24

117 16 0
                                    

Hpyrdng ;)
.
.
_____________________________________

Dipagi hari Una sudah bersiap siap dengan pakaian gamis berwarna hitam, dilengkapi dengan kerudung pasmina warna yg senada dengan pakaiannya.

Una menatap cermin, dan mengehela nafasnya. "Hahh" lalu dia tersenyum tipis. Gamau buang buang waktu, Una segera mengambil tasnya dan keluar dari kamar.

Mereka yg ada diluar menatap dia bingung.

"Mau kemana Na?" Tanya Jeka langsung

"Hm, mau ke.. tpu" ucap Una kecil sangat kecil hanya cukup didengar oleh beberapa orang.

Jeffri yg termasuk mendengar Una, dia langsung mengambil jaketnya dan kunci motor.

"Gue temenin" ucapnya setelah itu dia keluar.

Una gak bisa nolak Jeffri, dari kalimatnya aja udah gak bisa dibantah lagi.

"Gue pergi sebentar ya. Kalian kalo bosen, keliling kampung aja. Minta temenin sama Febi atau gak  Mobin, mereka ada dirumah sebelah." Ucap Una setelah itu dia keluar menyusul Jeffri yg udah siap sama motornya.

Jeffri mengulurkan helm, dan diterima Una segera dia pakai helmnya setelah itu dia naik ke motor.

"Belum beli bunganya Na?" Tanya Jeffri sedikit melirik ke spion.

"Belum, ntar sekalian disana aja" ucap Una

Setelah sampai di tpu, Una terlebih dahulu membeli bunga. Lalu masuk ke tpu. Una meneliti batu nisan satu persatu, mencari nama ortunya. Dia lupa sama letaknya, karena udah lama dia gak kesini.

Setelah menemukan yg dia cari, una berjongkok menatap batu nisan, diikuti juga dengan jeffri, menatap sendu batu nisan ortu Una.

Air mata Una perlahan jatuh membasahi  pipinya, "bu, Luna kangen sama ibu" isaknya, seketika dia mengingat kembali kenangan dia bersama ibunya di waktu kecil.

"Luna kangen pas waktu ibu gendong Luna sampe malem, karena Luna rewel. Maaf ya bu, Una ngerepoti waktu itu... hiks hiks.. Andai Luna waktu itu gak keluar, Luna pasti masih sama Ibu disana.." tangis Una.

Jeffri hanya diam, 'tante.. Jeffri janji, akan selalu jagain Una, selalu disamping Una, selalu ada ketika Una butuh bantuan. Jeffri janji.. janji.." air mata jeffri mulai menurun

Kini Una beralih kesebelah, dimana ayahnya dimakam kan disebelah makam ibunya.

"Ayah, aku juga kangen ayah. Maaf baru bisa dateng sekarang" una menunduk sambil menangis.

"Hikss..hikss maaf.. Una gak nyelametin Ayah waktu itu... hiks" Una menjeda ucapannya.. hingga dia berucap,

"Maaf.." lirihnya, Jeffri yg disebelahnya kini segera menghapus air matanya dengan jari.

"Ayo na kita tabur bunganya lalu berdoa.." ucapnya

Una mengusap air matanya, kini beralih ke bunga yg dia bawa. Una mengambil bunganya dan menaburkan ke makam kedua orang tuanya. Mencabut rumput rumput yg mulai tumbuh disekitar makan ortunya.

Una menengadah tangannya menjadi bentuk berdoa. Una dan Jeffri  mulai mendoakan kedua orang tuanya.

"Aminn" setelah selesai berdoa, Jeffri dan Una mulai berjalan keluar.

"Sekarang mau kemana?" Tanya Jeffri sambil memakai helmnya.

"Gatau, nyong mau langsung pulang aja." Ucap Una sambil naik ke motor.

Bestie✔Where stories live. Discover now