13. Aksara dan Geng Motornya

131 17 0
                                    

happy reading friend b 💙
jangan lupa vote and comment yaa

_______

"Kak Arya, kok lo diem?"

Arya memutar bola matanya malas, "Ngapain lagi sih Rel? gue udah males tau gak ketemu sama lo!"

"Gue mau minta maaf sama lo Kak, gue gak bisa kalau kita jauh-jauh an gini..."

Arya menatap manik mata Aurel, gadis itu memancarkan aura sedihnya. Namun sama sekali Arya tak berempati pada gadis di hadapannya ini, rasa-rasanya ia sudah muak melihat wajah Aurel.

"Haha... kita apa si Rel? cuma temen kan? terus kenapa lo harus segitunya ke gue?" ucap Arya dengan santai.

"Kok lo ngomongnya gitu Kak? kita kenal udah lama loh, gak mungkin kalau lo cuma anggep gue temen Kak!"

Danu dan Daniel yang melihat situasi semakin memanas, langsung beranjak mendekati kedua nya. Sementara Samuel yang di samping Arya hanya bisa mengamati perdebatan yang sedang terjadi sekarang.

"Kayaknya bakal ada adu mulut lagi nih,"

Daniel meletakkan tangannya di bahu Samuel, "Tau dah Nu. Capek gua ngurusin masalah si kembar, yang satu aja belom kelar nih lagi nambah satu!"

"Bersyukur sih gua kagak begitu goodlooking, soalnya liat masalah nya si Arya ama Awan bikin gua geleng-geleng kepala!" celetuk Samuel.

"Gue bilang juga apa, gak semua yang goodlooking hidupnya aman damai! lu lu pada aja yang ngeyel kalau di bilangin!" saut Danu.

Sementara semua tengah sibuk memperhatikan Arya dan Aurel, ini kesempatan emas bagi Awan untuk melancarkan aksinya. Lelaki itu memilih berjalan mengendap-endap, mengambil jalan lain agar ketiga temannya itu tak mengetahui jika ia kabur.

"Ya, gimana ya Rel? kelakuan lo itu bad banget. Saat gue suruh lo buat minta maaf sama Alesha, itu aja gak lo lakuin kan?"

Aurel pun menjawab, "Ya karena gue gak salah Kak! dia yang cari gara-gara sama gue!"

Arya menyilangkan tangannya di depan dada, alisnya mengernyit. "Alesha cari gara-gara? bukannya lo ya yang cari gara-gara? jangan lo pikir, gue gak tau kalau lo nge-bully Alesha di kelasnya tempo hari lalu!

Gadis itu langsung terperangah, "K-kok lo tau? Kak... tapi gue itu-" Aurel hendak meraih tangan Arya.

Namun Arya memundurkan langkahnya, seperti tidak mau jika bagian tubuhnya di sentuh oleh Aurel.

"Kebanyakan tapi, harus nya lo sebagai kakak kelas kasih contoh yang baik buat adik kelasnya! bukan malah jadi pembully! "

Aurel semakin mendekat, dan tangannya berhasil meraih lengan Arya.

"Bisa gak si Kak, sekali aja lo gak nyudutin gue! apa yang udah gue lakuin ini semuanya karena lo Kak!"

Arya berusaha menjauhkan tangannya dari genggaman Aurel, "Gue gak butuh itu. Lepasin gak tangan gue? atau lo mau-"

"Apa? ayo lakuin aja, kalau itu bisa buat lo menghargai perasaan tulus gue. Ayo lakuin gue siap!"

Samuel melangkah maju, lelaki itu memegang kedua bahu Aurel.

"Rel, Rel. Udah dong, kok lo jadi merendahkan diri lo sih? kalau Arya gak mau jangan lo paksa."

Aurel menatap Samuel nyalang, "Merendah gimana? gue cuma perjuangin cinta yang seharusnya bisa gue dapetin dengan mudah!"

Samuel tak menggubris ocehan Aurel, ia berusaha menarik gadis itu agar mau melepaskan cengkramannya pada tangan Arya.

"Eh cewek belagu! lu tuh punya otak gak si? setiap cinta itu perlu yang namanya pengorbanan, dan yang pasti dengan cara yang baik-baik juga!"

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang