolos dari permainan konyol lo itu!"

Sebelum tindakan Dixon semakin jauh, Alesha berhasil melepas cengkraman tangan lelaki itu dari lengannya. Ia berlalu meninggalkan Dixon dengan wajah ketakutannya. Taksi online nya tiba, Alesha memasuki mobil hitam itu dengan pandangan yang terus menatap ke arah Dixon yang melihat nya dengan tatapan penuh arti.

Jadi.. apa yang Kak Awan katakan benar? Kak Dixon nggak sebaik yang gue lihat.

Supir taksi online pun sedikit bingung melihat ekspresi Alesha seperti orang ketakutan.

"Mbak? mbak nya gapapa kan? kenapa kayak ketakutan gitu?" tanya pak supir dengan hati-hati.

Alesha menggeleng pelan, lalu melihat ke arah bapak yang mengajaknya bicara tadi. "Jalan aja pak, di sini bahaya untuk saya."

Saat Alesha menoleh kembali ke arah trotoar tempat ia berdiri, Dixon sudah tidak ada di sana. Napasnya tercekat, ia jadi mengingat kejadian saat di villa milik keluarga Aksara. Apa jangan-jangan Kak Dixon pelakunya?, begitu pikirnya.

Kafe Mandala

Aksara tengah mencoba menceritakan semuanya kepada Awan dan Arya, bagaimana Dixon datang dan mengancamnya hingga rencana-rencana licik Dixon yang ingin membalaskan dendamnya kepada si kembar.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Where stories live. Discover now