21| Baby, Are You Ok?

1.4K 178 10
                                    

"Youra-ya, sudah makan siang?"

Mama Youra yang tampak sedang duduk di ruang tengah lekas melemparkan pertanyaan-nya begitu melihat sang putri tunggal yang terlihat baru saja pulang kuliah langsung berjalan menaiki tangga hendak menuju kamar dengan raut wajah begitu murung.

Sementara Youra yang masih berada di anak tangga kedua sejenak berhenti dan berbalik guna melemparkan senyum kecil ke arah sang mama. "Youra sudah makan siang bersama Taeri di kantin kampus, ma. Youra ingin istirahat dulu. Hari ini benar-benar melelahkan," jawab Youra kemudian, sehingga membuat mamanya tersebut hanya bisa mengangguk dan menyuruh Youra untuk segera pergi istirahat.

Youra pun tanpa pikir panjang kembali melanjutkan langkahnya menaiki satu-persatu anak tangga. Hingga setibanya di kamar, gadis Kim itu pun lekas merebahkan tubuhnya di atas ranjang sembari menghela napas panjang.

"Hufh.., kemana sih dia? Kenapa tidak bisa dihubungi?" Youra hanya bisa menatap nanar layar ponselnya yang sedari tadi ia genggam. Gadis itu tidak bohong bahwa saat ini dirinya merasa begitu resah lantaran sedari tadi pagi tidak bertemu dengan sang kekasih yang entah sedang berada dimana. Padahal malam tadi mereka masih sempat berteleponan sebentar. Bahkan saat ingin berangkat kuliah, Youra hanya pergi seorang diri serta dirinya juga tidak menemukan Jungkook berada di area kampus.

Menurut Youra ini sudah keterlaluan. Youra sangat tidak terima, jika Jungkook ternyata diam-diam ingin membalas perbuatan Youra yang sama sekali tidak memberikan kabar pada Jungkook seminggu yang lalu. Sesaat Youra pun berniat ingin menghubungi Hyunjae saja guna mencurahkan seluruh kegelisahannya.

"Halo, eonni!"

"Youra-ya, ada apa? Kenapa suaramu seperti itu?"

"Maaf, jika aku mengganggu. Apakah eonni sedang sibuk?"

"Kebetulan aku baru saja pulang dari minimarket. Saat ini sedang menyusun bahan makanan ke dalam kulkas."

"Ah, sedang sibuk, ya," Youra berujar dengan nada lesu, sehingga membuat Hyunjae yang berada di seberang sana lekas menyadari hal tersebut.

"Memangnya ada apa, sih? Suaramu terdengar seperti orang yang tidak memiliki semangat hidup."

"Aku ingin curhat dengan eonni, tapi kau sedang sibuk. Aku jadi tidak enak."

"Ya, tidak masalah. Aku tidak merasa terganggu. Memangnya kau ingin curhat tentang apa? Apakah kau sedang ada masalah dengan pacarmu?"

"Hm.., begitulah. Dia mendadak tidak bisa dihubungi sejak pagi tadi."

"Kenapa tidak datang saja ke rumahnya?"

"Aku masih sedikit malu dan segan bertemu dengan orangtuanya, setelah Jungkook mengatakan pada Paman dan Bibi Jeon bahwa kami berdua berpacaran."

"Aish.. dasar kau ini. Kalau begitu, kenapa tidak temui saja Jungkook di kampus?"

"Sepertinya dia juga tidak masuk kuliah hari ini. Kakiku bahkan pegal sekali rasanya, karena mencari si Jeon satu itu hingga keliling kampus."

Youra lantas mengernyit ketika tidak lagi mendengar suara Hyunjae. Akan tetapi, tidak lama kemudian Hyunjae tiba-tiba saja tertawa kecil yang mana malah membuat Youra semakin mengernyitkan keningnya tidak mengerti.

"Ada apa? Kenapa eonni tiba-tiba tertawa seperti itu?"

"Ah, maaf. Aku benar-benar bodoh sekali, karena baru ingat tentang sesuatu. Kalau tidak salah, malam tadi aku sempat melihat seseorang memasuki apartemen sebelah. Walaupun aku hanya melihatnya sekilas, tetapi aku yakin kalau orang itu sepertinya Jungkook. Cobalah temui Jungkook ke apartemennya, Youra-ya! Mungkin saja dia memang sedang berada di sana."

Youra sejenak tampak berpikir. Perkataan Hyunjae mungkin memang ada benarnya juga. "Baiklah, aku akan coba datang ke apartemen Jungkook."

"Oke. Jika kau sudah sampai, jangan lupa singgah ke apartemenku, ya. Aku ingin mencoba resep baru untuk menu makan malam nanti. Kuharap kau tidak keberatan untuk menyicipinya."

"Tentu saja. Aku akan singgah ke apartemen eonni. Kalau begitu, aku tutup teleponnya. Bye!!"

Tanpa membuang waktu lebih banyak lagi, Youra pun dengan secepat kilat beranjak dari ranjang guna mengganti baju sebelum akhirnya memutuskan untuk segera pergi ke apartemen Jungkook.

....

Jam ternyata sudah menunjukkan pukul 3 sore. Youra saat ini sudah berdiri di depan pintu apartemen Jungkook. Gadis itu sesaat merasa tidak yakin bahwa ada orang di dalam apartemen ketika dirinya sudah menekan bel hingga beberapa kali.

"Apakah dia benar-benar ada di dalam?" Youra lantas melirik lagi ke arah ponselnya. Ia juga baru saja menghubungi Jungkook, tetapi nomornya lagi-lagi masih tidak aktif. Pria Jeon itu bahkan sudah berhasil membuat Youra jadi khawatir setengah mati.

"Haruskah aku menerobos masuk begitu saja?" Youra baru ingat bahwa dirinya memang sudah mengetahui password apartemen Jungkook setelah kekasihnya itu sendiri yang memberitahu. Tetapi, menerobos masuk begitu saja sepertinya bukanlah keputusan yang bagus.

"Persetan dengan harga diri. Aku hanya ingin bertemu dengan Jungkook dan memastikan bahwa pria itu baik-baik saja."

Pada akhirnya, Youra sendiri memilih untuk tidak menuruti egonya. Gadis itu pun sesegera mungkin memasukkan kode password apartemen, kemudian dengan cepat melangkah masuk begitu pintu berhasil terbuka.

Sunyi. Hanya itu yang Youra dapati ketika dirinya sudah berada di ruang tengah. Padahal Youra sangat berharap bahwa Jungkook memang sedang berada di sini.

"Koo..!?" Youra mencoba memanggil Jungkook, tetapi tetap saja tidak ada sahutan.

Sesaat Youra pun berusaha memberanikan diri mengintip ke dalam kamar Jungkook. Kening gadis itu sedikit mengernyit begitu mendapati pintu kamar di depannya ternyata tidak terkunci. Hingga setelah pintu berhasil terbuka sedikit, Youra bisa melihat seseorang tengah berbaring di atas ranjang dengan keadaan tubuh seluruhnya tertutupi oleh selimut.

"Koo..." Youra ingin memastikan bahwa seseorang yang tengah berbaring itu adalah Jungkook. Kaki gadis itu perlahan melangkah masuk saat dirinya masih tidak juga mendapatkan sahutan.

Hingga setibanya di samping ranjang, tangan Youra seketika bergerak pelan menyingkap selimut—dan ternyata benar dugaannya, Jungkook terlihat sedang tertidur dengan raut wajah tampak seperti tidak tenang. Perasaan khawatir Youra sontak semakin meningkat saat tangannya tanpa sengaja menyentuh pipi Jungkook. Suhu tubuh pria ini terasa begitu panas. Apakah Jungkook sedang sakit?

"Baby, are you oke?" Youra segera mendudukkan dirinya di sisi ranjang. Ia bisa melihat Jungkook perlahan menyingkap sedikit kelopak matanya.

"Noona? Kenapa ada di sini? Apakah aku sedang bermimpi?" Jungkook berujar sedikit lirih dengan suaranya yang terdengar begitu serak.

"Tubuhmu panas. Kenapa kau tidak memberitahuku jika kau sedang sakit?" Youra tidak bisa lagi menyembunyikan raut wajah khawatirnya dengan salah satu tangan turut bergerak lembut menyeka keringat yang menghiasi kening Jungkook.

"Aku tidak ingin membuat noona khawatir."

"Dengan cara kau tidak memberi kabar, itu malah semakin membuatku khawatir. Apakah paman dan bibi Jeon sudah tahu bahwa kau sedang sakit?"

Jungkook hanya bisa menggeleng lemah sembari kembali memejamkan matanya.

"Kau pasti juga belum makan dari pagi. Tidak meminum obat?"

Jungkook lagi-lagi menggeleng kecil menanggapi pertanyaan Youra. Kepalanya benar-benar terasa begitu berat, sehingga Jungkook sedikit kesulitan guna beranjak dari ranjang barang sebentar.

Sedangkan Youra lantas hanya bisa berdecak kesal. "Baiklah, aku benar-benar akan memarahimu setelah kau sembuh nanti."[]

....

Ara💜

Sweet NastyWhere stories live. Discover now