55

111 10 0
                                    

Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

Setelahnya pada selesai makan, mereka kini pada ngumpul di tengah tengah dalem Cafe, duduknya pada dilantai secara melingkar. Meja sama kursinya udah dipinggirin. Pintu Cafenya udah ditutup rapat, barang-barang yg ada di depan pun udah dimasukkin.

Katanya mereka mau main games.. sekalian begadang bareng. Jarang-jarang banget mereka bisa ngumpul gini walaupun gak lengkap, karena Yogi lanjut kuliah di Jepang.

Aming menghubungi nomor Yogi. Mereka tadi lupa buat Vc Yogi pas lagi bakar-bakar. Dan ini baru sempat ngehubungin Yogi. Dan ternyata cowo itu lagi departemennya. Kebetulan ia juga baru pulang dari kampus.

"Gapapa kali, orang gue aja baru sampe ke apartemen. Baru pulang nih" terlihat Yogi sedang berjalan ke arah dapur.

"Ya kan gue gak enak Gi, tadi kan gue udah janji buat vidcall elo pas lagi bakar-bakar" ucap Aming.

"Ck, gapapa Ming.. Min Amingnya nih kandangin." Adunya sambil terkekeh.

Aming hanya mendengus kesal.

"Itu siapa Na?" Bisik pak Chan ke Una, mereka duduk berdampingan. Iya pak Chan masih ikut, Una juga heran sama dosennya. Ngebet banget kepengen ikut. Gak malu apa yaa..

"Yogi" jawabnya tanpa menoleh ke Pak Chan.

"Bapak gapapa disini sampe larut malam?" Tanya Una pelan.

"Hm.. kayaknya kmu terganggu ya sama kehadiran saya disini"

"Bu-bukan gitu pakk, malah saya takutnya bapak gak nyaman disini" gagap Una.

"Kan saya yg minta ikut.. lagian saya merasa biasa aja kok. Pertemanan mu ternyata erat banget ya, dari SMA?"

"Hah?"

"Udah jadi temenan gini dari Sma?" Tanya pak Chan sekali lagi.

"Ohh iya" jawab Una.

"AYO GAESS KITA MAIN TOD" seru Dhika sambil mengangkat botol kecap yg tadi buat sate, masih sisa dikit.

"Elap dulu itu ujungnya" Mina menjulurkan tisu ke Dhika.

Setelah nya Dhika meletakkan botol di tengah tengah mereka. "Siap yaa?" Kata dhika yg dibalas anggukan dari mereka semua.

Dhika pun memutar botolnya dengan kencang, sehingga buat botol itu lama berhenti.

Hingga akhirnya ujung botol itu berhenti ke arah Juna. Juna berdecak kesal. Paling males dia main ginian, tapi juga seneng ngasih tantang ke orang lain.

"Truth" jawab Juna langsung.

"Gue mau nanya" seru Rosa sambil mengangkat tangannya tinggi-tinggi. Dia menatap menyidik ke Juna.

"Lo ada hubungan apa sama Dhila?" Tanya nya bikin Juna sedikit kaget. Ia berdehem sebentar lalu menatap mata Rosa.

"Gada apa-apa. Dia cuma temen kelompok ku doang Sa, tanya aja Jeka tuh" jelasnya sambil menunjuk Jeka menggunakan dagunya. Rosa mengangguk-anggukan kepalanya lalu tersenyum ke Juna.

"Maaf ya, udah nething duluan." Ucapnya dengan jarinya yg kakyak gini '👉👈'

Juna tersenyum lalu mencubit pipi Rosa setelahnya ia mengelus rambut ceweknya. "Gapapa"

"LANJUT WOY, MALAH PACARAN." Teriak Aming bikin Juna natap sinis ke dia. "Ganggu aja lo bocah"

Juna pun memutar botolnya dengan malas. Sampe botolnya tuh keputer pelan.. dan berhenti di Bambam yg duduknya gak jauh dari Juna.

Bestie✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang