83

87 14 0
                                    

Bingung!!!

Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

Sungguh inilah pemandangan yg indah. Sangat-sangat indah dan menyejukkan. Bahakan ia merasa lebih betah disini.  Angin semilir menyerbu dirinya. Terus menyusuri hijau nya rerumputan juga bunga-bunga yg bermekaran.

Terasa tak ada beban disini. Entahlah... sekarang ia merasakan lega. Dan ia baru sadar, kalau dirinya sedang mengenakan dress berwarna putih dan... tunggu-- rambutnya tertata rapi? Ada mahkota? Heum.. ia merasa dirinya cantik sekarang.

Matanya tertuju pada dua orang yg berdiri tak jauh darinya. Mereka sama-sama mengenkan pakaian yg   berwarma senada dengan dress nya.

Cukup lama ia terdiam akibat terkejut ketika melihat bentuk wajah kedua orang itu.  Ia tersenyum bahagia. Akhirnya....

"IBU... AYAHH!!!"  dengan senyumnya yg masih terpancar diwajahnya,.ia berlari ke pelukan kedua orang tua nya. 

"Kangennnn" ucapnya yg  masih  memeluk mereka dengan erat, seakan tak mau kehilangan mereka untuk kedua kalinya.

"Apa  kabar?" Suara lembut keluar dari mulut sang Ibu. Una mendongak, melihat wajah cantik ibunya dengan tersenyum.

"Baik Bu... kalian gimana kabarnya? Sangat bahagia ya disini? Kenapa gak pernah datengin Una lagi?" Tanya dengan cemberut. sudah lama sekali ia tak melihat kedua orang tuanya.

Tak terasa  air matanya mulai menetes... ia sangat merindukan mereka, rindu  akan candaan sang ayah, rindu dengan suara lembut ibunya ketika menyanyikan nya sebuah lagu, rindu bermain bersama. Ia merindukan semua kenangan masa kecilnya yg masih lengkap.

"Kami disini bahagia nak.. tapi kami juga sedih" Una kembali memeluk mereka dengan tangis yg makin terisak. "Kami sedih kalau Una sedih"  suara berat namun lembut terdengar. Itu suara sang ayah yg kini masih mengelus rambutnya.

"Kamu bertahan ya.. ada orang yg masih nunggu kamu disana"  ucap sang Ibu yg kini melpaskan pelukannya dan menangkup kedua pipi putrinya, wanita itu mengecup kening putrinya... menyalurkan rasa rindunya.

"Kami selalu jaga Una disini. Kami selalu ada untuk Una."

Una menatap kedepan dengan sendu sembari menggeleng tak mau orang tua nya pergi... lagi.

Hingga kedua orang itu sedikit tak nampak... perlahan mulai menghilang. Tangisan Una makin pecah. Dia terduduk lemas dengan wajah yg menunduk.

Terasa ada yg memegang bahunya, sontak Una langsung menoleh... berharap kedua orang tuanya kembali. Namun harapannya pupus.

Sedikit terkejut ketika melihat sosok yg ada disampingnya ini. Cowo itu tersenyum dengan tangan yg masih menyalurkan untuk membantu nya berdiri.

"Jeka?..." Una menerima uluran itu dan berdiri, masih menatap yg didepannya dengan bingung.

"K-kok bisa disini?" 

Jeka yg masih tersenyum itu lantas mengenggam tangannya dan mulai mengajak Una entah kemana tujuannya.

"Kita mau kemana?" Masih bertanya. Lagi-lagi cowo itu hanya diam dan terus menampilkan senyum nya.

Hingga sebuah cahaya kini berada didepan, Una menoleh ke Jeka. Cowo itu hanya mengangguk dengan senyumnya yg tak luntur.    Cowo itu melangkahkan kaki ya sampai tepat didepan cahaya itu.. Una sempat menoleh lagi ke Jeka sebelum akhirnya ia merasakan dorongan dari belakang dan...













Perlahan pandangannya mulai terlihat. Bau obat-obatan menyerbu penciumannya. Yg mula nya sedikit mengabur sekarang sudah terlihat jelas atap putih, dinding putih, juga ada tirai yg ada disampingnya... dan-- infus?

Bestie✔Where stories live. Discover now