19. Jeng Jeng Jeng

51 11 0
                                    

"Ini kemah nya cuma dua hari?!"


"Iya."

"Terus ngapain kemah kalo cuma tidur sehari doang disekolahnya. Bikin capek doang bawa banyak barang," cibir Susan.

Atheo menghela nafas, mengangkat wajahnya. Menatap Susan datar.

"Lo mau ngapain kemah lama-lama. Mau tinggal disekolah?!"

"Yang gue masih gak terima, kenapa dibagi gitu. Mana sistemnya ganjil-genap udah kaya mau rajia jalan tol!" gerutu Sean yang tengah tiduran di kursi panjang kantin.

"Gue sengaja baginya kelas genap dulu baru ganjil. Biar kita bisa ketemu, soalnya saran dari si Reno pake undian. Takutnya malah ni bocah misah sendiri!" jelas Atheo menunjuk Susan.

"Kalo misah juga kan masih satu kacung nya dia," sahut Sean santai.

Susan mendelik. "Apasi!" sungutnya.

"Jadi kangen masa-masa berlima dulu," gumam Sean menatap langit.

Atheo mendelik sebal pada Sean, merasa tersinggung.

"Gue pergi ni, ya!" ancam Susan hendak beranjak.

Berpura-pura merajuk.

"Ya tinggal pergi!" ——Sean.

"Silahkan." ——Atheo.

"Oke, awas aja lo berdua datang dan cari gue!" ucap gadis itu tak mau kalah kemudian bangun dari duduknya dan pergi dari sana.

Tak memedulikan seruan dan panggilan dari Sean dan Atheo yang menyuruhnya kembali.

"Heh! Becanda doang anjirr!!" kata Sean membujuk, Atheo sendiri sudah melengos malas.

Pemuda tampan itu mendengus, menatap Sean. "Baperan amat si adek lu!!"

Sean menghembuskan nafas panjang. "Gue aja ragu gue beneran abangnya," ungkapnya jujur sembari menggeleng.

Sementara itu Susan berjalan dengan menghentakkan kakinya tak santai. Gadis itu benar-benar bad mood saat ini.

"Hoy!" tepukan di kepalanya membuat gadis itu menoleh ke samping.

"Apa?!"

Yujin termundur kaget, kemudian mendengus pelan. "LPG ya lo?" tanyanya meledek.

Susan gantian mendengus, gadis itu kembali berjalan.

"Gue gak pernah liat cewek ngegas 24/7 kek lu, sumpah!" ujar pemuda itu berjalan disamping Susan.

"24/7 lagunya EXO!" jawab Susan acuh. Tapi kemudian....

"Gini liriknya, I think about it 24/7~~ udah, gak bisa lagi lanjutan nya."

"Hah?!" delik Yujin.

Susan mendecak. "Ya gue emang gini!" geramnya.

"Tapi lu kalo depan guru sama kakel manis bener njir kek anak anjing. Gimana sih caranya jadi rubah bermuka banyak gitu?"

"Rubah berekor sembilan bukan bermuka banyak!" ralat Susan.

Yujin mengernyit, "yang di taman safari ekornya satu."

"Ada di tipi. Ekornya sembilan!"

"Lo tau kyuubi?" tanya si pemuda.

"Tau, biju nya Naruto kan? Tontonannya kakak gue, tapi kadang gue juga ikut nonton," jelasnya dan Yujin mengangguk. "Lo suka Naruto?" gadis itu balik bertanya.

X-3: Ineffable [Tak Terlukiskan] ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora