46

113 16 0
                                    

Happy Reading!
.
.

____________________________________☆

Mina dan Aming siang ini hendak menjenguk Lisa. Kemaren malem mereka tak sempat ikut ke rumah sakit, lantaran ada panggilan mendadak dari orang tua Mina.

Dirumah sakit masih ada Bambam. Yg lainnya udah pulang lantaran harus berangkat ke kampus. Bambam juga aslinya harus kekampus, apalagi ntar sore terakhir deadline tugasnya. Ia tak mau meninggalkan Lisa sendiri disini.

Kondisi Lisa sendiri belum tersadar setelah kemaren di operasi kepalanya. Tangannya yg di perban dan kaki kirinya.

"Assalamualaikum" salam sejoli yg baru masuk ke kamar VIP tempat Lisa.

Bambam menoleh sebelum akhirnya ia menjawab salam keduanya. "Waalaikumsalam"

"Gimana keadaan Lisa? Ada perkembangan kah?" Tanya Mina yg mendekat ke ranjang Lisa dengan menatap sedih si empu yg lagi tertidur disana.

"Hmm.. kemaren udah di operasi, tapi sampai sekarang belum sadar juga." Lirih Bambam sambil menatap Lisa sendu.

"Sorry ya semalem gue gak ke rumah sakit. Dipanggil sama mertua soalnya" sahut Aming dengan nada tak enak hati.

"Aku doain, semoga Lisa cepet sadar ya Bam. Kamu juga yg sabar yaa" ucap Mina sambil tersenyum tulus.

Bambam mengangguk, "Makasih Min, Ming udah jenguk Lisa"

"He'em. Lo gak ngampus? Bukannya lo ada nugas numpuk ya waktu itu?" Tanya Aming, kini menarik tangan Mina agar duduk di sofa.

Bambam meringis, ia melirik jam tangannya. Udah pukul 14.28
Udah hampir Sore, mana deadlinenya jam tiga lagi. Kalo soal kelas mahh.. gampang, bisa nitip absen ke Yohan.

"Hmm.. harusnya sih sekarang gue ngumpulin tugas. Tapi ini gak ada yg jagain Lisa." Ringisnya

"Yaudah lo kekampus aja. Biar Lisa kita yg jaga" ucap aming yg diangguki oleh Mina.

"Bener bam, deadlinenya pasti terakhir sore kan? Kamu kekampus aja sana." Tambahnya. Bambam tersenyum lalu mengangguk. Ia mengambil handphone, dompet beserta kunci motornya yg ada di meja. Setelahnya ia mengecup dahi Lisa sejenak lalu keluar dari ruang vip.

"Gue kekampus bentar doang kok, ntar gue langsung balik ke sini. Gue titip Lisa ya Ming, Min. Thanks" ucapnya sebelum akhirnya ia menutup pintu.


●●●●

Una mempercepat langkah kakinya lantaran ia merasa ada yg mengikutinya dari belakang. Jantung nya udah berdebar gak karuan. Takut hal-hal yg berbahaya kini menimpanya. Apalagi ini keadaan koridor kampus udah lumayan sepi, karena udah pada pulang. Kelas juga udah pada selesai.

"Duhh.. jauh amat sih ke loby nya" dengus Una sebelum akhirnya ia berlari secepat mungkin.

Orang yg sedari tadi mengikutipun kini ikutan berlari, mengejar Una.. tapi langkah larinya pelan ketika dengan tiba-tiba Una menghilang dibalik tembok.

"Ck! Sialan cepet banget tuh cewe." Umpat orang itu, matanya masih menilisik ke seisi koridor.

Una menahan nafasnya dengan tangannya kini menutup hidung dan Mulutnya. Sekarang ia berada di ruang kelas.. entah jurusan apa, Una tak tau.. dia langsung masuk gitu aja tanpa melihat yg didalam. Ia bersembunyi di balik pintu yg agak terbuka. Netranya fokus pada celahan pintu, memastika orang itu tak merasa keberadaannya. Kalo misal dia tau Una ada dikelas, langsung saja Una menutup pintunya dan mengkuncinnya lalu menghubungi seseorang.

Bestie✔Where stories live. Discover now