25| Sweet Apology

1.4K 174 23
                                    


Youra baru saja keluar dari kelas begitu mata kuliahnya hari ini telah berakhir. Akan tetapi, dirinya sontak terkejut ketika tiba-tiba saja seseorang menarik pelan lengan Youra hingga kemudian keduanya kini berakhir berdiri berhadapan di dekat sebuah pilar yang berada di lorong menuju ke arah perpustakaan.

"Taehyung?"

"Bagaimana bisa kau memberitahu Taeri, tetapi tidak memberitahuku jika kau dan Jungkook akan segera menikah dalam waktu dekat ini?!" ujar Taehyung seketika dengan raut wajah yang tampak begitu serius.

Sementara Youra sejenak mengulum bibir sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali berbicara dengan tenang. "Maaf, aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu, Taehyung-ah. Semuanya juga terlampau tiba-tiba, pikiranku sampai saat ini masih begitu kalut."

"Kalut?"

Youra mengangguk kecil sembari menghela napas pelan. "Pernikahannya terjadi bukan atas dasar kemauanku dan juga Jungkook, melainkan kedua orangtua kami lah yang mendesak kami berdua untuk segera menikah."

"Aku tidak tahu harus menolak dengan cara apa. Mama dan papa serta kedua orangtua Jungkook tampak sangat mengharapkan pernikahan ini terjadi," lanjut Youra, membuat Taehyung lantas berusaha mematri senyum menawannya.

"Baiklah, aku akan selalu mendukungmu. Tidak baik jika memilih menentang kehendak orangtua ketika mereka sangat yakin bahwa kau akan bahagia dengan pilihan mereka. Tetapi, aku kesal padamu, kenapa kau tidak langsung menceritakannya padaku? Padahal aku bisa menjadi pendengar yang baik, jika kau ingin mencurahkan isi hatimu. Aku jadi tidak yakin bahwa kau benar-benar menganggapku sebagai seorang sahabat, Youra-ya."

Youra lantas tertawa kecil melihat raut wajah Taehyung yang berubah murung. "Sudahlah, tidak perlu cemberut seperti itu. Kau akan selamanya menjadi sahabat terbaikku. Lagipula, aku hanya takut mengganggumu, siapa tahu kau sedang pergi berkencan dengan Aerra saat aku hendak meneleponmu."

"Oke, aku mengerti. Lain kali jangan sungkan jika ingin berbagi cerita. Langsung beritahu aku jika suatu saat Jungkook membuatmu menangis! Aku akan segera datang untuk memukul kepalanya, jika dia berani menyakiti sahabatku."

Youra hanya bisa tersenyum geli mendengar ucapan Taehyung.

....

Cuaca di sore hari tampak begitu cerah berawan. Youra memutuskan menghabiskan waktu sendirian dengan membaca buku sembari duduk di gazebo yang berada di halaman belakang dengan taman bunga minimalis disertai air mancur kecil yang menjadi pemandangan hangat.

Namun, ketika gadis Kim tersebut sedang fokus membaca, setangkai mawar merah tiba-tiba muncul tepat di depan Youra. Gadis itu lantas sejenak menatap mawar tersebut dengan sebelah alis terangkat, tetapi kemudian Youra memilih untuk mengabaikannya dan kembali melanjutkan kegiatannya.

Lagi, setangkai mawar mendadak di tarik sebelum berakhir muncul kembali, kali ini dua tangkai mawar merah sedikit menarik perhatian Youra. Akan tetapi, gadis itu tentu saja tahu siapa gerangan yang tengah menggenggam tangkai bunga tersebut, karena tanpa menoleh sekali pun Youra sudah sangat hafal dengan wangi parfum sang kekasih.

Lantaran Youra yang masih ingin mengabaikan dua tangkai mawar di hadapannya, bunga itu lagi-lagi ditarik sebelum akhirnya kembali muncul lebih banyak. Youra bersusah payah menahan senyum, hingga gadis Kim itu pun memilih meletakkan buku di atas pangkuan dan menerima sekumpulan bunga mawar yang berada di genggaman salah satu tangan Jungkook.

"Kenapa kemari?" tanya Youra seketika dengan raut wajah sedikit cuek.

Jungkook yang tengah berdiri di dekat gazebo pun memberanikan diri duduk di samping Youra yang terlihat sedang menciumi kelopak mawar pemberiannya.

"Noona masih marah padaku?"

Youra tidak menjawab, gadis itu juga masih enggan menolehkan kepalanya. Pandangan Youra tampak mengarah ke depan sembari mengayunkan sepasang kakinya yang menjutai ke bawah. Sesaat suara dari air mancur mengisi keheningan yang terjadi di antara mereka berdua.

