53

190K 36.8K 4.3K
                                    

Sebagai tembok penghalang Zahair, Alwin menjadi kikuk ketika tatapan tajam Sagara beralih padanya. Berdeham pelan, dia bertanya dengan hati-hati, “Skara bikin masalah apa, Big Bos?”

Karena setahu mereka, Sagara paling mendengarkan dan bersikap halus kepada 'Skara'.

“Skara kita salah apa?” Zahair langsung  menimpali, namun seketika kicep dipelototi Sagara.

“Dia bukan Skara yang lo kenal.”

Raut wajah Alwin dan Zahair penuh kebingungan. Teringat kalimat sebelum Sagara keluar dari kamar, Alwin bertanya bingung, “Big Bos berantem sama Skara karena cewek nama Skaya?”

Mata Zahair terbelalak. “Atau jangan-jangan Skara selingkuh sama Skaya makanya Big Bos cemburu dan mau tubir Skara karena selingkuhi Big Bos?!”

“Bisa jadi! Kan Big Bos sama Skara pa—” Lidah Alwin seketika kelu melihat tatapan dingin dari Sagara. Menurut mereka, Sagara dalam mode dingin lebih menakutkan dibanding sedang marah.

Mata Sagara menyipit memandang mereka berdua. “Lo pada tau gue pacaran sama Skaya?”

“Hah! Siapa yang gak tau? Big Bos aja perlakuin Skar... bentar, kok jadi Skaya?!” pekik Zahair kaget. Otaknya yang berjalan seperti siput belum mencerna pembicaraan mereka ini.

Sagara mendengkus. “Skaya kembaran Skara. Dia yang selama ini sama kita. Sedangkan brengsek di kamar itu baru beberapa hari di sini.” kata laki-laki itu menjelaskan, tidak mau pacarnya disamakan dengan Skara.

“Bentar, jadi Skaya sama Skara tukeran tempat dan yang berbulan-bulan ini sama kita itu Skaya?”

“Pertanyaan kedua, Skaya itu cowok juga? Kok namanya kek cewek?” sahut Zahair menemukan anomali.

“Pacar gue emang cewek.”

“Hamdalah. Berarti Big Bos gak belok.”

Sagara maju selangkah dengan tatapan mengintimidasi. “Kenapa kalo gue belok?”

“Kalo Big Bos belok berarti gue sama Alwin gak aman. Gimana kalo Big Bos juga suka sama ki— MAMA!” Zahair kembali bersembunyi di belakang Alwin dan menariknya mundur tatkala Sagara semakin melangkah mendekat dengan aura membunuh.

“Zahair anjing. Jangan pegang-pegang gue!” Alwin memberontak begitu merasakan cengkraman di kedua pundaknya.

Melihat tingkah dramatis keduanya, Sagara berdecak dan mengangkat tangannya yang berlumuran darah. Di sekitar punggung tangannya penuh dengan darah hingga jari dengan pembengkakan akibat beberapa potongan kaca kecil yang masih tertancap di sana.

Keningnya mengerut dan melangkah pergi meninggalkan kedua roommatenya yang masih berisik.

“Bentar, deh.” ujar Zahair begitu melihat Sagara menjauh. “Kalo Skaya yang selama ini sama kita, berarti selama ini kita tidur bareng cewek dong?!” hebohnya memikirkan aktivitas mereka bersama.

Muka Alwin berubah panik. “Waktu itu kita juga nobar bareng...”

“Gue sering setengah telanjang di kamar....” Zahair ikut mengenang masa lalunya kemudian menjambak rambutnya sendiri. “YA ALLAH, TUBUH HAMBA TIDAK POLOS LAGI! UDAH DILIHAT SAMA CEWEK!”

Alwin yang bergeming dengan pikiran tenggelam langsung tersentak kaget mendengarkan pekikan alay Zahair. Dengan tangan ringan dia memukul kepala laki-laki itu keras.

“Bego!” rutuknya dan segera pergi ke arah di mana Sagara melangkah, meninggalkan Zahair yang masih meratapi nasib.

