63

99 15 0
                                    

Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

"Kenapa Na?" 

Merasa ada yg menepuk bahunya, ia menoleh kaget. Menghela nafas dalam. "Jangan ada yg keluar pliss"

Sontak semuanya menatap ke arah Una, sedangkan cewe itu menatap lurus ke arah ruang tamu. Tepatnya di jendela.

Walaupun tak terlihat dengan jelas, tapi dia yakin bahwa ada yg tak beres didepan. Ia melihat seseorang tengah mengintainya.  Una yakin itu.

"Na, lo kenapa?"  Tanya Jeffri mulai khawatir, dia melirik ke arah jam diniding. Pukul 03.50 pagi.

Una tak menanggapi Jeffri, justru ia berdiri dan menuju ke ruang tamu rumah Jeka.

Dengan sigap, Jeffri, Jihan, Rosa, Lisa, Mina, Wisnu, dan Jeka mengikuti Una. 

"Ada apaan si?" Yuna yg terbangun, gegara denger langkah kaki. Dhika menoleh ke arah Yuna.

"Katanya ada pohon tumbang."

"Hah? Mana?" Yuna mengubah posisinya jadi duduk, bersiap untuk ikutan kedepan.

"Ayo Dhik kesana" ajak Yuna. Mereka pun menuju ke ruang tamu. Mereka yg ke depan duluan pada ngintip depan rumah melalui jendela.

"Kok  gak keluar? Malah ngintip-ngintip gitu" ucapnya yg hendak membuka pintu.

Una  langsung menoleh ke Dhika, Cewe itu langsung menarik tangan Dhika. "Jangan ada yg keluar dan kunci pintunya!" Jeritnya.

"Ada apasih Na?" Jeffri bingung dengan sikap Una sekarang, sekaligus khawatir. Ia merasa trauma Una kembali lagi.

"Jangan ada yg keluar"

"Jangan ada yg keluar!"

"UDAH GUE BILANG JANGAN ADA YG KELUAR!!" Aming yg tengah memegang knop pintu kini terkejut. Mina langsung menarik  Aming agar menjauh dari pintu.

Jihan, Rosa, Mina, Lisa, dan Yuna mendekat ke Una yg berdiri di pojokan dengan mata yg kosong. Mereka serempak memeluk Una.

Aming yg masih shock dengan teriakan Una tadi, kini menatap ke Jeffri yg lagi menatap ke  arah sekumpulan Cewe.

"Jeff, itu kenapa?"

Jeffri hanya diam, sebenarnya ia juga tidak tau.  Lebih tepatnya, gak tau harus bersikap kayak gimana.

"Itu didepan kok udah sepi ya?"sahut Wisnu yg barusan  ngintip dari jendela.

"Hah? Masa sih" Dhika ikutan ngintip, cowo itu melihat sekeliling.  Arah matanya berhenti ketika ia melihat seorang wanita dengan jubah berwarna merah tua, yg sedang berdiri di balik pohon tumbang.

Wanita menampilkan senyum devilnya dengan tangan yg memutar-mutarkan pistolnya

"Anjing!" Umpatnya.

Yuna yg lagi meluk Una kini menoleh ke Dhika, "kenapa?"

"Serem banget anjir!" Ucap Dhika sembari memegang dadanya.

Jeffri mendekat ke Jendela, melakukan hal yg sama dengan Dhika.

"Shit! JEK KUNCI SEMUA PINTU, JUGA JENDELA SEKARANG." Teriakan Jeffri bikin Jeka panik. Cowo itu dengan cepat mengunci pintu depan juga belakang. Jendela udah di kunci sama Jeffri, bahkan gordennya ditutup.

Una melepas pelukan Yuna juga Mina, ia beralih mendekat ke Jeffri.

"J-jeff dia ada disini" lirihnya dengan nada ketakutan.

Bestie✔Where stories live. Discover now