"Aku hanya ingin meminta maaf pada noona. Aku tahu bahwa aku memang sudah sangat bersalah di sini." Jungkook memandangi rerumputan yang tumbuh di bawah dengan tatapan menerawang, turut merasakan apa yang saat ini tengah Youra rasakan.

"Tidak perlu meminta maaf. Mungkin dengan perlahan aku akan bisa menerima ini semua. Lagipula, kau tidak benar-benar bersalah. Pernikahannya terjadi karena kehendak kedua orangtua kita. Aku bahkan bingung, apakah harus menyebut ini sebagai perjodohan. Semuanya tahu kalau kita berpacaran."

Jungkook lantas tersenyum simpul, memilih kembali mengarahkan tatapannya pada Youra yang selalu berhasil menarik perhatiannya. Salah satu tangan pria itu bergerak meraih salah satu tangan Youra yang bebas seraya beranjak berdiri tepat di hadapan Youra yang langsung mendongakkan kepala guna membalas tatapan Jungkook.

Tanpa di duga, Jungkook lekas bersimpuh di hadapan Youra dengan bertumpu pada salah satu lutut. Tangan kanan Youra masih setia berada di dalam genggaman tangan pria itu, sementara salah satu tangan Jungkook yang lain bergerak meraih sesuatu dari dalam saku kemeja kasual yang dikenakannya.

"Jungkook..." Youra lantas mengulum bibir begitu Jungkook mengeluarkan kotak cincin minimalis yang tampak begitu cantik.

"Sebenarnya aku hanya ingin melamar noona dengan setulus hati. Belakangan ini aku merasa menjadi pria paling pengecut yang tahunya hanya bisa mengandalkan orangtua untuk mengurusi semua hal. Perasaanku benar-benar tidak tenang, tidak seharusnya aku memperlakukan noona seperti itu."

Jungkook menunduk sesaat sebelum kembali melanjutkan. "Noona, menikahlah denganku dan bantu aku untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ayo, mulai semuanya dari awal lagi, bersama-sama meraih mimpi. Aku janji akan selalu berusaha memberikan kebahagiaan pada noona, karena noona adalah wanita yang paling aku cintai setelah ibu."

Youra benar-benar tidak bisa lagi menyembunyikan senyum manisnya saat melihat Jungkook membuka kotak cincin sehingga membuat Youra dapat melihat sebuah cincin cantik terpampang jelas di depan matanya.

"Sebenarnya mau berapa kali kau melamarku, Jungkook-ah?"

Jungkook lantas melemparkan senyum menawannya dengan tatapan yang masih setia mengarah pada Youra. "Mungkin jika dibolehkan, aku akan selalu melamar noona setiap kali kita bertemu. Aku tidak akan pernah menyerah sampai noona benar-benar mau menerimaku tanpa merasa terpaksa sedikit pun."

Sebenarnya, Youra juga merasa begitu bersalah ketika Jungkook menyebutkan kata terpaksa seperti itu. Tidak seharusnya Youra menyakiti perasaan Jungkook dengan menunjukkan raut wajah terpaksa ketika memberikan jawaban terakhirnya pada paman Jeon di percakapan mereka malam kemarin.

Menghela napas pelan, Youra kemudian memilih kembali berujar lembut seraya mematri senyum manis. "Baiklah, aku mau menikah denganmu, Jungkook."

Mendengar jawaban tulus dari Youra, membuat Jungkook tidak bisa lagi menyembunyikan raut wajah bahagianya. Jungkook lantas kembali berdiri sembari menarik pelan tangan Youra agar sang gadis bisa ikut berdiri berhadapan dengannya.

Youra sejenak menyingkirkan buku dari atas pangkuannya. Kedua tangan gadis itu lekas melingkari leher Jungkook tanpa berniat melepaskan bunga dari genggaman tangannya begitu Jungkook berhasil menyematkan cincin di jari manis Youra.

"Terimakasih, noona. Terimakasih karena sudah mau menerimaku. I love you!" ujar Jungkook dengan suara setengah berbisik seraya melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Youra.

"I love you too!" balas Youra dengan senyuman tulus sebelum akhirnya Jungkook pun perlahan mendekatkan wajah dan mencium bibir sang gadis dengan penuh perasaan.

Tampak di sisi lain, kedua orangtua Youra tengah berdiri di ambang pintu belakang rumah. Keduanya sedari tadi tengah sibuk memperhatikan sepasang kekasih di depan sana dengan senyum senang.

"Sepertinya Jungkook benar-benar akan mengikuti jejak ayahnya. Menikah dengan gadis yang lebih tua darinya," ujar mama Youra.

"Mereka saling mencintai, umur bukan lagi menjadi penghalang." Papa Youra mengajak mama Youra untuk kembali masuk ke dalam rumah, meninggalkan sepasang insan yang tengah dimabuk cinta.[]

....

Double up?

Ara💜

Sweet NastyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang