40

156 13 0
                                    

Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

Una lagi termenung di kamarnya dengan matanya yg sembab. Ia meratapi kesalahannya, "gue kepengen negur lo, tapi gue juga salah" ucapnya dengan terisak.

Dari dulu Una udah suka sama Jeka, tapi dia belum nyadar... masih ngerasa itu hanya perasaan sementara. Awal kuliah Jeka pernah ngakuin.. gak, sama aja dia nembak Una dan dia jawab iya... karena Una udah yakin sama perasaannya.

Entah kenapa semakin lama, Jeka berubah. Jarang gombalin dia, jarang nge chat, jarang ketemu... Una kira itu karena dia sibuk. Mungkin.

Tapi kalo dia ngeliat Juna yg notabe-nya sekampus-- gak.. bahkan mereka sekelas, tapi Juna kayak gak sesibuk Una duga. Ia juga pernah tanya ke Juna, apa di falkultas nya masih ada praktek atau gimana?. Dan Juna jawab dengan gelengan, dia bilang dikelasnya itu sedang free... Una tak tau alasannya kenapa kelas mereka bisa free..

Menghembuskan nafasnya sebentar lalu ia mengambil ponselnya. Mencari video agar mood nya kembali. Ia menonton video biasnya dari boyband korea..

Cklekk!

Una menoleh ke arah pintu, ada Jeffri  yg lagi menatapnya dengan tatapan yg... una gak tau arti tatapan itu, yg jelas dia liat Jeffri lagi dalam mode serius (banget).

"Na, sekarang lo ikut gue. Gak ada penolakan!" Titah Jeffri. Mau tak mau, una harus menurutnya.

●●●

Seorang pria yg sedang duduk di kursi yg ada diteras rumahnya. Kini ia telah menghabiskan lebih dari 10 batang rokok.

'Seandainya lo ada disini, pasti lo bakal ngomelin gue gegara udah nge-rokok abis 10 batang.

Pria itu tersenyum dengan mata yg sendu. Mengingat perbuatannya beberapa bulan yg lalu, ia menyesal karena lebih memilih cewe itu ketimbang pujaan hatinya.

Jeka melakukan itu bukan berarti tanpa alasan. Tentu dia punya alasan, tapi ia belum siap memberitahukan nya kepada siapapun.. terutama Una.

Jujur.. Jeka rindu dengan senyumannya yg manis, matanya bulat jika melotot ia terlihat lucu, pipinya yg tembem.. ingin sekali ia menemui cewe itu. Tetapi ia tak bisa,  jeka tak ingin jika cewe itu menyakiti Una.

"Hahh" helaan nafas bersamaan dengan asap rokok keluar dari mulut Jeka.

Ia mematikan putung rokoknya, lalu ia taruh di asbak. Meraih ponselnya yg ada dimeja.

Melihat fotonya dengan Una yg diambil beberapa bulan yg lalu sebelum Una mengganti warna rambutnya.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
Bestie✔Onde histórias criam vida. Descubra agora