Berhasil mengejar Sagara, ternyata laki-laki itu pergi ke UKS sekolah dan mengambil peralatan yang dia butuhkan. Dia membersihkan darah yang mulai mengering di tangannya, mengeluarkan sisa pecahan kaca yang menempel lalu menerapkan antiseptik pada lukanya sebelum menutupnya dengan perban.

Selama mengobati tangannya sendiri, Alwin dapat melihat peluh tipis di kening Sagara. Sesekali ada rutukan pelan begitu dia mengangkat pecahan kaca tadi. Sebenarnya Big Bosnya tidak sekuat itu untuk menahan rasa sakit. Dia terlalu mengandalkan diri sendiri sehingga menanggung rasa sakitnya dalam diam.

Bukannya dia langsung menerima fakta bahwa Skara yang selama ini bersama mereka adalah seorang gadis. Namun dia lebih waras dibanding Zahair untuk menyikapi semua ini dengan sedikit ketenangan. Contohnya mengejar Sagara. Karena Sagara mengatakan Skaya adalah pacarnya, pasti dia tahu alasan dibalik semua ini.

Kenapa Skaya dan Skara harus bermain peran untuk bertukar tempat? Kenapa Big Bosnya yang sering jual mahal dengan para gadis tiba-tiba berpacaran dengan Skaya dan tidak mempermasalahkan pertukaran kembaran itu.

Ada terlalu banyak hal yang dipikirkan Alwin tentang hal ini. Pantas saja Skara yang baru ini tampak berbeda dibanding sebelumnya. Dia lebih tinggi, pucat, pendiam, tidak ceria, dan tentu tidak seimut sebelumnya. Ternyata meski memiliki wajah yang sama, mereka orang yang berbeda.

Selepas mengurus lukanya, Sagara menunduk dengan satu tangan yang tak terluka untuk menopang kepalanya. Bayangan betapa kurang ajarnya Skara membuat rahangnya kembali mengeras. Dia tidak tahu bahwa inilah sifat kembaran pacarnya. Jika demikian, bukankah berarti Skaya tidak memiliki hubungan yang baik dengan kakaknya?

“Big Bos,” panggil Alwin sembari duduk di samping Sagara yang merenung. “Lo tau alasan Skaya di asrama kita?”

Diam sesaat, akhirnya Sagara menjawab dengan suara serak, “Alasan apa lagi selain gantiin Skara yang penyakitan?”

“Terus kenapa lo ngamuk ke Skara tadi?” Alwin langsung bergidik mendengar suara gertakan gigi dari Sagara. Dia bisa merasakan kemarahan laki-laki itu.

“Lo gak perlu tau. Intinya dia bukan kembaran yang baik buat Skaya,” ujar Sagara penuh kebencian. “Beruntung dia kembarannya pacar gue. Kalo bukan udah gue habisin.”

Sagara tidak pernah menahan diri seperti tadi. Jika saja dia tidak ingat bahwa Skara adalah saudaranya Skaya dan masih ingin menjaga perasaan gadisnya, dia sudah memukuli Skara hingga puas.

Diam-diam Alwin menggangguk. “Kayaknya Skara kembali di hari ketiga lo pergi ke Australi deh, Big Bos. Soalnya sejak itu gue ngerasa sikapnya berubah. Dan malam sebelumnya, Skaya traktir gue sama Zahair.”

Ekspresi Sagara semakin suram mendengarnya berbicara tentang Skaya. “Dia ada bilang sesuatu?”

Kening Alwin mengerut dan segera menggeleng. Melihatnya kembali terdiam, Alwin terbatuk pelan. “Terus Big Bos sekarang mau apa?”

Sagara bangkit. “Pergi cari pacar gue.”

Memandang punggung Sagara yang keluar dari UKS, Alwin berdecak. Sejak tadi Sagara menyebut Skaya 'pacar gue' berulang kali. Dasar pamer!

TBC

July 03, 2021.

Hampir lupa update untuk hari ini :)

Minta spam nextnya buat up besok dong di sini.

Skaya & the Big Boss ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt