57. Dixon dan Alesha

26 4 0
                                    

HAPPY READING FRIEND B 🤍🙌🏻
SESUAI YANG KEMARIN AKU BILANG AKU KASIH BONUS UPDATE LAGI NIH PART TERBARU!
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTAR NYAA YA!🦄

MASIH AKU PANTAU LOH 👀

*****

Pelajaran keempat telah berakhir, Awan memutuskan untuk pergi ke kelas Alesha. Kapan lagi kan melihat kebucinan seorang Awan?

Saat hendak masuk ke ruang kelas Alesha sembari membawa bingkisan, dirinya tiba-tiba dihadang oleh Samuel dan Daniel.

"Bro? lo bisa minggir nggak?" titah Awan.

Samuel dan Daniel merapatkan diri, dan merentangkan tangannya.

"Jangan Wan! mending kita ke kantin dulu aja, Alesha lagi di ruang guru soalnya!" tutur Daniel.

Awan mengernyit, "Jangan nipu gue lo pada! Awas minggir, biar gue lihat sendiri!"

Samuel berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Awan, "Kalau lo masuk nanti bisa kacau Wan! please lah, kita gak mau lo makan hati!"

Bugh!

Akhirnya Awan berhasil menghempas kedua temannya yang mencurigakan itu, dan saat memasuki ruangan Alesha langkah Awan tiba-tiba berhenti mendadak. Bingkisan yang ia pegang jatuh begitu saja.

"Dixon?"

Sang empunya nama itu pun menoleh dan tersenyum puas, "Eh lo Wan. Mau gabung sama gue dan Alesha?"

Mendengar jawaban Dixon yang santai membuat Awan naik pitam. Alesha pun terkejut dengan kedatangan Awan, sebenarnya ia juga tidak ingin semua ini terjadi. Tetapi... ada nya Dixon di sini itu karena permintaan sang ayah.

"Maksud lo apa?! mau mulai lagi? katanya lo udah tobat?!" geram Awan sembari mencengkram kerah Dixon.

Dixon melepaskan cengkraman Awan dengan santai, "Kalem Wan... gue gak ada niat apa-apa kok. Lo tanya aja sama pacar lo, gue di sini tujuan nya buat apa?"

Alesha menunduk matanya tak sanggup menatap kedua manik mata Awan, sementara Awan di sana butuh penjelasan darinya.

"Les? lo cuma diem aja? jawab gue, ngapain Dixon di sini sama lo?!" tanyanya dengan sedikit membentak.

"Jangan marah-marah gitu dong, Alesha gak ada salah sama lo!" sela Dixon.

Karena muak dengan kehadiran Dixon sebagai pengacau, Awan pun menarik Alesha. Membawa gadis itu keluar dari ruang kelas. Sementara Dixon, kini berurusan dengan Samuel dan Daniel.

"Mau lo apa si men? emang ya harusnya lo itu di penjara aja! dengan dimaafin nya lo sama bokap nya Alesha, ternyata gak buat lo berubah!"

Dixon mengernyit bingung, "Emang gue ngapain lagi? salah gue cuma nemein Alesha di jam istirahat? kita berdua cuma makan bekal bareng, itu juga bekal dari nyokapnya Alesha!"

Daniel kehilangan kesabarannya, dengan sekali pergerakan tangan kekar itu melayang mengenai rahang Dixon.

"Punya kaca nggak? sadar diri itu perlu Xon! Alesha itu ceweknya Awan, dia kan sepupu lo juga!"

"Tipis banget ya cara berpikir kalian? gue juga bersikap layaknya sepupu dia kok, bokap nya juga amanatin ke gue buat jagain dia! apa gue salah?"

Samuel menarik kerah seragam Dixon, "Jelas salah! di sini udah ada Awan. Jadi biarin Alesha di jaga sama Awan, lo nggak perlu ikut campur!"

"Nggak jelas lo semua! singkirin tangan lo dari seragam gue!"

Srek!

Dixon berlalu pergi dari ruang kelas Alesha, ia merasa jengkel dengan sifat sensitif Samuel dan Daniel. Apa salah nya jika dirinya ingin lebih dekat dengan Alesha? tidak harus jadi kekasih, paling tidak dia bisa memperbaiki hubungannya yang tidak baik dengan Alesha.

ARLEAN 2 | love must stop ( the end )Where stories live. Discover now