Part || 6

46.2K 4.1K 30
                                    

Kanaya duduk disisi ranjang nya, waktu masih menunjukkan pukul 03

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kanaya duduk disisi ranjang nya, waktu masih menunjukkan pukul 03.00 dini hari, dan Kanaya sedari tadi sudah bolak balik dari kamar mandi.

Tiba-tiba perut Kanaya terasa mulas dan saat ia hendak pergi ke kamar mandi air ketuban nya pecah yang diiringi dengan rasa sakit.

"Akhh.."Pekik Kanaya.

Ia meraih handphone nya lalu menekan nomor telepon Masel, Kanaya menunggu beberapa menit hingga telfon nya diangkat.

"Halo Kanaya kenapa?"Tanya Marsel dengan suara khas bangun tidur nya.

"Sel... Aku kayaknya mau.... melahirkan."Ucap Kanaya dengan suara nya yang diiringi rintihan.

"HA!! IYA IYA AKU LANGSUNG KESANA."Panik Marsel ketika mendengar Kanaya akan melahirkan, ia segera meraih jaketnya dan kunci mobil.

Neneknya yang mendengar Marsel berteriak pun ikut terbangun dan ikut dengan Masel kerumah Kanaya menggunakan mobil.

Mereka dengan panik buru-buru kerumah Kanaya dan segera membawa Kanaya kerumah sakit.

Sepanjang perjalanan Kanaya hanya bisa menahan rasa sakitnya dengan menggigit bibir bawahnya.
.
.

Sesampainya di rumah sakit Marsel segera memanggil perawat, perawat tersebut membawa kursi roda bersama nya untuk digunakan oleh Kanaya.

Setelah selesai mengisi data-data nya Kanaya segera dibawa ke ruang bersalin karna pembukaan nya yang terbilang cepat.

Marsel bolak balik didepan ruangan bersalin, ia tak tega melihat Kanaya meringis seperti tadi, Kanaya sudah cukup menderita selama ini, ia tak tahu bagaimana nasib Kanaya jika saat itu tak hampir tertabrak oleh nya.

"Udah kamu duduk sini, Kanaya pasti bisa."Ucap nenek Marsel menenangkan.

"Iya nek,"Ucap Marsel patuh lalu duduk dikursi tunggu bersama neneknya.

Nenek Marsel tersenyum simpul melihat cucunya yang sebelumnya bahkan tak pernah memperkenalkan wanita yang disukainya dengan alasan ia ingin membahagiakan neneknya terlebih dahulu.

Ia tak tahu bagaimana perasaan Marsel untuk Kanaya tapi dari gelagatnya Marsel seperti menyukai Kanaya, berbeda dengan Kanaya yang menganggap Marsel seperti kakaknya sendiri.

"Nenek doakan yang terbaik untuk kalian, dan kalaupun jodohmu bukan Kanaya semoga kamu bisa mendapatkan wanita baik dan tulus seperti Kanaya,"-Batin nenek Marsel.

*****

Sementara disisi lain Arga sedang mondar-mandir di ruangan nya, entah kenapa sedari tadi ia merasa gelisah.

Berkali-kali ia memikirkan apa yang membuatnya gelisah, tapi yang terbesit dipikiran nya selalu nama Kanaya.

Ia meraih telfon yang menghubungkan nya dengan sekertaris nya di kantor ini.

YOUNG MOTHER [END]✔Where stories live. Discover now