1

394K 53.7K 9.3K
                                    

Jangan lupa vote dan komen kalo suka. Kudoain yang jadi silent reader biar gak dapet jodoh! Buat yang rajin voment aku doain dapet cowok kek cerita-cerita di wattpad🥰

***

Skaya menatap bangunan sekolah di hadapannya dengan tidak pasti

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Skaya menatap bangunan sekolah di hadapannya dengan tidak pasti. Tangannya yang memegang pegangan koper mengerat, dengan jantung sedikit berdebar.

Laki-laki—tidak, sebenarnya dia adalah seorang gadis yang menyamar sebagai laki-laki. Hari ini adalah hari pertamanya masuk ke sekolah khusus di mana tempatnya anak-anak orang kaya dan bergengsi, Lesmana High School.

Di sekolah ini, mereka diwajibkan untuk tinggal di asrama yang telah disediakan. Tinggal di asrama, berarti bertambah juga uang sekolah yang dikeluarkan.

Namun anehnya, sekolah yang baru beberapa tahun dibangun dan satu tahun setelah dibuka langsung mendapat akreditasi A ini banyak diminati oleh orang tua untuk anaknya. Meski uang sekolah yang dibayar pun menguras dompet.

Gadis bermata monolid itu menggaruk belakang kepalanya kikuk. Rambutnya beberapa hari yang lalu baru dipangkas menjadi bentuk laki-laki. Melihat seorang wanita yang keluar dari bangunan sekolah sembari mendekatinya, punggung Skaya seketika menegak.

“Skay, ini kunci kamar di asramamu. Bunda udah ngurus semua berkas dan kamu tinggal masuk sekolah aja.” kata wanita itu sembari menyodorkan sebuah kunci.

Skaya mengangguk dan menerima kunci tersebut. Ragu-ragu dia berkata, “Bunda yakin gak papa aku tinggal di asrama laki-laki?”

Bundanya, Verana, menghela napas pelan lalu mengusap kepala Skaya pelan. “Mau gimana lagi? Kamu gak kasihan sama Kakakmu? Dia udah berhasil masuk ke sekolah ini tapi mesti tertunda. Kamu ngerti maksud Bunda, kan?”

“Tapi sekolahku—”

“Bunda udah minta izin. Setelah Kakakmu membaik, kamu bakal kembali ke sekolahmu. Skaya, tahan beberapa bulan aja.”

Skaya mengulum bibirnya lalu mengangguk. “Terus Bund—”

“Bentar, Skay.” Verana mengeluarkan ponselnya yang terus bergetar dan mengangkat panggilan. Ketika mematikan telepon, tatapan tenang wanita itu telah digantikan keburu-buruan. “Udah, kamu pergi ke asrama sekarang. Lokasinya di sisi kanan bangunan sekolah. Bunda harus pergi. Kakakmu butuh Bunda.”

“Tapi Bund—” kata-kata Skaya setelahnya tertelan saat Verana berbalik pergi mendekati mobilnya dan melaju pergi.

Gadis itu mengerutkan bibir. Dia menatap bangunan sekolah sekali lagi sebelum menggeret kopernya menuju sisi kanan.

Seperti kata Verana, Skaya di sini untuk menggantikan kakaknya sementara waktu. Kakak atau lebih tepatnya dipanggil kembarannya bernama Skara Agnibrata. Mereka kembar beda jenis kelamin.

Karena penyakit jantung Skara, Skaya harus menggantikan kembarannya bersekolah.

Sebenarnya Skara bisa mengambil cuti. Namun sekolah ini begitu ketat soal absensi siswanya. Jantung yang cocok untuk Skara diperkirakan akan siap bulan depan dan setelah operasi, kembarannya perlu melakukan rehabilitas dan istirahat secukupnya.

Skaya & the Big Boss ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum