05| A New Neighbor?

2.2K 275 10
                                    

Youra lekas turun dari boncengan motor besar Taehyung ketika mereka sudah sampai di depan pagar rumah orang tua Youra. Gadis itu lekas melemparkan senyum simpulnya begitu Taehyung membantu melepaskan helm yang dipakai oleh Youra. "Terimakasih, ya. Maaf, karena sudah merepotkanmu," ujar Youra seketika sembari membawa tas ransel miliknya yang berisi beberapa baju yang tidak terlalu banyak setelah pulang menginap hampir satu bulan di apartemen milik Min Hyunjae.

"Tidak masalah. Aku suka direpotkan olehmu."

Youra sontak mencebikkan bibir menanggapi ucapan Taehyung. "Jika kau tipe pria incaranku, mungkin kau sudah aku pacari sejak lama. Pandai sekali merayu, tetapi salahnya aku tidak pernah tergoda," ejek Youra kemudian, lantas membuat Taehyung tidak bisa menyembunyikan senyum gemasnya.

"Iya, sayang sekali, ya. Padahal aku cinta mati sekali lho denganmu."

"Diamlah! Sudah sana pergi! Bukankah setelah ini kau ada janji dengan gadis incaranmu itu," sahut Youra, lantas membuat Taehyung tanpa ragu mengangkat salah satu tangannya guna mengacak-acak pelan rambut Youra.

"Kenapa tidak menawariku untuk singgah terlebih dahulu, sih? Atau mau aku bawakan tasmu sampai ke dalam rumah?"

Youra lekas menggeleng. "Tidak, cepatlah pergi sana! Kau sendiri yang bilang bahwa kau ada janji kencan hari ini. Jangan membuatku semakin marah, karena kau lebih memilih membantuku daripada menemui Aerra," omel gadis Kim Tersebut sembari memukul lengan Taehyung cukup kuat dengan tas selempang miliknya, membuat Taehyung hanya bisa meringis pasrah memegangi lengannya yang baru saja dipukul.

"Baiklah-baiklah, aku pergi. Sedari dulu sikap galakmu itu memang tidak pernah berubah, aishh." Masih dengan helm yang terpasang di kepalanya, pria Kim itu pun kemudian berlalu meninggalkan Youra dengan motor besarnya.

Youra lantas menghela napas panjang setelah kepergian Taehyung. Teman sekaligus sahabat semasa SMP-nya itu sendiri bahkan benar-benar menyebalkan hingga sampai sekarang, tidak ada berubah-berubahnya.

Gadis Kim itu kemudian lebih memilih mendorong pagar dan membawa dirinya melangkah memasuki pekarangan rumah orang tuanya. Akan tetapi, langkah kaki Youra tanpa sadar berjalan semakin melambat manakala sepasang matanya juga tanpa sengaja mendapati sebuah mobil terparkir rapi di halaman rumah tetangganya, karena memang rumah orangtuanya dengan rumah sang tetangga hanya dibatasi oleh pagar besi minimalis setinggi dada orang dewasa membuat Youra lebih leluasa memperhatikan pekarangan rumah sang tetangga yang sudah lama kosong, walaupun tidak benar-benar kosong karena hanya ditempati oleh asisten rumah tangganya saja yang diberi kepercayaan serta tanggung jawab mengurus rumah tersebut.

"Youra, sayang, mama merindukanmu!"

Youra sedikit tersentak ketika tiba-tiba saja mendengar suara sang mama yang baru saja keluar dari rumah dan mendapati bahwa sang anak perempuan satu-satunya baru saja pulang. Tentu Youra langsung mendekati sang mama dan memeluk mamanya tersebut.

"Youra juga merindukan mama," balas Youra kemudian.

Sang mama melepaskan pelukannya guna melihat wajah sang anak yang hanya dapat ia lihat melalui layar ponsel beberapa minggu belakangan ini. "Kau sehat-sehat saja kan selama menginap di apartemen Hyunjae?" tanya sang mama memasang raut wajah sedikit khawatir.

"Mama tenang saja, Youra selalu menjaga diri Youra dengan baik selama mama dan papa berada di Jepang," jawab Youra melemparkan senyum cerianya.

"Ah, syukurlah kalau begitu. Mama benar-benar tidak bisa tenang selama berada di Jepang karena terlalu mengkhawatirkanmu. Ayo, masuklah! Mama juga membawakan oleh-oleh khusus untuk anak kesayangan mama."

Sweet NastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang