03| A New Boyfriend?

2.2K 298 12
                                    

"Hai, Sweetheart! Aku merindukanmu."

Seorang pria mendadak datang menghampiri Youra dan merangkul bahu gadis itu dari belakang sembari tidak lupa membubuhkan sebuah kecupan manis di pipi yang mana lantas membuat Youra dengan cepat menolehkan kepalanya.

"Taehyung? Apa yang kau lakukan. Kita sedang berada di kantin kampus," ujar Youra dengan tatapan sedikit memperingati.

Sementara pria yang dipanggil Taehyung tersebut hanya menampilkan cengiran khasnya sebelum berakhir menarik kursi di sebelah Youra dan mendudukkan dirinya di sana.

"Hei, sudah punya teman baru, ya? Pantas saja aku diabaikan akhir-akhir ini." Taehyung sedikit memberengut di hadapan Youra, membuat gadis itu lekas menanggapi Taehyung dengan senyum manisnya setelah meletakkan kembali ponsel yang berada di tangannya ke atas meja.

"Jangan menuduhku seperti itu, kau lah yang mengabaikanku akhir-akhir ini. Sepertinya senang sekali menghabiskan waktu berliburmu di Jeju, sehingga tidak memberi kabar padaku dan melupakanku begitu saja. Malah kupikir kau tidak akan kembali lagi ke Seoul."

"Jangan marah, oke. Lagipula, aku tidak benar-benar berlibur di Jeju. Aku ke sana karena ada kerjaan sedikit."

Jungkook sudah cukup sabar memperhatikan dua orang yang duduk di hadapannya tersebut yang tanpa sedikit pun menghiraukan keberadaannya. Pria Jeon itu juga mendadak tidak nafsu makan melihatnya. Namun, ketika kesabarannya sudah berada di ambang batas disertai rasa cemburunya terhadap pria di samping Youra, pemuda itu pun lekas berdeham keras guna mengalihkan atensi kedua manusia di depannya.

"Maaf, tenggorokanku sedikit kering," ujar Jungkook tersenyum kecil seraya meraih botol air mineral miliknya.

Youra lantas beralih menatap Jungkook. "Ah ya, Tae, perkenalkan dia Jeon Jungkook, mahasiswa baru sekaligus Junior kita di kampus dan dia baru masuk sekitar dua minggu yang lalu," jelas gadis itu, membuat Taehyung seketika menaikan sebelah alisnya.

"Wah, baru dua minggu kalian sudah tampak akrab, ya. Baiklah, Jeon Jungkook, aku Kim Taehyung." Taehyung menjulurkan tangan kanannya ke hadapan Jungkook dan langsung dibalas pria Jeon itu—menjabat tangan Taehyung dengan sedikit tidak berminat.

"Senang bertemu denganmu, hyung."

....

Jungkook merasa bahwa hari ini adalah hari yang paling menjengkelkan setelah dirinya bertemu dengan Kim Taehyung. Entah apa hubungan pria Kim itu dengan gadisnya sehingga membuat Youra lebih memilih pulang dengan Taehyung daripada dengan Jungkook setelah gadis itu menyelesaikan mata kuliah terakhirnya hari ini.

Padahal sudah jelas Jungkook menunggu Youra untuk pulang bersama dengannya, walaupun mata kuliahnya sudah lebih dulu selesai. Bahkan sempat menghampiri gadis Kim tersebut ke kelasnya, tetapi Youra sendiri malah meminta maaf pada Jungkook bahwa dirinya akan pulang bersama Taehyung. Maka, mau tidak mau Jungkook pun hanya bisa mengalah dan pulang ke apartemennya seorang diri dengan motor besar miliknya yang baru ia beli ketika kembali menginjakkan kaki di negara kelahirannya.

Sehingga sesampainya di apartemen, Jungkook langsung merebahkan tubuh lelahnya di atas ranjang. Salah satu lengannya ia gunakan untuk menutupi setengah wajahnya, sementara pikirannya tengah melanglang buana memikirkan apa yang sedang Youra lakukan di luar sana dengan Taehyung? Apakah gadis itu masih akan menginap di apartemen Min Hyunjae? Atau justru lebih memilih kembali pulang ke rumah orang tuanya?

Jika memang opsi kedua yang menjadi pilihan Youra, sepertinya Jungkook harus berjuang lebih keras lagi untuk mendapatkan seluruh perhatian Youra hingga hanya tertuju pada dirinya seorang sebelum gadis Kim itu kembali tahu siapa Jungkook sebenarnya. Akan tetapi, Jungkook masih sedikit ragu untuk menanyakan perihal hubungan Youra dengan Taehyung pada gadis itu, takut-takut praduganya malah ternyata benar bahwa Kim Taehyung adalah pacar Youra. Jungkook sungguh tidak akan terima jika memang seperti itulah kenyataannya. Tentu pria itu tidak akan menyerah begitu saja, ia akan berusaha untuk merebut Youra dari pria Kim sok tampan itu.

Terlalu banyak yang menjadi beban pikiran pemuda Jeon tersebut, hingga dirinya tanpa sadar ketiduran sampai malam tiba akibat kelelahan.

....

Sudah berulang kali Youra menekan bel pintu apartemen yang berada di sebelah kiri apartemen milik sahabatnya. Keningnya sedari tadi mengernyit begitu pintu tidak kunjung terbuka. Padahal niatnya hanya ingin mengantarkan makan malam untuk Jungkook karena Hyunjae yang menyuruh. Kebetulan gadis Min itu masak banyak untuk makan malam mereka kali ini.

Youra tadinya mengusulkan untuk menyuruh Jungkook datang saja ke apartemen Hyunjae dan mereka bisa makan malam bersama. Tetapi, Hyunjae malah tidak setuju, takut tidak bisa membuat Jungkook nyaman karena nanti dirinya pasti akan menjadi satu-satunya pria yang berada di dalam apartemen Hyunjae. Belum lagi berurusan dengan Taeri yang memiliki sikap sedikit bar-bar, sifat jalangnya akan selalu keluar jika sudah berhadapan dengan pria tampan. Takutnya Jungkook malah beralih menjadi korban keganasan gadis Shin tersebut—keluar dari apartemen Hyunjae dengan status sudah tidak perjaka lagi, kan tidak lucu.

Alhasil Youra lah yang harus mengantar makanannya, karena memang hanya Youra yang sedang dekat dengan pria Jeon itu akhir-akhir ini.

"Aishh, sepertinya dia sedang tidak ada di apartemennya." Youra menghela napasnya dan menyerah menekan bel pintu tersebut. Kakinya berniat akan melangkah menjauh dari sana, tetapi sebuah ide yang baru saja muncul lantas membuat gadis itu menepuk pelan keningnya, sesaat merasa begitu bodoh.

"Kenapa tidak ditelpon saja sedari tadi, sih," gerutunya pada diri sendiri.

Pada akhirnya, Youra pun lekas mengeluarkan ponsel miliknya dari saku hotpants yang gadis Kim itu kenakan dan tanpa membuang waktu lagi langsung menghubungi Jungkook. Awalnya tidak diangkat, namun Youra tidak menyerah begitu saja sampai kemudian suara serak seorang pria menyapa indra pendengarannya.

"Halo!"

"Y-ya, Jungkook. Kau sedang dimana?" tanya Youra, mendadak merasa sedikit gugup.

"Ah, noona, aku sedang berada di apartemenku. Memangnya kenapa?"

Youra sontak mengernyit tidak mengerti mendengar jawaban Jungkook barusan. "Benarkah? Tetapi, aku sedari tadi menekan bel pintu apartemenmu dan tidak ada yang membuka. Kupikir kau sedang pergi."

"Maaf, noona, aku tadi ketiduran. Jadinya tidak dengar."

"Ah, baiklah. Bisa kau buka pintumu sebentar? Aku masih di depan. Ada yang ingin aku berikan."

Setelah mengatakan itu, pintu apartemen di hadapan Youra tiba-tiba saja tersingkap sebelum berakhir memunculkan presensi seorang Jeon Jungkook dengan penampilan khas bangun tidurnya beserta ponsel yang masih menempel di telinga pria itu.

"Maaf, penampilanku berantakan seperti ini. Noona, masuklah! Aku akan mandi sebentar."

"Tidak apa-apa. Kedatanganku hanya ingin mengantar—" belum sempat Youra menyelesaikan perkataannya, Jungkook malah sudah lebih dulu berlalu meninggalkannya dengan keadaan pintu yang masih terbuka.

Sehingga mau tidak mau, Youra pun terpaksa melangkahkan kakinya memasuki apartemen Jungkook dengan perasaan sedikit ragu setelah lebih dulu memutuskan sambungan telponnya. Karena memang ini kali pertama dirinya menjejakkan kaki di kediaman pria Jeon tersebut.

"Cukup rapi untuk ukuran seorang pria," gumam Youra dengan sepasang mata yang tidak lepas memperhatikan setiap sudut ruang apartemen Jungkook begitu dirinya berhasil mendudukkan diri di sofa ruang tengah.

Sementara Jungkook yang sedang mandi di kamar mandi yang berada di dalam kamarnya benar-benar merasa begitu senang mendapati Youra yang datang berkunjung ke apartemennya setelah tadinya pemuda itu dibuat galau setengah mati hanya karena seorang Kim Youra.[]

....

Baru bisa update, huhu!🤧

Ara💜

Sweet NastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang