60. Go Lion!!

67 11 0
                                    

I'm not okay :(

Jadi, daripada galau, aku lampiasin update story aja.

Cukup aku aja yang badmood, kalian jangan :) semoga kalian happy baca ini.

Happy reading ;)

*****

Pertandingan futsal tim Putri hari ini dilangsungkan siang hari.

Rombongan X-3 sudah stand by didepan lab IPA didepan lapangan futsal.

Susan duduk dibarisan belakang bersama Naya. Helena? Cewek itu duduk didepan. Raut ceria cewek itu semakin menegaskan kecantikan nya sebagai visual utama.

Yujin, Yaya, dan Aji yang hari ini kompak jadi cheerleaders dadakan demi Lioni yang satu ekskul dengan mereka.

"Lama bener sih keluarnyaa... mulai panas, ini!!" keluh Wita mengipasi lehernya dengan tangan.

"Iya, gak bisa dicepetin apa?!?!" gerutu Giselle meniup poninya.

"Heh, berisik aja lo semua! Kalo mau teduh bangun tenda sana!" dengus Yaya sebal.

Ningsih, Wita, serta Giselle yang ikut geram jadi mendorong wajah pemuda itu agar menjauh.

Yaya hampir saja terjengkang jika Rendi tidak menahannya.

"Argh... bangun goblok, lo berat!" umpat Rendi menabok Yaya kesal.

"Salahin mereka dong, Pak! Bukan gua!!!" sewot Yaya menunjuk Ningsih, Wita, dan Giselle sengit.

"YA KAN ELO BIANGNYA!!!"

"Berisik!" sentak Galih membuat mereka kicep.

Yaya menggerutu, ia memutuskan untuk pindah posisi disebelah Haechan yang tengah asyik makan popcorn.

Bahkan berbagi dengan Susan. Terlihat santai dan akur sekali, tak seperti biasanya!

"Lo berdua tumben akur?" tanyanya penasaran.

"Hari ini kita berdua lagi gencatan senjata. Bersatu untuk mendukung Lioni!!" jawab Haechan terkesan asal.

Susan sendiri hanya mengedikkan bahu tak peduli. Yaya yang melihat itu jadi mendecak tak puas.

"Ayo dong berantem, gue gak suka kalian rukun begini!!" celetuknya.

"Ya.." panggil Susan.

"Kenapa?"

"Lo udah mandi?"

Yaya mengernyit mendengar pertanyaan Susan. Aneh dan sedikit mencurigakan!

"Udah, setiap pagi sebelum berangkat ke sekolah gue selalu mandi," jawabnya berusaha positive thinking.

"Siang tadi lo sholat??"

"Iya.. emang kenapa, sih?" Yaya makin bingung.

Susan mengangguk, ia menepuk lengan Galih yang duduk disampingnya. "Temen lo udah siap, bisa langsung dikubur!" ucapnya membuat Yaya melotot.

"SI ANJING, LO PIKIR GUE MAYAT?!?!"

"Apa sih, bangsat?! Berisik tau gak!" omel Rendi kesal.

"KARINA GAK USAH JUMPALITAN GITU, RIN! NTAR MUTER LAGI TULANG LO!!!" seru Haechan kearah lapangan.

Dimana penampilan ekskul cheerleaders sebagai pembuka pertandingan juga bentuk dukungan pada tim futsal putri tengah berlangsung.

"WAHYU LIAT SINI DONGG!! JEN, SORAKIN DONG, JEN!!"

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora