87

391 20 2
                                    

Awas bosen!


Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

"YA ALLAH GUSTIIIIIIIII"

Wanita yg kini memakai gaun khas itu meringis. Dia melihat sekeliling nya, orang-orang nampak hanya menggeleng kepala.

Disaat itu datang seorang lagi, ia berteriak histeris. "ASTAGHFIRULLAH JIHANNN"

"Apa sayang?" Perempuan yg bernama Jihan itu menyengir dihadapan kedua temannya.

"Apa sayang apa sayang gundulmu!. Ini rambut lo kenapa bisa gini sih? Ini lagi, kenapa gaunnya di jepit-jepit gini"

"Gerah banget anjing. Ga betah. Mana berat gaunnya" dengus Jihan sambil merapihkan rambut nya.

Bisa dilihat kondisi Jihan jauh dari kata perempuan. Rambutnya yg berntakan-- padahal tadi udah ditata sama periasnya. Gaunnya bawahnya yg terangkat terus di jepit ke kursi-kursi, udah kayak jemuran. Jihannya sendiri duduk di tepi ranjang dengan kaki yg terangkat satu. Udah kayak bapak-bapak makan di warteg.

Bukan hanya itu, banyak kipas disekeliling dia. Sedangkan sang perias hanya pasrah duduk di sofa kamar Jihan.

"Yg bener napa sih! Mau jadi penganten kok kelakuannya kayak gini" Yuna dan Una melepas jepitannya, Una sebelumnya sudah menyuruh periasnya buat benerin rambut Jihan lagi.

"Waktunya udah mau mepet banget" sahut Lisa yg baru masuk kekamar Jihan. Cewe berponi itu cukup terkeju.

"JANGAN TERIAKK!" Sela Jihan yg udah tau bakal kejadian kayak tadi lagi.

"Heh.. Jepri udah di jalan anjir" sungut Lisa. Dibelakangnya ternyata ada Rosa dan Mina. Semuanya nampak cantik nan anggun. Kurang Jihan nya aja yg dirias lagi.

Hari ini adalah hari istimewa bagi Jeffri dan Jihan. Mereka akan melangsungkan acara resepsi malam ini. Kemaren mereka udah ijab qabul. Teman-teman mereka pun pada datang, termasuk Yogi yg lusa kemaren baru pulang dari Jepang.

"Heh Jepri udah di depan komplek" heboh Rosa sambil nunjukkin chat nya Juna.

"HEHH KOK CEPET? MBAK MBAK AYOK CEPET!" Jihan juga ikutam heboh, dia benerin bajunya yg agak melorot. Yuna usap-usap gaunnya yg sedikit kusut.

Puluhan menit mereka habiskan untuk mengatasi penampilan Jihan kini pun selesai. Jihan udah tampil cantik nan elegan. Dengan hiasan mutiara kecil di kepalanya menambah kesan ke cantikannya layaknya princess.

"EHH LISA ITU PONI LO MIRING"

Lisa langsung panik, poni kesayangannya harus tertata rapih. Untung ada Mina yg bantu dia.

Karena posisinya mereka sekarang udah gak di kamar Jihan lagi. Mereka tengah berada di ruang tengah milik rumah Jihan.

Seorang wanita paruh baya kini masuk. Ia tersenyum ketika melihat putri satu-satunya itu terlihat sangat cantik.

"Ayo nak, kita kedepan. Jeffri udah sampai" ajak wanita itu.

Jihan menerima uluran dari sang Bunda. Kini mereka jalan ke depan. Jihan disuruh untuk menunggundi depan rumahya, dan tentunya di temani dengan kelima sahabat gadisnya.

Dari arah ujung komplek terlihat seorang pria dengan penampilan khas pengantin pria tengah menuju ke rumah Jihan. Pria itu tersenyum hingga menampilkan dimple nya yg bisa membuat para wanita meleleh.

Di samping pengantin pria itu ada kedua orang tuanya. Bunda Susi dan Papa Jino kini terlihat serasi dengan pakaiannya. Konsep warna mereka yakni putih, sesuai dengan warna kesukaan Jihan.

Bestie✔Where stories live. Discover now