15| A New Conversation?

1.7K 259 12
                                    

Sudah 3 hari terlewatkan begitu saja. Jungkook sedang berada di rumah, karena hari ini adalah hari libur. Di rumah juga hanya ada Jungkook sendiri lantaran kedua orangtuanya sedang pergi ke Busan dua hari yang lalu.

Pria itu baru saja selesai mengenakan pakaian selepas membersihkan diri ketika kakinya melangkah menuju balkon untuk menghirup udara segar di pagi hari. Kedua lengannya bertumpu pada besi pembatas, pemuda Jeon tersebut tampak sedikit melamun lantaran sedang sibuk memikirkan hubungannya dengan Youra yang merenggang akhir-akhir ini. Sungguh, Jungkook ingin sekali bertemu dengan Youra. Ia sangat merindukan gadisnya itu, karena Youra masih saja menolak bertemu dengan Jungkook ketika pria itu ingin segera menyelesaikan permasalahan di antara mereka.

Namun, tanpa disangka, sang pemilik nama malah mendadak muncul di balkon kamar gadis tersebut dan terlihat sedang menyapu lantai balkon dengan masih mengenakan pakaian tidurnya yang minim. Gadis Kim itu sepertinya memang hobi sekali memakai hotpants dan tanktop sebagai setelan tidurnya. Dan hal tersebut mau tidak mau membuat Jungkook membayangkan, apakah pakaian Youra akan tetap seperti itu ketika mereka berdua sudah resmi menikah?

Jungkook lantas menepuk pelan keningnya, berusaha mengenyahkan pikirannya barusan. Bagaimana ia bisa menikahi Youra, jika permasalahan mereka saat ini saja masih belum terselesaikan. Jungkook terlalu bodoh sebagai seorang pria. Hanya karena mantan kekasih, ia mendadak mengabaikan Youra yang sudah jelas adalah kekasihnya sendiri.

Pria Jeon itu sejenak berdeham untuk menjernihkan suaranya. Pandangannya masih tidak lepas memperhatikan Youra dengan senyum kecil yang terpatri di wajah tampannya.

"Hei, cantik!" sapa Jungkook tanpa ragu sedikit pun.

Sementara Youra yang terlihat sudah ingin kembali memasuki kamar tiba-tiba saja menghentikan langkahnya sembari menolehkan kepala dengan raut wajah terlampau datar.

"Boleh aku datang ke rumah? Aku rindu sekali denganmu, sungguh!"

Tampak Youra masih terdiam di tempatnya. Jungkook bahkan bisa merasakan bahwa tatapan Youra terlihat seperti macan betina yang sedang tidak ingin di ganggu.

Dengan sedikit gugup, Jungkook lekas kembali bersuara, karena tidak ingin membuat Youra semakin kesal mendengar permintaannya barusan. "Jika masih tidak boleh, tidak apa-apa. Aku akan setia menunggu sampai noona mengizinkanku."

"Mama menyuruhku untuk mengajakmu sarapan bersama di rumah. Jika kau tidak datang, aku tidak akan pernah lagi membukakan pintu rumah untukmu," ujar Youra seketika sebelum benar-benar berakhir melangkah memasuki kamar.

Jungkook yang mendengar itu pun sesaat terdiam, namun setelahnya lekas menuai senyum senang begitu berhasil mencerna maksud dari ucapan Youra.

....

"Jadi, kapan orangtuamu akan kembali lagi ke Seoul? Apakah kondisi kakekmu masih belum membaik?"

"Mungkin lusa sudah bisa pulang. Kakek sudah diizinkan pulang dari rumah sakit hari ini," jawab Jungkook dengan suaranya yang tenang guna menanggapi pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh calon ayah mertuanya.

"Syukur lah kalau begitu!" Nyonya Kim turut menimpali, membuat Youra yang sedang mencuci piring tampak mencuri-curi pandang ke arah Jungkook yang masih duduk santai seraya menikmati secangkir kopi di kursi meja makan bersama sang papa selepas dari kegiatan sarapan bersama beberapa menit yang lalu.

"Youra-ya, hari ini mama akan pergi bersama papa berkunjung ke rumah paman Jung. Apakah kau ingin ikut? Istri kakak sepupumu baru saja melahirkan dua hari yang lalu."

"Benarkah? Wahh.. Kenapa baru memberitahu Youra? Apa jenis kelaminnya?" sahut Youra dengan antusias.

"Perempuan."

Sweet NastyWhere stories live. Discover now